Konten dari Pengguna

Infeksi Kutu Rambut Rentan Menyerang Saat Mudik Lebaran

Vella Rohmayani
Pengajar di Prodi S.Tr TLM FIK UMSurabaya, pengurus MTCC UM Surabaya, anggota Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur dan sebagai anggota PUSAD (Studi Anti Korupsi dan Demokrasi) di UMSurabaya
2 Mei 2022 20:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Vella Rohmayani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi menggaruk kepala. Foto: Sirinate Kaewma/EyeEm/Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menggaruk kepala. Foto: Sirinate Kaewma/EyeEm/Getty Images
ADVERTISEMENT
Hari Raya Idul Fitri atau lebih dikenal dengan istilah Lebaran menjadi momen yang selalu dinantikan oleh setiap umat muslim di seluruh penjuru dunia. Momen Lebaran tidak bisa dilepaskan dari tradisi mudik atau pulang kampung.
ADVERTISEMENT
Setelah dua tahun berturut-turut umat Islam melewati momen Lebaran dalam suasana pandemi. Akhirnya pada tahun ini masyarakat diizinkan untuk melakukan mudik lebaran ke kampung halamannya masing-masing.
Tradisi mudik sangat lekat dengan suasana Lebaran. Banyak orang yang rela menempuh jarak jauh, kena macet dan berdesak-desakan demi untuk bertemu keluarga tercinta.
Dalam suasana Lebaran biasanya keluarga akan berkumpul di rumah nenek atau sanak keluarga lainnya. Karena banyaknya anggota keluarga yang berkumpul, membuat sebagian orang kemudian memilih untuk tidur bersama-sama di ruang tamu.
Kegiatan tidur di satu ruang yang sama dengan banyak orang, menyebabkan terjadinya penularan parasit, salah satunya yaitu infeksi kutu rambut kepala atau dalam bahasa ilmiah disebut sebagai Pediculus humanus capitis
ADVERTISEMENT
Infeksi kutu rambut kepala bukanlah infeksi yang terbilang serius. Namun, jika dibiarkan tanpa penanganan bisa memicu terjadinya gangguan kesehatan yang cukup serius. Karena apabila infestasi terjadi secara terus menerus atau infeksi sudah terlalu lama, maka akan menyebabkan kulit menjadi keras, terjadi membengkak kulit kepala, serta pembentukan cairan.
Jika penderita menggaruk kulit bekas gigitan kutu, maka dapat menyebabkan terjadi infeksi sekunder yang mengakibatkan pustula, krusta, dan proses penanahan. Penderita juga dapat mengalami gangguan tidur dan depresi mental.
Mengenal Kutu Rambut Kepala
Kutu Kasur. Foto: Shutterstock
Tidur bersama sanak keluarga tentu menjadi momen yang paling dirindukan saat Lebaran tiba. Namun hal tersebut dapat menjadi akses penularan infeksi yang diakibatkan oleh parasit, salah satunya yaitu penularan parasit Pediculus humanus capitis atau dikenal dengan sebutan kutu rambut kepala.
ADVERTISEMENT
Spesies tersebut hidup di rambut kepala manusia, ia bersifat parasit karena bertahan hidup dengan cara menghisap darah di bagian kepala.
Keberadaan spesies ini sering kali membuat seseorang yang terinfeksi merasakan gatal yang sangat luar biasa di bagian rambut kepala, terkadang sampai menyebabkan terjadinya infeksi pediculosis. Anak perempuan umumnya lebih rentan terinfeksi kutu rambut dibandingkan dengan anak laki-laki.
Penularan Kutu Rambut Kepala
Penularan parasit Pediculus humanus capitis dapat terjadi melalui dua cara, yaitu penularan secara langsung dan penularan secara tidak langsung.
Penularan secara langsung dapat terjadi melalui kontak langsung (dari rambut ke rambut) saat melakukan aktivitas, seperti bermain, tinggal, atau menginap bersama seseorang yang mengidap kutu rambut. Selain itu, melakukan kontak fisik seperti menyentuh kepala dan berpelukan juga bisa meningkatkan risiko tertular kutu rambut.
ADVERTISEMENT
Sedangkan Penularan secara tidak langsung dapat terjadi melalui barang-barang yang dipakai penderitanya seperti sisir, bantal, handuk, topi, jilbab, pakaian maupun barang-barang lain yang telah dihinggapi kutu rambut kepala.
Cara Pencegahan Infeksi Kutu Rambut Kepala
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi parasit kutu rambut kepala yaitu sebagaimana berikut:
Pertama, Menjaga kebersihan rambut dengan cara melakukan keramas secara teratur.
Kedua, hindari kontak kepala saat melakukan aktivitas baik di dalam maupun di luar rumah, seperti saat bermain, belajar, olah raga, terutama berpelukan juga dapat menyebabkan risiko terjadinya penularan parasit ini.
Ketiga, hindari berbagi barang atau pakaian pribadi seperti sisir, topi, jilbab, pita atau jepit rambut, ikat rambut atau ikat jilbab dan seterusnya.
ADVERTISEMENT
Keempat, bersihkan sofa dan furnitur sejenis dengan vacuum cleaner secara berkala, dan lain seterusnya.
Semoga momen berkumpul bersama keluarga tercinta saat mudik Lebaran menjadi hal yang membahagiakan bukan malah menjadi akses pertukaran infeksi parasit.