Konten dari Pengguna

Dukungan KBRI Stockholm kepada Pengusaha Kopi Indonesia di kota Lycksele, Swedia

KBRI Stockholm
Akun Kumparan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Stockholm
21 Oktober 2020 17:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari KBRI Stockholm tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dukungan KBRI Stockholm kepada Pengusaha Kopi Indonesia di kota Lycksele, Swedia
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Pada 21 Oktober 2020, KBRI Stockholm telah berkunjung ke kota Lycksele untuk bertemu dengan pengusaha kopi Indonesia, Bapak Budha Sutedja, sebagai bagian dari rangkaian kunjungan kerja Perwakilan ke wilayah Utara Swedia. Maksud pertemuan adalah untuk mendukung bisnis Bapak Budha, sekaligus berbincang-bincang mengenai peluang dan tantangan meningkatkan profil specialty coffee Indonesia.
ADVERTISEMENT
Bapak Budha adalah pemilik kedai kopi Budhas Kafferosteri yang cukup populer tidak saja di kota Lycksele, namun juga di wilayah Utara Swedia. Usaha yang dirintis sejak 2014 tersebut telah menjadi langganan penerima penghargaan atas kualitas kopi yang disajikan. Selain kopi asal Indonesia, Bapak Budha juga menyediakan beragam jenis kopi dari Amerika Latin dan Afrika.
Bapak Budha melihat peluang specialty coffee Indonesia untuk berkembang di Swedia cukup besar mengingat peminat jenis kopi ini terus meningkat. Selain itu budaya 'fika' (beristirahat untuk meminum kopi) di Swedia turut menjadi salah satu faktor pendukung.
"Kunci bagi kesuksesan specialty coffee Indonesia di Swedia adalah perlu adanya cerita atau narasi di balik kopi tersebut. Masyarakat Swedia peduli terhadap aspek-aspek sejarah, serta isu sustainability dan traceability. Jika kita mampu 'bercerita' dan menjelaskan dengan baik karakteristik kopi Indonesia, konsumen akan menjadi semakin tertarik, " kata Bapak Budha.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan tersebut, Koordinator Fungsi Ekonomi I KBRI Stockholm, Akbar Makarti, menyampaikan adanya aspirasi ke depan untuk membuka coffee shop di Swedia, guna mempromosikan kopi Jabar dan Indonesia lainnya. Upaya ini ditanggapi positif oleh Pak Budha dan diharapkan terealiasasi dengan perencanaan yang matang.
"Membawa nama 'specialty coffee Indonesia' itu cukup berat karena harus benar-benar menjaga kualitas kopi yang disajikan. Kopi Indonesia juga sangat beragam sehingga harus mampu memilah hasil produksi yang baik agar kopi yang dijual membawa dampak positif terhadap branding kopi Indonesia", ujar Bapak Budha.
Tantangan untuk mempromosikan kopi Indonesia adalah perlunya pemahaman yang baik oleh pebisnis Indonesia terhadap berbagai jenis kopi Indonesia itu sendiri. Hal ini perlu menjadi perhatian sehingga ketika membuka coffee house Indonesia, para pengunjung dapat berinteraksi dan memperoleh informasi yang baik.
ADVERTISEMENT
Budhas Kafferosteri berlokasi di Storgatan 38, Lycksele. Pada musim panas dan keadaan normal, kafe Bapak Buddha dapat menampung sebanyak 60 pengunjung. Pada masa pandemi Covid-19 ini, Budhas Kafferosteri masih mampu menampung sekitar 30 orang dan tetap menjadi andalan tempat membeli kopi masyarakat setempat.
(KBRI Stockholm)