Konten Media Partner

Mahasiswa UM Kendari Tutup Program ICT di Filipina dengan Tampilkan Tarian Adat

13 Desember 2024 15:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kegiatan penutupan program ICT UM Kendari di Filipina.
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan penutupan program ICT UM Kendari di Filipina.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) Kendari menutup kegiatan Closing Ceremony Program International Credit Transfer (ICT) Tahun 2024 di The Nueva Ecija University of Science and Technology (NEUST) Filipina, pada Selasa (10/12) waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Dalam kegiatan ini mahasiswa UM Kendari menampilkan tarian Wonderful Indonesia, Tarian Tobelo serta memperkenalkan pakaian adat Indonesia.
Ketujuh mahasiswa itu di antaranya Muhammad Izal Mahendra, Januarista, dan Rahmawati Salim dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris. Kemudian, Ahlidin Suriaman dan Assyifa dari Prodi Ilmu Hukum. Hasriani Asrin Basri dari Prodi Manajemen, serta Indah Tri Mulyani dari Prodi Arsitektur.
Semua rangkaian kegiatan para mahasiswa yang ikut dalam kegiatan ini dibiayai secara penuh oleh Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemenristek) melalui skema kompetisi hibah.
Acara penutupan itu dihadiri oleh President NEUST, Rodhora R. Jugoz Kepala Internasional NEUST, Feliciana P. Jacoba dan para petinggi kampus lainnya.
Salah satu peserta program ICT, Izal Mahendra mengaku senang bisa menjadi salah satu penerima program beasiswa tersebut. Ia mengatakan beragam pengalaman yang didapatkan selama hampir 5 bulan menimba ilmu di tempat itu.
ADVERTISEMENT
"Dengan adanya program ini, saya bisa mendapatkan pengalaman yang baru yaitu belajar di luar negeri yang di mana itu adalah privilege yang sangat luar biasa bagi saya," ungkap Izal pada Jumat (13/12).
Di kampus itu, Izal mengatakan bisa merasakan perbedaan budaya dan sosial. Selain itu, ia mengaku bisa memperluas koneksi dengan teman-teman dari luar negeri dan saling bertukar budaya khususnya di NEUST, Filipina.
"Saya harap program ini bisa terus berlanjut karena program ini memiliki peluang yang sangat besar untuk meningkatkan pengalaman belajar dan wawasan mahasiswa Indonesia, khususnya mahasiswa UM Kendari," pungkasnya.