Konten Media Partner

6 Cara Mengatasi Sesak Nafas yang Bisa Dilakukan

5 Agustus 2022 18:09 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi seorang wanita yang mengalami sesak napas. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seorang wanita yang mengalami sesak napas. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Sesak napas merupakan kondisi kesulitan bernapas di mana udara sulit masuk ke paru-paru. Dalam istilah medis, sesak napas dikenal juga sebagai dispnea.
ADVERTISEMENT
Mengutip Dyspnea Mechanisms, Assessment, and Management: A Consensus Statement terbitan American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine (2016), dispnea adalah kondisi bernapas yang terasa berat dan sesak. Kondisi ini bisa disebabkan karena adanya perubahan kadar gas dalam darah, kerja berat, faktor psikis, hingga masalah kesehatan tertentu.
Sebagian orang mungkin mengalami sesak napas secara tiba-tiba dalam waktu singkat. Sementara sebagian lainnya mungkin mengalami sesak napas dalam jangka panjang, bisa beberapa minggu atau lebih.

Penyebab Sesak Napas

Sesak napas umumnya terjadi lantaran kurangnya asupan oksigen yang masuk ke tubuh sehingga menyebabkan sistem pernapasan bekerja lebih berat. Kondisi ini bisa juga datang secara mendadak.
Sesak napas tidak selalu disebabkan oleh penyakit, tetapi sering juga terjadi pada orang dengan kondisi fisik sehat tetapi memiliki masalah psikologis. Seperti halnya rasa nyeri, tingkat keparahan sesak napas dipengaruhi oleh respons penderita, kepekaan, hingga kondisi emosi.
Ilustrasi seorang wanita yang mengalami sesak napas. Foto: Unsplash
Tingkatan sesak napas yang dirasakan setiap orang dapat berbeda-beda. Hal ini didasarkan pada dalamnya tarikan napas, frekuensi bernapas, serta perubahan irama napas. Mengutip American Cancer Society, berikut ini beberapa penyebab sesak napas yang dapat dialami.
ADVERTISEMENT
Terkadang, sesak napas bisa terjadi secara tiba-tiba. Dalam hal ini, sesak napas bisa menjadi kondisi medis yang perlu penanganan segera. Beberapa kemungkinan penyebab sesak napas secara mendadak meliputi:

Cara Mengatasi Sesak Nafas

Ada beberapa cara mengatasi sesak napas sebagai langkah pertolongan awal. Dirangkum dari An Official American Thoracic Society Statement: Mechanisms, Assessment, and Management of Dyspnea oleh Mark B. Parshal, dkk. (2011), berikut ini beberapa cara mengatasi sesak nafas yang bisa dilakukan.
ADVERTISEMENT

1. Bernapas Melalui Mulut

Ini merupakan cara yang paling sederhana dan mudah dilakukan. Cara ini dapat dilakukan apabila sesak napas disebabkan oleh serangan panik atau hiperventilasi. Bernapas melalui mulut akan membantu memperlambat laju pernapasan, sehingga bisa mengatasi sesak napas.
Ilustrasi bernapas melalui mulut. Foto: Unsplash
Anda bisa melakukannya dengan cara merelaksasikan otot leher dan bahu. Kemudian, tarik napas pelan-pelan melalui hidung dalam dua hitungan dengan mengatupkan mulut. Setelah itu, Anda bisa membuang napas secara perlahan melalui celah mulut sampai hitungan keempat.

2. Duduk Sambil Mencondongkan Tubuh ke Depan

Cara ini dilakukan dalam posisi duduk. Beristirahat sambil duduk dapat membantu merilekskan tubuh dan membuat pernapasan menjadi lebih mudah.
Duduklah di kursi dengan kaki menapak ke lantai. Kemudian, condongkan dada sedikit ke depan, serta letakkan siku di lutut atau menahan dagu dengan tangan.
ADVERTISEMENT
Posisi ini akan lebih mudah dilakukan jika tangan Anda dapat bertumpu pada meja. Carilah posisi senyaman mungkin, sehingga otot leher dan bahu tetap rileks. Jika perlu, tambahkan bantal untuk menyangga kepala.
Posisi duduk ini bertujuan untuk membuat lebih banyak ruang di rongga dada sehingga pernapasan lebih lancar. Posisi ini dapat membantu Anda yang memiliki penyakit paru obstruktif kronik. Namun, duduk dengan posisi ini umumnya tidak cocok bagi orang dengan tingkat obesitas yang tinggi.

3. Berdiri Sambil Bersandar ke Dinding

Berdiri juga dapat membantu merilekskan tubuh dan saluran pernapasan. Jika di dekat Anda tidak ada kursi atau meja, bersandar ke dinding dapat menjadi pilihan yang tepat.
Berdirilah sambil menyandarkan tubuh ke dinding. Pastikan pinggul Anda menempel dengan dinding. Setelah itu, buka kaki Anda selebar bahu dan letakkan tangan di paha.
ADVERTISEMENT
Rilekskan baru Anda sambil mencondongkan tubuh sedikit ke depan, kemudian biarkan lengan dalam posisi menggantung ke depan. Posisi berdiri ini akan membuat lebih banyak ruang di rongga dada sebagai jalan masuk udara.

4. Berbaring Santai

Sesak napas bisa juga terjadi saat tidur, sehingga membuat Anda terbangun. Jika hal ini terjadi, Anda harus membaringkan tubuh dengan posisi miring.
Selanjutnya, letakkan bantal di antara kedua kaki dan topang kepala menggunakan bantal agar posisinya menjadi lebih tinggi. Usahakan dalam posisi ini punggung tetap lurus.
Ilustrasi berbaring santai. Foto: Unsplash
Selain dengan cara tersebut, sesak napas dalam kondisi ini juga bisa diatasi dengan posisi berbaring telentang. Tinggikan posisi kepala dengan bertumpu pada bantal, lalu tekuk lutut dengan meletakkan bantal di bawah lutut.
ADVERTISEMENT

5. Teknik Pernapasan Diafragma

Pernapasan diafragma juga dapat menjadi cara mengatasi sesak napas. Anda dapat melakukannya saat duduk. Pastikan lutut, bahu, kepala, dan leher dalam posisi yang rileks. Lalu, letakkan satu tangan Anda di depan perut, dan satu lagi di depan dada.
Bernapaslah secara perlahan melalui hidung hingga tangan Anda merasakan perut Anda bergerak saat bernapas. Setelah itu kencangkan otot perut Anda, sambil mengembuskan napas melalui mulut dengan bibir mengerucut.
Beri penekanan lebih lama pada embusan napas saat membuangnya, sebelum perlahan menghirup napas lagi. Ulangi sekitar lima menit.

6. Pengobatan Lain

Selain beberapa cara di atas, sesak napas yang disebabkan oleh penyakit tertentu harus diatasi dengan mengobati penyebabnya. Misalnya, sesak napas yang disebabkan oleh efusi pleura (cairan dalam rongga pleura), maka cara mengatasinya adalah dengan tindakan torakosintesis atau pungsi pleura untuk mengeluarkan cairan pleura dengan volume besar.
ADVERTISEMENT
Sesak napas yang disebabkan oleh emfisema dapat diatasi dengan inhaler dan antibiotik. Jika tumor menjadi penyebabnya, maka radiasi dapat digunakan untuk memperkecil ukuran tumor yang menghambat jalan napas.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SFR)