Konten dari Pengguna

Upaya Engagement: Ajak Masyarakat Dialog Lingkungan Alam Mangrove

KELAS PUBLIK
Tingkatkan Kompetensi Bersama, Berperan Setara
13 Desember 2022 18:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari KELAS PUBLIK tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kegiatan Diskusi Bersama GKR Hemas di Kawasan Mangrove Pengklik (13/12/2022). Sumber: Dokumentasi Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan Diskusi Bersama GKR Hemas di Kawasan Mangrove Pengklik (13/12/2022). Sumber: Dokumentasi Pribadi
ADVERTISEMENT
Bantul (13/12/2022)- Pada acara penanaman mangrove dalam rangka bulan menanam pohon nasional tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK DIY), Gusti Kanjeng Ratu Hemas mengajak masyarakat, kelompok tani mangrove, karang taruna, lembaga swadaya masyarakat (LSM), perangkat desa serta unsur lainnya untuk mendialogkan beberapa hal mengenai lingkungan alam mangrove. Acara yang berlangsung di Kawasan Hutan Mangrove Pengklik tersebut mendapat antusias positif dari masyarakat.
ADVERTISEMENT
GKR Hemas mengatakan bahwa beberapa hal keluhan dari masyarakat khususnya mengenai pengembangan hutan mangrove ini sangat penting karena kepedulian masyarakat masih belum sepenuhnya terbentuk. Dalam dialog saat ini, membahas mengenai masalah dan kendala yang dialami dalam pengelolaan kawasan mangrove, salah satunya adalah adanya sampah.
Dalam pengembangan kawasan mangrove, permasalah sampah memang menjadi kendala utama
Dr. Ir. Kuncoro Cahyo Aji, M.Si memberikan sambutan terkait kegiatan penanaman mangrove (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
ADVERTISEMENT
Dr. Ir. Kuncoro Cahyo Aji, M.Si menambahkan apabila sampah sudah terkelola dengan baik maka mangrove akan hidup subur sehingga menjadi kawsaan mangrove yang sehat bagi biota lain. Dalam hal ini, salah satu rencana alternatifnya melalui mengembangkan kepiting mangrove. Keberhasilan pengembangan rencana tersebut akan memberikan banyak manfaat untuk masyarakat setempat mulai dari manfaat pengelolaan sampah, pengembangan wisata mangrove dan manfaat apabila kepiting sudah waktu panen.
Meski demikian, penanganan untuk mengatasi sampah harus dimulai dari hulu yakni dari rumah tangga. GKR Hemas menyampaikan bahwa untuk mengatasi persoalan sampah dibutuhkan komitmen masyarakat untuk mampu memilah sampah dari rumah masing-masing yang dapat dimulai melalui koordinasi dengan ibu rumah tangga.
ADVERTISEMENT
Selain itu, masyarakat juga berharap kedepannya hutan mangrove dapat mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta sebagai upaya menjaga kelestarian lingkungan seperti untuk mewujudkan ekosistem terjaga masyarakat berpenghidupan layak