Konten Media Partner

KKSS Karimun: Kami Kehilangan Haji Permata, Beliau Dermawan

17 Januari 2021 14:09 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua BPD KKSS Karimun, Abdul Gafar. Foto: Khairul S/kepripedia.com
zoom-in-whitePerbesar
Ketua BPD KKSS Karimun, Abdul Gafar. Foto: Khairul S/kepripedia.com
ADVERTISEMENT
Badan Pengurus Daerah Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, menyayangkan langkah oknum petugas bea cukai yang melakukan penembakan terhadap Haji Permata hingga berujung tewas pada Jumat (15/1).
ADVERTISEMENT
"Kami sangat menyayangkan tindakan oknum bea cukai yang melakukan itu (penembakan). Beliau sangat dermawan," ujar ketua BPD KKSS Karimun, Abdul Gafar, Minggu (17/1).
Dia menganggap, tewasnya mantan ketua KKSS Kota Batam itu adalah sebagai korban. Untuk itu, pihaknya mendorong Polda Kepri agar mengusut tuntas perihal penembakan yang dilakukan.
"Kami meminta dan mendorong pihak berwajib dalam hal ini Polda Kepri, yang mengakibatkan penembakan ini oleh oknum BC secara terang benderang dibuka ini siapa pelakunya," ucap dia.
Bagi KKSS Karimun, kata dia, kepergian pengusaha ternama di Kota Batam tersebut mengisahkan luka mendalam bagi pihaknya.
"Kami juga merasa kehilangan tokoh KKSS di Kepri ini, kami percayakan ke Polda Kepri untuk membuka terang benderang pembunuhan secara keji ini," terangnya.
ADVERTISEMENT
"Jadi kami menganggap ini pembunuhan, seperti memang ada niatan sampai tiga peluru menembus dada beliau langsung mengarah ke jantung. Jadi ini melukai perasaan kami warga Bugis," tambah dia.
Diberitakan sebelumnya, Haji Permata tewas dalam kondisi tiga luka tembak yang bersarang tepat pada bagian dada. Kejadian itu merupakan buntut dari aksi pengejaran terhadap kapal penyelundup rokok ilegal yang dilakukan oleh Satgas
patroli laut Bea Cukai Wilayah Khusus Kepulauan Riau dan Bea Cukai Tembilahan, Jumat (15/01).
Berdasarkan keterangan resmi bea cukai, kelompok yang diduga penyelundup tersebut melakukan perlawan saat akan dilakukan penindakan. Bahkan, belasan orang menggunakan kapal pancung yang sengaja dikerahkan untuk melindungi empat HSC tersebut. Mereka melempari kapal BC 10009, BC 15040, BC 15041, dan HSC yang dikuasai Bea Cukai dengan bom molotov, mercon, serta kembang api.
ADVERTISEMENT