Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pastikan Kesiapsiagaan Bencana, Mensos Cek Lumbung Sosial Tulungagung-Trenggalek
25 Desember 2021 18:10 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Kemensos tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tiba di Kantor Desa Campur Darat, Mensos disambut Bupati Tulungagung Maryoto Birowo dan Wakil Bupati Gatot Sunu Wibowo, Mensos langsung menuju gudang lumbung sosial di belakang kantor kelurahan. Setelah mengecek ketersediaan barang di dalam gudang, Mensos mengecek fasilitas pemurnian air bersih bantuan Kementerian Sosial.
Dari Kelurahan Kebo Ireng, Mensos melaju ke Desa Sawahan, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek. Mensos menyaksikan kesiapan lumbung sosial yang berlokasi di kantor desa tersebut. Mensos meminta lokasi lumbung sosial dipindahkan. Sebab terlalu jauh dari titik rawan bencana .
Mensos kemudian bergeser menuju lokasi wisata Pantai Karanggongso. Kepada Bupati Trenggalek M Nur Arifin, dan personel Tagana, Mensos meminta kepada pemerintah daerah untuk mencari lokasi lumbung sosial yang paling tepat.
ADVERTISEMENT
"Titik lumbung sosial terlalu jauh. Cari titik yang tinggi. Acuannya adalah data dari BMKG. Berapa ketinggian tsunami. Nah lumbung sosial harus lebih tinggi dari itu, tapi jangan yang rawan longsor," kata Mensos di dekat lokasi wisata Pantai Karanggongso (25/12).
Didampingi Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Pepen Nazaruddin, Mensos, Bupati Trenggalek dan perwakilan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mengarahkan lokasi paling tepat untuk lumbung sosial.
Kepada media yang menemuinya di lokasi, Mensos menyatakan tujuan kunjungannya untuk mengecek kesiapan lumbung sosial di kawasan Selatan Jawa. Hal ini perlu dilakukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman gempa bumi megathrust dan tsunami.
Kemensos menyiapkan lumbung sosial untuk memastikan masyarakat terdampak bencana tercukupi kebutuhan hidupnya. "Lumbung sosial sengaja ditempatkan di lokasi rawan bencana. Jadi kalau skenario terburuk, terjadi tsunami, maka warga yang melakukan evakuasi diri di tempat tinggi tetap tercukupi kebutuhannya, kata Mensos.
ADVERTISEMENT
Di lumbung sosial disiapkan tidak hanya makanan. Namun juga ada genset, penjernih air, bahan bakar, tenda, selimut, tikar, selain tentu saja ada makanan siap saji dan makanan anak. "Dengan dukungan kebutuhan tersebut, setidaknya dapat digunakan untuk dua hari," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, secara simbolis diserahkan bantuan untuk Kabupaten Tulungagung berupa bufferstock sebesar Rp181.074.160, lumbung sosial Rp138.608.114, dan dari hadiah tidak tertebak (HTT) sebesar Rp 18.426.485. Total bantuan untuk Kabupaten Tulungagung sebesar Rp338.108.759.
Untuk Kabupaten Trenggalek bufferstock sebesar Rp181.074.160, lumbung sosial Rp161.880.000, dan
Barang HTT Rp18.426.482. jadi total bantuan untuk Kabupaten Trenggalek sebesar Rp361.380.642.
Penyiapan lumbung sosial menjadi perhatian Mensos khususnya untuk daerah rawan bencana di wilayah selatan Jawa. Hal ini merujuk pada pemodelan gempa dan tsunami di kawasan tersebut yang menjadi kajian BMKG.
ADVERTISEMENT
Pada beberapa kesempatan, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyatakan, skenario terburuk gempa bumi bisa terjadi pada magnitudo 8,7 dan memicu tsunami setinggi 30 meter di sejumlah wilayah di provinsi tersebut.