Konten dari Pengguna

Tips Money Management yang Baik di Pasar Crypto

Kevin Fernaldy
Saya Kevin Fernaldy, berumur 20 tahun dan saat ini sedang menjadi mahasiswa aktif semester 5 jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) di Universitas Bunda Mulia Ancol.
12 Oktober 2024 13:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kevin Fernaldy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto Ilustrasi Pasar Crypto, Sumber: Pexels/RDNE Stock project
zoom-in-whitePerbesar
Foto Ilustrasi Pasar Crypto, Sumber: Pexels/RDNE Stock project
ADVERTISEMENT
Pada pertengahan tahun 2024, banyak anak muda di Indonesia mulai memasuki dunia crypto dengan harapan memperoleh keuntungan dalam waktu singkat. Fenomena ini semakin populer di kalangan Generasi Milenial dan Gen Z. Sebagian besar dari mereka terpengaruh oleh influencer crypto yang kerap menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat. Namun, banyak di antara mereka yang akhirnya terjebak dalam margin call akibat kurangnya pemahaman mengenai pentingnya manajemen risiko. Margin call terjadi ketika saldo akun tidak mencukupi untuk menutup kerugian, sehingga platform secara otomatis menutup posisi trading mereka.
Foto Ilustrasi Penurunan Harga Aset Crypto, Sumber: Unsplash/Maxim Hopman
zoom-in-whitePerbesar
Foto Ilustrasi Penurunan Harga Aset Crypto, Sumber: Unsplash/Maxim Hopman
Seperti yang pernah dikatakan oleh investor legendaris Warren Buffett, “Risiko datang dari tidak tahu apa yang sedang kamu lakukan.” Pernyataan ini sangat relevan dengan fenomena yang terjadi di kalangan anak muda yang terjun ke dunia crypto. Banyak dari mereka yang hanya sekadar ikut-ikutan tanpa memahami strategi atau risiko yang terlibat. Akibatnya, banyak trader muda kehilangan sebagian besar atau bahkan seluruh modal mereka. Ketika ekspektasi keuntungan besar berbalik menjadi kerugian, mereka tidak hanya kehilangan uang, tetapi juga kepercayaan diri untuk terus melakukan trading.
ADVERTISEMENT
Melihat situasi ini, penting bagi para trader muda untuk menerapkan manajemen risiko yang baik agar terhindar dari kerugian besar. Tentukan batas risiko per trade, idealnya 1-2% dari total modal di setiap transaksi. Selain itu, manfaatkan fitur stop-loss yang tersedia untuk membatasi kerugian secara otomatis jika harga bergerak berlawanan. Diversifikasi portofolio juga penting, jangan fokus hanya pada satu aset crypto. Hindari penggunaan leverage yang terlalu tinggi karena semakin besar leverage, semakin besar pula risiko. Terakhir, buat rencana trading yang matang dan patuhi aturan tersebut. Dengan disiplin menjalankan tips ini, trader muda bisa lebih bijak menghadapi volatilitas pasar crypto dan mengurangi risiko kehilangan modal.
Ingatlah, trading yang bijak bukan tentang seberapa cepat Anda bisa meraih keuntungan, tetapi bagaimana Anda bisa menjaga modal dan bertahan dalam jangka panjang.
ADVERTISEMENT