Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Sakit Pinggang Belakang: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya
28 September 2022 17:00 WIB
ยท
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kondisi sakit pinggang belakang lebih rentan menyerang para pekerja yang sering mengandalkan kekuatan fisik saat bekerja, seperti kuli bangunan, tentara, pemadaman kebakaran, hingga atlet. Lantas, bagaimana cara mengobati sakit pinggang belakang? Simak ulasannya pada artikel di bawah ini.
Pengertian Sakit Pinggang Belakang
Sakit pinggang belakang bisa disebut juga dengan istilah low back pain. Menurut laman Healthline, sakit pinggang belakang adalah rasa nyeri yang muncul di area bawah punggung, tepatnya di atas tulang ekor dan di bawah dekat tulang rusuk.
Menyadur laman American Academy of Orthopedic Surgeons, tulang belakang berfungsi sebagai penyangga kepala, bahu, dan tubuh manusia supaya mampu berdiri tegak, duduk, berjalan, dan bergerak dengan fleksibel.
Jadi, ketika mengalami sakit pinggang belakang, Anda akan sulit untuk berdiri, berjalan, hingga bergerak seperti semestinya. Sakit pinggang belakang ini bisa bersifat akut dan kronis. Maka itu, perlu untuk segera mengatasi kondisi ini agar tidak terjadi komplikasi.
ADVERTISEMENT
Penyebab Sakit Pinggang Belakang
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, sakit pinggang di bagian belakang biasanya terjadi karena cedera pada otot pinggang. Kondisi ini bisa terjadi karena gerakan pinggang yang terus dilakukan secara berulang, salah satunya adalah kebiasaan membawa tas punggung yang terlalu berat.
Adapun beberapa faktor lain yang juga meningkatkan risiko seseorang mengalami sakit pinggang belakang. Menyadur laman National Health Service, berikut informasinya.
ADVERTISEMENT
Gejala Sakit Pinggang Belakang
Sakit pinggang belakang menyebabkan beberapa kondisi yang membuat pengidapnya kurang nyaman. Kondisi tersebut biasanya sudah dirasakan selama lebih dari 1-2 minggu dan berpotensi memicu munculnya gejala lainnya.
Lebih jelas, berikut beberapa gejala sakit pinggang, seperti yang dikutip dari laman National Institute Arthritis and Musculoskeletal and Skin Disease.
Cara Mengobati Sakit Pinggang Belakang
Ada beberapa pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi sakit pinggang belakang, mulai dari mengonsumsi obat-obatan hingga mengubah kebiasaan buruk. Menyadur laman Harvard Health Publishing, berikut beberapa cara mengobati sakit pinggang belakang.
ADVERTISEMENT
1. Mengonsumsi obat anti peradangan (NSAID)
Obat anti peradangan (NSAID) bisa membantu meringankan rasa sakit. Sayangnya, obat ini memberikan beberapa efek samping yang dirasakan, seperti sakit pada area perut, ruam kemerahan, munculnya masalah hati, dan terganggunya fungsi ginjal.
2. Mengompres area pinggang dengan kompres hangat atau dingin
Selain mengonsumsi obat-obatan, sakit pinggang juga bisa diatasi dengan mengompres area tersebut dengan kompres hangat atau dingin.
Tujuan dari mengompres ini dilakukan untuk membantu otot-otot yang tegang menjadi lebih rileks. Tidak hanya itu, pengobatan ini bisa membantu meningkatkan aliran darah.
3. Menurunkan berat badan
Salah satu penyebab dari sakit pinggang belakang adalah berat badan yang berlebihan. Kondisi ini membuat postur tubuh tidak sesuai dan membuat beberapa gangguan pada area pinggang, terlebih ketika akan duduk atau mengangkat beban.
Oleh karena itu, disarankan agar pengidap sakit pinggang belakang mencoba untuk pelan-pelan menurunkan berat badan yang dimilikinya. Dengan begitu, tubuh bisa bergerak lebih leluasa.
ADVERTISEMENT
Cara Mencegah Sakit Pinggang Belakang
Sakit pinggang belakang adalah kondisi yang membuat kebanyakan pengidapnya tidak nyaman dan sulit untuk beraktivitas seperti biasanya. Supaya terhindar dari sakit pinggang belakang ini, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa diikuti.
Berikut informasinya, seperti yang dikutip dari laman Healthline.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(JA)