Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
5 Ciri-Ciri Chikungunya yang Perlu Diketahui
28 Oktober 2022 10:46 WIB
ยท
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Penyakit ini berpotensi menyerang siapa saja, tapi risiko terserang penyakit ini lebih tinggi pada bayi baru lahir, orang usia 65 tahun ke atas, dan orang dengan kondisi medis, seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung.
Simak penjelasan lengkap soal ciri-ciri chikungunya dan cara mengatasinya di bawah ini.
Ciri-Ciri Chikungunya
Chikungunya adalah penyakit virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk jenis Aedes aegypti dan sering disebut juga dengan flu tulang. Penyakit flu tulang ini sering digambarkan sebagai demam yang disertai dengan nyeri sendi yang hebat dan terus-menerus. Walaupun tidak mengancam jiwa, chikungunya bisa menyerang siapa pun.
Menurut Kementerian Kesehatan RI, terdapat 5.042 kasus chikungunya di Indonesia sepanjang tahun 2019. Dari kasus tersebut, sebanyak 1.044 kasus terjadi di provinsi Jawa Barat, disusul Lampung dengan 829 kasus, dan Gorontalo dengan 534 kasus. Namun, hingga saat ini belum ada laporan kematian akibat chikungunya.
ADVERTISEMENT
Umumnya, tingginya kasus chikungunya ini terjadi di awal dan akhir musim hujan. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, nyamuk Aedes aegypti jadi penyebab paling umum chikungunya. Penularannya pun terjadi apabila orang lain digigit oleh nyamuk pembawa virus chikungunya.
Namun, perlu diingat bahwa virus chikungunya hanya menular melalui nyamuk dan tidak menyebar secara langsung antar manusia. Untuk mengetahui apakah Anda mengidap chikungunya atau tidak, berikut beberapa ciri-cirinya, seperti yang dikutip dari laman Medical News Today.
1. Masa inkubasi 3-7 hari
Masa inkubasi adalah jarak waktu di mana pengidapnya mulai terinfeksi virus sampai merasakan timbulnya gejala pertama. Masa inkubasi yang dialami oleh pengidap chikungunya terjadi di dalam rentang waktu 3-7 hari atau kisaran 2-12 hari.
2. Demam mendadak
Usai mengalami masa inkubasi, pengidap chikungunya biasanya akan mengalami demam tinggi. Demam tersebut berkisar di angka 38,9 derajat celcius.
ADVERTISEMENT
Suhu tersebut masih tergolong lebih rendah dari penyakit demam berdarah . Selain itu, chikungunya mungkin juga menimbulkan gejala lain, seperti sakit kepala, mual, hingga kelelahan.
3. Pembengkakan dan nyeri tinggi
Ciri khas lain dari penyakit chikungunya adalah rasa nyeri yang dialami tubuh yang diikuti dengan pembengkakan pada bagian tubuh, mulai dari pergelangan tangan, siku, jari, lutut, hingga pergelangan kaki.
4. Rematik
Rematik adalah penyakit yang ditandai dengan nyeri dan peradangan pada sendi. Kondisi ini termasuk ke dalam penyakit autoimun, yakni kondisi di mana sistem imun pada tubuh seseorang menyerang sel-sel tubuhnya sendiri.
Beberapa pasien chikungunya dapat mengalami persistensi atau kekambuhan rematik dalam beberapa bulan setelah selesainya gejala akut. Jika kondisi ini terus-menerus terjadi atau dialami dalam waktu yang cukup lama, segeralah berkonsultasi dengan dokter terkait.
ADVERTISEMENT
5. Ruam di wajah
Ciri-ciri lain dari penyakit chikungunya adalah ruam di sekitar wajah atau area tubuh. Ruam pada pengidap chikungunya sendiri dapat ditemukan hampir di seluruh wajah, mulai dari telapak tangan, kaki, dan tungkai.
Jika melihat ciri-ciri yang ada di atas, gejala chikungunya mirip dengan demam berdarah. Namun, chikungunya jarang mengancam jiwa dibandingkan dengan demam berdarah yang berpotensi lebih besar mengancam jiwa apabila tidak mendapatkan pengobatan yang tepat.
Kementerian Kesehatan RI juga menyebutkan bahwa gejala di atas akan membaik dalam satu minggu. Namun, pada sebagian orang, nyeri sendi dapat berlangsung hingga berbulan-bulan.
Apa Penyakit Chikungunya Bisa Sembuh?
Menyadur laman Centers for Disease Control and Prevention, chikungunya bisa disembuhkan dengan menggunakan beberapa langkah pengobatan. Pada chikungunya, kondisi ini bisa sembuh dengan sendirinya dalam 7 hari.
ADVERTISEMENT
Umumnya, dokter akan menganjurkan pengidap untuk banyak beristirahat dan meningkatkan asupan gizi agar dapat mempercepat proses kesembuhannya. Lantas, apa saja pengobatan chikungunya yang bisa dilakukan? Berikut informasinya, seperti yang dikutip dari laman WebMD.
1. Mengonsumsi banyak cairan
Chikungunya dapat diobati dengan mengonsumsi banyak cairan untuk mengurangi dehidrasi. Jika dibiarkan terus-menerus, dehidrasi bisa menyebabkan peningkatan jumlah keringat, yang menyebabkan kadar air serta elektrolit dalam tubuh hilang semakin cepat.
2. Mengonsumsi obat untuk meredakan demam dan nyeri
Pengobatan chikungunya yang dapat dilakukan adalah mengonsumsi obat-obat yang dapat meredakan demam dan nyeri. Namun, perlu diingat bahwa pengobatan tersebut dilakukan hanya untuk bertujuan mengurangi gejala. Obat yang dapat dikonsumsi pun, salah satunya adalah acetaminophen (Tylenol) atau obat parasetamol.
3. Melakukan penyemprotan insektisida
Insektisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia yang bisa mematikan semua jenis serangga. Penyemprotan insektisida ini penting dilakukan untuk membunuh bibit-bibit nyamuk yang mungkin bersembunyi atau beterbangan di area rumah.
ADVERTISEMENT
Penyemprotan insektisida ini juga bisa dilakukan di tempat-tempat nyamuk yang bersarang, mulai dari wadah, kaleng bekas, atau permukaan lain tempat nyamuk mendarat.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(JA)