Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
You Kaltim, Wadah Kreasi dan Kolaborasi Anak Muda Samarinda
11 Februari 2020 11:08 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dewasa ini, mungkin tidak berlebihan apabila kita mengibaratkan community hub dan anak muda layaknya air dan ikan. Dibutuhkan suatu wadah yang bisa menunjang potensi dan bakat anak-anak muda. Dari wadah tersebut, dapat tercipta suatu kolaborasi yang akan menghasilkan suatu karya yang dapat berdampak positif bagi lingkungan.
Geliat community hub di Samarinda sendiri mungkin belum sebanyak di kota-kota lain, seperti Jakarta, Bandung, ataupun Jogjakarta. Namun, perlahan tapi pasti, anak-anak muda Samarinda sudah menyuarakan pergerakannya untuk berkarya, salah satunya ialah You Kaltim.
You Kaltim sendiri adalah sebuah community hub yang terletak di Jalan Gamelan No. 2 Samarinda. Karja berkesempatan untuk mengobrol lebih dalam bersama Iqsan, COO (Chief Operating Officer) You Kaltim mengenai You Kaltim dan pergerakannya sebagai wadah bagi anak-anak muda Samarinda dalam berkarya dan berkolaborasi.
ADVERTISEMENT
Awal Terbentuknya You Kaltim: Keresahan Anak Muda Samarinda
You Kaltim hadir di tengah-tengah warga Samarinda sebagai wadah untuk menyampaikan aspirasi dan berbagai keresahan yang dirasakan oleh anak-anak muda. “Kita sama-sama resah terhadap Kalimantan Timur. Dalam artian ada beberapa yang menjadi konsen kami, salah satunya pengelolaan di bidang sumber daya manusia,” ungkap Iqsan membuka obrolan pada Selasa (28/01).
Seperti yang diketahui, Kalimantan Timur akan menjadi daerah Ibu Kota Negara, tepatnya di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara. Iqsan juga menambahkan bahwa di Kalimantan Timur ada yang namanya bonus demografi. “Dua hal tersebut sangat krusial, kayak pisau bermata dua. Kalau kita berkaca dengan SDM yang ada di Kaltim atau di Samarinda, kita udah bisa liat nih karakter anak-anak mudanya,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Iqsan, kebanyakan anak-anak muda Samarinda hanya ‘nongkrong doang’ tanpa membuat sesuatu yang dapat berdampak kepada lingkungannya. “Ditambah lagi dengan adanya culture 'gengsian', dan semangat kolaborasinya itu nggak ada. Itu, sih, yang kami rasakan secara personal untuk anak-anak muda di Samarinda,” tutur Iqsan.
Apabila budaya tersebut tetap dipertahankan, pada akhirnya hanya akan membahayakan anak muda itu sendiri di masa depan. Salah satu kekhawatiran Iqsan ialah adanya ekspansi besar-besaran dari anak-anak muda dari Jawa atau kota lain. Sementara di satu sisi, anak-anak muda Samarinda masih bertahan dengan culture ‘nongkrong’ dan ‘gengsian’.
“Jadi jangan heran nanti kalau kita nggak merubah karakter, ya kita hanya jadi pembokat aja di daerah sendiri. Malah anak-anak dari luar kota yang bisa membuat sesuatu di sini,” cetus Iqsan.
ADVERTISEMENT
Berangkat dari kekhawatiran tersebut itulah akhirnya lahir You Kaltim sebagai wadah bagi anak-anak muda Kalimantan Timur untuk berkreasi, berkolaborasi, dan berkarya. Sebagai community hub, You Kaltim pada dasarnya ingin meng-empowering anak-anak muda yang ada di Kalimantan Timur.
Mengusung Tiga Nilai: Koneksi, Kolaborasi, Dan Berkarya Bersama-Sama
Dalam menjalankan program-program yang disusun, You Kaltim mengusung tiga nilai di dalamnya, yakni koneksi, kolaborasi, dan membuat karya secara bersama-sama. You Kaltim percaya bahwa koneksi adalah pondasi untuk berkolaborasi, di mana kolaborasi adalah sumber dari inovasi-inovasi untuk membuat suatu karya yang dapat berdampak kepada lingkungan.
“You Kaltim itu lebih mendominankan sosialnya. Memang di satu sisi kita butuh sustain, jadi bisnis itu part of dari You Kaltim aja gitu. Cuma semangat yang ingin kami sampaikan bukan hal itu dulu,” ungkap Iqsan. Ia memaparkan bahwa semangat berkarya dan kolaborasi itulah yang ingin disuarakan terlebih dahulu kepada anak-anak muda Kalimantan Timur.
