Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
4 Obat Kutil Kelamin di Apotik yang Ampuh dan Efektif
14 Desember 2022 20:08 WIB
·
waktu baca 8 menitDiperbarui 18 September 2023 16:36 WIB
ADVERTISEMENT
Ada berbagai jenis obat kutil kelamin pria di apotik, mulai dari imiquimod hingga sinecatechins. Berbagai jenis obat ini dapat dikonsumsi untuk mengatasi kutil kelamin.
ADVERTISEMENT
Kutil kelamin adalah salah satu jenis infeksi menular seksual yang paling umum. Infeksi ini banyak disebabkan oleh human papillomavirus (HPV) yang menular melalui aktivitas seksual.
Saat terjadinya infeksi di daerah genital, kulit kelamin akan memiliki benjolan kecil yang tampak seperti kembang kol. Gangguan kutil kelamin dapat membuat penderitanya merasa tidak nyaman dan gatal-gatal pada daerah genital.
Namun, kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan sebab terdapat berbagai jenis obat yang dapat mengatasi kutil kelamin. Lantas, apa saja rekomendasi obat kutil kelamin di apotik?
Penyebab Kutil Kelamin
Kutil kelamin adalah kondisi yang disebabkan oleh infeksi virus HPV atau human papillomavirus yang menyerang area genital. Ada lebih dari 40 jenis virus HPV yang bisa menyebabkan kutil kelamin, tetapi yang paling umum adalah HPV tipe 6 dan 11.
ADVERTISEMENT
Ketika seseorang terinfeksi HPV, virus ini dapat menyebabkan pertumbuhan sel-sel kulit yang berlebihan di area genital dan menyebabkan kutil kelamin. Kutil ini bisa muncul dalam berbagai ukuran dan bentuk, tetapi biasanya memiliki penampilan seperti kembang kol.
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terinfeksi virus HPV dan mengembangkan kutil kelamin, di antaranya:
Obat Kutil Kelamin di Apotik
ADVERTISEMENT
Mengutip dari ulasan Genital Warts Treatment oleh Jianwei Yuan, dkk, berikut berbagai jenis obat kutil kelamin yang biasa digunakan untuk menangani masalah tersebut.
1. Imiquimod
Imiquimod adalah jenis obat topikal yang termasuk dalam golongan obat imunomodulator. Obat imunomodulator memiliki efek mengubah respons imun tubuh terhadap gangguan kesehatan tertentu.
Imiquimod banyak digunakan untuk mengatasi pertumbuhan massa abnormal di kulit , termasuk kutil kelamin. Imiquimod bekerja dengan cara meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus penyebab kutil kelamin.
Penggunaan imiquimod mungkin akan menimbulkan efek samping tertentu, seperti nyeri otot, batuk, ruam, dan tubuh mudah lelah. Hindari kontak seksual setelah pengaplikasian krim imiquimod karena berpotensi mengiritasi kulit pasangan.
2. Podofilin
Podofilin merupakan obat yang terbuat dari resin Podophyllum peltatum Linné dan Podophyllum emodi. Obat ini mengandung senyawa podophyllotoxin yang dapat berfungsi untuk menghancurkan massa dari kutil kelamin.
ADVERTISEMENT
Podofilin biasanya tersedia dalam bentuk krim atau salep (penggunaan topikal). Pengguna obat podofilin perlu menghindari penggunaan obat ini ke dalam bagian tubuh.
Podofilin tergolong obat resep, sehingga perlu mendapatkan izin dokter terlebih dahulu sebelum menggunakannya. Efek samping yang dapat ditimbulkan oleh obat podofilin adalah iritasi kulit ringan, luka, ataupun nyeri.
3. Asam Trikloroasetat
Asam trikloroasetat adalah salah satu jenis obat kutil kelamin di apotik. Tak hanya kutil kelamin, obat ini juga mampu mengatasi kutil yang berada di bagian tubuh lainnya.
Asam trikloroasetat sendiri merupakan senyawa kimia yang mempunyai efek chemical peeling dengan kekuatan sedang. Obat ini juga dianggap sama efektifnya dengan krioterapi dalam mengatasi kutil kelamin.
