Konten dari Pengguna

Kenali Jenis Parasit yang Rentan Menyerang Anak

Vella Rohmayani
Pengajar di Prodi S.Tr TLM FIK UMSurabaya, pengurus MTCC UM Surabaya, anggota Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur dan sebagai anggota PUSAD (Studi Anti Korupsi dan Demokrasi) di UMSurabaya
29 Mei 2024 19:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Vella Rohmayani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Selain batuk pilek ternyata anak-anak juga memiliki kecenderugan rentan terinfeksi parasite jika dibandingkan dengan orang dewasa. Parasite merupakan organisme yang merugikan manusia dan dapat menyebabkan berbagai jenis ganguan kesehatan, mulai dari diare hingga masalah kesehatan yang serius.
ADVERTISEMENT
Anak-anak memiliki resiko lebih tinggi terpapar parasit karena mereka mempunyai system imun yang belum berkembang sepenuhnya. Mereka juga cenderung lebih aktif mengeksplor lingkungan sekitar, memiliki kebiasaan berjalan tanpa menggunakan alas kaki, sering melakukan kontak dengan hewan peliharaan serta belum memiliki pemahaman dan kesadaran yang baik untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
Melihat banyaknya faktor resiko infeksi parasite pada anak, sehingga membuat kemungkinan jenis parasite yang menginfeksi anak dapat beragam, baik berupa endoparasite maupun ektoparasit.
Endoparasite merupakan kelompok parasite yang hidup dalam tubuh inangnya seperti kelompok cacing dan protozoa parasite. Sedangkan ektoparasit merupakan parasite yang tinggal di luar tubuh inang, seperti kutu, pinjal dan serangga parasite lainnya. Ektoparasit selain bersifat parasite juga bisa berperan sebagai vector atau penular penyakit.
ADVERTISEMENT
Jenis Parasit yang sering menginfeksi anak
Adapun beberapa jenis parasite yang sering menyerang anak-anak adalah cacing, protozoa serta kutu dan serangga parasite.
Jenis cacing yang sering menginfeksi anak-anak adalah Cacing gelang (Ascaris lumbricoides): Parasit ini dapat ditemukan di tanah yang terkontaminasi oleh tinja manusia. Anak-anak dapat terinfeksi saat bermain di tanah dan kemudian memasukkan tangan ke mulut.
Cacing kremi (Enterobius vermicularis) Parasit ini dapat menyebar melalui kontak langsung atau benda yang terkontaminasi. Gejalanya termasuk gatal di area anus terutama pada malam hari.
Cacing tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator americanus): Parasit ini dapat masuk ke tubuh melalui kulit, biasanya ketika anak-anak berjalan tanpa alas kaki di tanah yang terkontaminasi.
Sedangkan jenis protozoa yang sering menginfeksi anak antara lain, yaitu Giardia lamblia yang dapat menyebabkan giardiasis. Gejala yang dapat ditimbulkan yaitu diare, kram perut, dan penurunan berat badan. Penyebarannya parasite ini melalui air atau makanan yang terkontaminasi.
ADVERTISEMENT
Protozoa lainnya yang bersifat parasite yaitu Entamoeba histolytica. Parasite ini menimbulkan penyakit amebiasis, dengan gelaja diare berdarah dan kram perut. Penyebarannya dapat melalui air atau makanan yang terkontaminasi.
Kelompok ektoparasit yang parasite sering menginfeksi anak adalah Kutu kepala (Pediculus humanus capitis) dan pinjal kucing (Ctenocephalides felis). Kutu kepala sering ditemukan pada anak-anak, terutama yang bersekolah. Kutu ini menyebar melalui kontak langsung atau melalui kontak tidak langsung atau melalui penggunaan barang-barang pribadi secara Bersama-sama, seperti sisir, jepit ramput, topi dan lain seterusnya.
Pinjal kucing dapat menginfeksi anak, jika anak melakukan kontak langsung dengan kucing yang terinfeksi pinjal parasite. Infeksi parasite ini dapat menimbulkan reaksi alergi pada kulit.
Langkah-langkah Pencegahan Infeksi
Adapun Langkah-langkah pencegahan infeksi pada anak adalah mengajarkan dan membiasakan anak untuk menerapkan pola hidup yang bersih dan sehat, seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, membuang sampah pada tempatnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu orang tua harus membiasakan anak untuk mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat dan bergizi, menggunakan alas kaki ketika berada di luar rumah atau ruangan, tidak berbagi barang-barang pribadi serta rajin mengkonsumsi obat anti cacing dan rutin melakukan screaning kesehatan.
Dengan melakukan hal tersebut, maka resiko anak untuk terinfeksi parasite dapat diminimalisir.