ADVERTISEMENT
Selama menjalankan program-program yang ada, hal utama yang menjadi prioritas bagi You Kaltim adalah menciptakan ekosistem kreatif terlebih dahulu. Untuk menunjang hal tersebut, You Kaltim sebagai community hub menyediakan beberapa fasilitas seperti meeting room, main space, work space, studio content, dan masih banyak lagi.
Apabila dianalogikan, You Kaltim berperan sebagai jembatan bagi anak-anak muda yang ada di Kalimantan Timur. “Kita sebagai penghubung antar anak-anak muda. Contohnya, di project Surgaku di Timur Borneo , itu part of program kami,” kata Iqsan.
Sementara itu, untuk kegiatan rutin yang dilakukan You Kaltim ialah membuat podcast yang diberi nama Bersuara Network. Hingga saat ini, sudah ada lima episode podcast yang diluncurkan oleh Bersuara Network. “Tujuannya podcast juga sama, yaitu untuk mempertemukan elemen-elemen masyarakat. Kalau kita bilang ada stakeholder, anak-anak muda, swasta, dan pemerintah,” jelas Iqsan.
ADVERTISEMENT
Diakui Iqsan, semakin banyak obrolan dengan anak-anak muda, maka akan semakin jelas pemetaannya. “Oh kayaknya si A cocok deh sama si B ketemunya. Jadi mungkin selama ini belum ada yang mempertemukan aja. Ruang obrolan itu yang pengin kita bangun,” ucapnya. “Mungkin banyak orang yang pengen do something, tapi nggak tau mediumnya, nggak tau link-nya. Jadi, kita memang butuh satu tempat untuk mempertemukan itu, sih.”
Kerjasama dengan Pemerintah dan Akademisi: Masih dalam Tahap Komunikasi
Berbicara pergerakan anak-anak muda untuk membawa suatu perubahan baru bagi daerahnya tentu tidak terlepas dari yang namanya pemerintah. Lantas sejauh ini, bagaimanakah peran pemerintah dalam membantu gerakan ini?
“Saya rasa pemerintah pasti melihat, ya. Bekerja sama dengan pemerintah ini memang membutuhkan bagian yang memang saklek banget gitulah, artinya jangan sampai ada bias,” tutur Iqsan. “Karena kita ngomongin pemerintah ini kan punya aturan, kebijakan, dan kami juga seperti itu.”
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, pemerintah daerah memang sudah ada ‘melirik’ pergerakan dari You Kaltim, namun diakui Iqsan mereka belum menemukan part kolaborasi yang tepat. Seiring berjalannya waktu, You Kaltim juga terus memantau ke arah mana kebijakan pemerintah tersebut. “Kira-kira apa yang bisa kita support? Begitu juga sebaliknya, penginnya gitu, sih,” lanjutnya.
Sementara itu dengan akademisi yang ada di Kalimantan Timur, You Kaltim dalam beberapa kesempatan pernah membuat suatu ruang diskusi dengan mengundang beberapa dosen. Iqsan menuturkan, “Sejauh ini kami masih menjalin komunikasi, dan cari benang merahnya kira-kira apa yang bisa kami kolaborasikan.”
Re-branding You Kaltim dan Komunitas yang Terkoneksi
Memasuki tahun ke-2, You Kaltim sedang melakukan re-branding setelah sebelumnya sempat vakum selama beberapa bulan. “Sebelumnya kami selama satu tahun kemarin itu, teman-teman komunitas banyak beraktivitas di sini. Jadi You Kaltim membuat semacam program internal dan eksternal. Ada diskusi, workshop, pelatihan, dan sebagainya,” papar Iqsan.
ADVERTISEMENT
Selama hampir dua tahun berjalan, sudah cukup banyak komunitas-komunitas di Kalimantan Timur yang terkoneksi dengan You Kaltim, yakni kurang lebih berjumlah 50 komunitas dari berbagai macam bidang, baik sosial, kreatif, dan lain-lain.
Re-branding yang dilakukan You Kaltim saat ini bertujuan untuk merapikan apa yang sudah dibangun dan dijalankan sejauh ini. “Re-branding ini sebenarnya bukan untuk mengganti semua sistem, tapi meremajakan dan membuat sistemnya lebih rapi lagi aja,” ungkap Iqsan. “Jadi kami coba cari formulanya agar setiap movement itu lebih masif, lebih luas hingga bisa menjangkau teman-teman lain yang mungkin belum tau You Kaltim secara keseluruhan.”