Obat ini bisa digunakan secara internal. Efek samping yang muncul dari penggunaan obat asam trikloroasetat dapat berupa iritasi kulit ringan, nyeri, dan muncul luka di bagian kulit yang menggunakannya.
ADVERTISEMENT
4. Sinecatechins
Sinecatechins adalah jenis obat yang biasa digunakan untuk mengatasi kutil di sekitar area kelamin dan anus. Obat ini terbuat dari zat alami yang ditemukan dalam daun teh hijau.
Obat ini tidak dapat membasmi virus penyebab kutil kelamin, tetapi dapat mempercepat penyembuhan infeksi.
Untuk mengobati kutil kelamin, obat sinecatechins dioleskan di daerah yang terkena kutil. Ikuti aturan penggunaan dan dosis yang telah ditentukan untuk menghindari efek samping tertentu.
Efek samping dari penggunaan obat sinecatechins dapat berupa ruam di kulit, rasa gatal dan terbakar, nyeri.
Kutil di Kemaluan Apakah Berbahaya?
Kutil kelamin adalah gangguan infeksi yang pada dasarnya tidaklah berbahaya. Gangguan ini bisa ditangani dengan pemberian obat kutil kelamin di apotek ataupun prosedur bedah tertentu.
ADVERTISEMENT
Meskipun tidak berbahaya, kutil kelamin sangatlah mengganggu. Beberapa penderita kutil kelamin merasakan rasa tidak nyaman, gatal, bahkan nyeri di daerah kelaminnya.
Selain itu, kutil kemaluan sebaiknya segera diobati sebelum virus penyebab kutil kelamin menyebar di bagian tubuh lainnya atau menimbulkan komplikasi yang berbahaya, seperti:
Oleh sebab itu, kutil kelamin perlu segera diatasi untuk mengurangi risiko munculnya komplikasi yang lebih serius.
Jika di daerah genital muncul benjolan kecil berdaging, itu bisa saja jadi adalah kutil kelamin. Segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan rekomendasi obat dan perawatan medis yang tepat untuk mengatasi kutil kelamin.
ADVERTISEMENT
Dokter mungkin akan menganjurkan beberapa jenis obat kutil kelamin di apotek untuk mengobati kutil kelamin. Gunakanlah obat tersebut sesuai dengan aturan pakai dan dosis yang telah ditetapkan untuk mencegah munculnya efek samping.
Cara Mengobati Kutil Kelamin secara Alami
Selain penggunaan obat-obatan medis, ada beberapa pengobatan alami yang dapat membantu mengatasi kutil kelamin. Dirangkum dari Healthline, berikut adalah cara mengobati kutil kelamin secara alami yang bisa dilakukan.
1. Ekstrak Teh Hijau
Ekstrak teh hijau mengandung senyawa sinecatechin dan polifenon E yang telah terbukti efektif dalam mengobati kutil kelamin.
Sebuah studi Sinecatechins 10% Ointment: A Green Tea Extract for the Treatment of External Genital Warts oleh Aditya K. Gupta, dkk., menunjukkan bahwa sinecatechin lebih efektif daripada plasebo dalam menghilangkan kutil kelamin.
ADVERTISEMENT
Selain itu, penggunaan ekstrak teh hijau secara topikal, seperti polifenon E, juga mampu mengatasi infeksi HPV yang menyebabkan kutil. Namun, perlu diingat bahwa pengobatan ini biasanya memerlukan resep dokter.
2. Tea Tree Oil
Tea tree oil atau minyak pohon teh adalah obat tradisional yang telah lama digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kulit. Minyak ini mengandung senyawa antimikroba yang dapat membantu melawan infeksi virus, termasuk HPV.
Meskipun belum banyak penelitian mengenai penggunaan tea tree oil pada kutil kelamin, ada beberapa studi yang menunjukkan bahwa minyak ini efektif dalam mengobati kutil di area tubuh lainnya, seperti kutil tangan dan molluscum contagiosum.
Karena hasil positif tersebut, sejumlah pakar menyebutkan bahwa tea tree oil dapat digunakan sebagai terapi tambahan untuk mengobati kutil kelamin.
