Konten dari Pengguna

Rakus si Orangutan Ahli Herbal: Obati Luka Wajahnya Sendiri!

Keysa Nur Fajrima
Seorang pelajar di SMA Pribadi Depok yang memiliki ketertarikan di bidang sains dan memiliki hobi menulis artikel dan karya tulis ilmiah.
19 Agustus 2024 9:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Keysa Nur Fajrima tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: pixabay.com
ADVERTISEMENT
Dunia satwa kembali mencuri perhatian kita. Seekor Orangutan Sumatra liar (Pongo abelii) berjenis kelamin laki-laki yang memiliki nama Rakus menunjukkan kecerdasan luar biasanya. Dengan naluri ilmiahnya, ia berhasil mengatasi luka di wajahnya sendiri menggunakan tanaman obat.
Proses penyembuhan luka: ditemukan Rakus memakan dan kemudian mengoleskan daun Fibraurea tinctoria yang telah dikunyah pada luka di wajahnya pada 25 Juni. Pada tanggal 26 Juni, ia kembali teramati memakan daun Fibraurea tinctoria.Pada tanggal 30 Juni, luka tersebut telah tertutup dan pada tanggal 25 Agustus hampir tidak terlihat lagi. Sumber: Laumer dkk., doi: 10.1038/s41598-024-58988-7.
zoom-in-whitePerbesar
Proses penyembuhan luka: ditemukan Rakus memakan dan kemudian mengoleskan daun Fibraurea tinctoria yang telah dikunyah pada luka di wajahnya pada 25 Juni. Pada tanggal 26 Juni, ia kembali teramati memakan daun Fibraurea tinctoria.Pada tanggal 30 Juni, luka tersebut telah tertutup dan pada tanggal 25 Agustus hampir tidak terlihat lagi. Sumber: Laumer dkk., doi: 10.1038/s41598-024-58988-7.
Isabelle Lauren sebagai penulis pertama dalam artikel ilmiah yang berjudul "Active self‑treatment of a facial wound with a biologically active plant by a male Sumatran orangutan" mengamati Rakus yang memiliki luka pada bagian wajahnya di Suaq Balimbing, Taman Nasional Gunung Leuser, Aceh Selatan.
ADVERTISEMENT
Pada tanggal 22 Juni 2022, tim peneliti menyadari untuk pertama kalinya Rakus memiliki luka yang masih segar di jambul kanannya dan di dalam mulutnya akibat perkelahian dengan penjantan lainnya pada hari yang sama.
Tiga hari kemudian, Rakus memakan tumbuhan liana (Fibraurea tinctoria) atau dikenal sebagai 'Akar Kuning'. Kemudian ia mengunyah daun-daun itu tanpa menelannya. Menggunakan jari-jarinya, ia kemudian mengoleskan sari tumbuhan liana ke luka di wajahnya, dan mengulangi selama 7 menit.
"Tumbuhan ini umumnya ditemukan di kawasan hutan tropis seperti Asia tenggara. Efeknya dapat digunakan untuk pengobatan tradisional seperti mengobati penyakit disentri, diabetes dan malaria," ujar Isabelle Lauren dalam penelitianya di Scientific Reports.
Analisis kimia tanaman juga mengungkap keberadaan furanoditerpenoid dan alkaloid protoberberine dalam tanaman ini. Senyawa-senyawa ini diketahui memiliki sifat antibakteri, anti-inflamasi, anti-jamur, dan antioksidan, yang semuanya berperan penting dalam proses penyembuhan luka.
ADVERTISEMENT
Apakah ini pertama kalinya Rakus mengobati lukanya? atau sebelumnya ia telah mempelajari perilaku ini dari orangutan lain di daerah kelahirannya?. Para ilmuwan masih belum bisa mengungkapkan misteri ini.
Penemuan ini mengundang kita untuk selalu menghargai keragaman kemampuan hewan dan kompleksitas alam serta menjadi pengingat pentingnya upaya konservasi untuk melindungi habitat orangutan dan menjaga keberlanjutan ekosistem hutan.