Berbicara komunitas, tentu tak sedikit jumlahnya di Kalimantan Timur. Dalam berkolaborasi, You Kaltim mengutamakan semangat kolaborasi dan tujuan untuk untuk meng-empowering anak-anak muda. “Kami sudah menemukan bahwa kami ini ingin membentuk karakter, menyebarkan awareness ke anak-anak muda untuk do something,” ungkap Iqsan. “Kita harus bisa bersaing, jangan sampai bonus demografi ini hanya jadi ledakan pengangguran.”
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut ia menuturkan, “Jadi kami bekerja sama dengan teman-teman atau anak-anak muda yang memang tujuannya sama secara komunitas. Bagian-bagian yang ingin kami tuju adalah yang penting semangatnya sama, spiritnya sama, ya udah, kita bisa garap apa nih?”
Apabila menilik lebih dalam, kebanyakan komunitas-komunitas di Kalimantan Timur, terutama Samarinda, bergerak pada bidang art. Sementara itu untuk bidang startup teknologi, geliatnya masih belum terlalu besar. Hal tersebut juga cukup menjadi pertanyaan bagi tim You Kaltim.
“Mengapa seperti itu? Apa kekurangan kita? Apa masalah kita?” ujar Iqsan. “Emang ada beberapa teman yang datang ke You Kaltim membawa ide startupnya untuk dibantu semacam tahap launching. Tapi di Samarinda memang masih sedikit yang bermain di area itu, dan sebenarnya jadi kekhawatiran juga, sih.”
ADVERTISEMENT
Harapannya, dengan adanya You Kaltim sebagai wadah untuk menyampaikan keresahan-keresahan tersebut, dapat tercipta suatu awareness dan solusi untuk mengatasinya.
Cerdas Saja Tidak Cukup, Tapi Harus Cerdik
Seperti yang sudah disampaikan Iqsan, anak-anak muda di Kalimantan Timur mau tidak mau harus menghadapi yang namanya bonus demografi serta itambah pula dengan adanya IKN. Menurut Iqsan, apa yang dibutuhkan anak muda di Kalimantan Timur untuk menghadapi hal tersebut?
“Yang dibutuhkan sebenarnya adalah soft skill dan hard skill,” ujarnya. Hard skill yang dimaksud ialah lebih dominan seperti public speaking, yang didalamnya terdapat negosiasi dan membangun percakapan dengan orang lain. Kemudian, desain grafis, videografi, dan fotografi adalah hard skill yang sangat dibutuhkan oleh milenial di masa depan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu untuk soft skill, yang dibutuhkan adalah problem solving yang berkarakter. “Percuma kalau kamu punya kemampuan, misalnya kayak design atau fotografi, tapi nggak ada value-nya. Nggak ada kemampuan untuk public speaking atau kemampuan untuk menyelesaikan masalah. Akhirnya, ya kita akan menetap di situ-situ aja,” pungkas Iqsan.
Last but not least, sebelum menutup obrolan siang itu, Karja menanyakan pesan yang ingin disampaikan Iqsan kepada anak-anak muda di Kalimantan Timur.
Karena ia mendalami dunia Stand Up Comedy, ada satu statement dari Pandji Pragiwaksono yang ia ingat betul. “Kalau di luar negeri, cerdas aja cukup. Dengan lurus aja kamu bisa sampai tujuan. Kalau di Indonesia, nggak bisa kalau cuma cerdas aja, karena kamu akan bersaing dengan orang dalam. Jadi, kamu harus cerdik,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Iqsan, sejauh ini ilmu cerdik tersebut tidak bisa didapatkan di pendidikan formal, melainkan di pendidikan non formal. Di dalam pendidikan non formal, terdapat ilmu seperti membangun hubungan baik dengan orang sekitar yang disebut dengan koneksi, berkolaborasi dengan orang lain yang mempunyai skill, sampai akhirnya bisa membuat karya bersama.
“Bagian cerdik itu ada di link-nya itu. Jadi ya kita nggak cukup cerdas aja, harus cerdik. Dan ilmu cerdik dapat di mana? Salah satunya di platform seperti You Kaltim,” tutup Iqsan.
#terusberkarya
Jangan lupa follow Karja di Instagram (@karjaid ) dan klik tombol 'IKUTI' di kumparan.com/karjaid untuk mendukung dan mengikuti konten menarik seputar entrepreneurship, kisah inspiratif, karya anak bangsa, dan isu sosial seputar milenial ya, Sobat!
ADVERTISEMENT