ADVERTISEMENT
Namun, jika Anda memiliki kulit sensitif, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu karena penggunaan minyak ini berisiko menyebabkan iritasi.
3. Witch Hazel
Witch hazel adalah obat alami lainnya yang sering digunakan untuk mengatasi masalah kulit. Sebuah studi jurnal yang diterbitkan oleh The Public Library of Science (PLOS) menunjukkan bahwa witch hazel efektif dalam melawan HPV tipe 16, yakni salah satu jenis HPV yang menyebabkan kutil kelamin.
Namun, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui manfaat witch hazel pada kutil kelamin. Penggunaan bahan alami ini biasanya tidak akan mengiritasi kulit, tetapi sebaiknya tidak digunakan pada selaput lendir, seperti di dalam vagina atau anus.
4. Bawang Putih
Bawang putih telah digunakan selama ribuan tahun sebagai pengobatan tradisional untuk mengobati berbagai masalah kesehatan, termasuk kutil kelamin.
ADVERTISEMENT
Mengutip jurnal A Clinical Study of Efficacy of Garlic Extract versus Cryotherapy in the Treatment of Male Genital Wart oleh Zahra Beygom Mousavi, dkk., ekstrak bawang putih dapat memiliki efek serupa dengan cryotherapy dalam mengobati kutil kelamin.
Namun, penelitian tersebut hanya dilakukan sekelompok kecil pria, sehingga masih diperlukan penelitian lebih lanjut. Jika Anda ingin mencoba pengobatan ini, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
5. Pola Makan Sehat
Beberapa bukti ilmiah menunjukkan bahwa menerapkan pola makan sehat dapat mengurangi gejala kutil kelamin. Sebuah studi literatur Herbs Against Human Papillomavirus oleh Eric Yarnell menyebutkan, konsumsi sayuran tertentu seperti brokoli dan kubis dapat memiliki efek positif pada kutil kelamin.
Sayuran-sayuran tersebut mengandung senyawa yang dapat diubah oleh tubuh menjadi bahan kimia yang dapat menghambat pertumbuhan HPV.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Anda perlu mengonsumsi makanan dan suplemen yang mengandung vitamin dan mineral, seperti vitamin C, vitamin E, dan asam folat. Kandungan nutrisi tersebut sangat baik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menjaga kesehatan kulit.
Cara Mencegah Kutil Kelamin Muncul Kembali
Jika Anda pernah mengalami kutil kelamin, Anda berisiko lebih besar untuk mengalami kondisi ini secara berulang. Untuk mencegah munculnya kutil kelamin , ada beberapa tindakan yang bisa Anda lakukan, yaitu:
1. Vaksinasi HPV
Vaksinasi HPV merupakan salah satu cara terbaik untuk melindungi diri dari infeksi HPV, termasuk tipe virus yang menyebabkan kutil kelamin. Vaksin HPV biasanya diberikan kepada individu yang belum pernah terinfeksi HPV.
ADVERTISEMENT
Konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu untuk menentukan apakah Anda memenuhi syarat menerima vaksinasi HPV dan jadwalkan pemberian vaksin sesuai petunjuk dokter.
2. Gunakan Kondom saat Berhubungan Seksual
Gunakan kondom setiap kali Anda melakukan hubungan seksual. Meskipun kondom tidak dapat memberikan perlindungan 100%, penggunaannya dapat mengurangi risiko penularan virus HPV.
Seperti yang diketahui, HPV dapat menyebar melalui kontak kulit ke kulit, sehingga penggunaan kondom dapat membantu melindungi kontak langsung dengan area genital.
3. Hindari Bergonti-ganti Pasangan Seksual
Hindari melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang berbeda-beda. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko paparan HPV dan infeksi menular seksual lainnya.
4. Hindari Douching
Hindari melakukan douching atau membersihkan vagina dengan cairan khusus. Sebab, tindakan ini dapat mengganggu keseimbangan bakteri alami dalam vagina dan meningkatkan risiko infeksi HPV.
ADVERTISEMENT
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SAI & SFR)