Konten Media Partner

Demo di Kantor Wali Kota Kendari Chaos, Oknum Satpol PP Sobek Baju Massa Aksi

14 Oktober 2024 15:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Aksi demonstrasi di Kantor Wali Kota Kendari yang dilakukan oleh Konsorsium Aktivis Muda Indonesia (KAMI) berujung aksi kejar-kejaran dengan Anggota Satpol PP, pada Senin (14/10).
ADVERTISEMENT
Aksi tersebut dipicu saat massa yang tergabung di barisan KAMI hendak membakar ban di depan pintu gerbang Wali Kota. Namun aksi itu sempat dihalau oleh anggota Satpol PP yang sedang berjaga.
Aksi bentrok dan kejar-kejaran antara massa dan anggota Satpol PP pecah. Bahkan salah seorang massa aksi bajunya sampai sobek ditarik oleh oknum anggota Satpol PP, ia juga dikejar hingga ke jalan raya.
Massa yang marah karena rekannya mendapat perlakuan represif dari oknum Satpol PP lantas menggeruduk Kantor Wali Kota, bahkan mereka merangsek masuk hingga ke ruang kerja Wali Kota Kendari.
Massa hendak bertemu dengan Pj Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup, dan Plt Kasatpol PP Kendari, Alimin, guna meminta pertanggung jawaban atas tindakan represif bawahannya tersebut.
ADVERTISEMENT
Massa menuntut agar oknum yang terlibat pemukulan dan menghalang-halangi aksi demonstrasi tersebut meminta maaf secara terbuka. Mereka juga mengancam akan melaporkan kasus tersebut ke polisi
"Kita juga akan laporkan ke APH tindakan premanisme ini," ungkap Andri Togala, selaku jenderal lapangan aksi demonstrasi.
Massa yang tergabung dalam KAMI merangsek masuk hingga ke dalam gedung Kantor Wali Kota Kendari. Foto: Dok. Istimewa.
Plt Kasatpol PP Kota Kendari, Alimin, berupaya menenangkan massa aksi yang sudah kadung marah. Di hadapan massa aksi ia berjanji akan mencari oknum yang melakukan tindakan represif dan memberi sanksi sesuai ketentuan berlaku.
Diketahui, aksi demonstrasi yang dilakukan oleh KAMI di Kantor Wali Kota Kendari buntut maraknya pembangunan perumahan yang dinilai ugal-ugalan hingga menyalahi aturan tata ruang hingga berakibat seringnya terjadi banjir.
"Langkah ini kita ambil sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat Kota Kendari. Apalagi di musim penghujan, kita semua merasakan dampaknya," ungkap Andri Togala, selaku jenderal lapangan aksi demonstrasi dari atas mobil komando.
ADVERTISEMENT
Menurut KAMI, pembangunan perumahan subsidi maupun komersil yang dilakukan oleh para pengembang di Kota Kendari sudah tidak memperhatikan aspek lingkungan. Bahkan pembukaan lahan baru kerap mengubah bentuk alam sekitar.
"Semula bukit dan pohon-pohon dikasih rata semua, rawa-rawa ditimbun, tetapi tidak memperhatikan lingkungan sekitar," bebernya.