Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Pidato Prabowo dan Tiga Biang Utama Korupsi di Negeri Ini
21 Oktober 2024 22:28 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari KH Anwar Abbas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pidato pelantikan Prabowo sebagai presiden benar-benar menggetarkan hati, karena banyak bicara tentang masalah-masalah penting yang sedang dihadapi bangsa dan negara kita saat ini. Di antara poin penting yang sangat banyak itu, yang menjadi perhatian adalah tentang tekad Prabowo untuk memberantas korupsi yang memang sudah merupakan penyakit kronis di negeri ini.
ADVERTISEMENT
Banyak orang tidak lagi tahu bagaimana cara memberantasnya, karena sejak zaman reformasi tahun 1998 sampai sekarang (tahun 2024) yang namanya korupsi jangankan semakin berkurang malah semakin bertambah. Bahkan dalam penilaian Mahfud MD, di zaman orde baru korupsi boleh dikatakan hanya ada di lingkungan lembaga eksekutif saja--tapi sekarang di zaman reformasi malah sudah merebak ke lembaga legislatif dan yudikatif.
Ini terlihat dari berapa banyak menteri, anggota DPR, dan para hakim yang masuk bui karena tersandung kasus korupsi. Celakanya lagi, praktik korupsi tersebut sudah bukan hanya ada di lapis atas saja--tapi sudah menjalar sampai ke level pemerintahan yang paling terbawah yaitu di tingkat desa/kelurahan.
Lalu bagaimana cara mengatasinya? Prabowo mengatakan ikan busuk dari kepalanya. Oleh karena itu ,usaha pemberantasan korupsi ini harus dimulai dari atas dari diri presiden sendiri. Jika presidennya mau hidup bersih dan memang punya tekad yang keras serta kuat untuk memberantas praktik korupsi,maka praktik tidak terpuji tersebut tentu pasti akan bisa diberangus atau minimal dapat dikurangi secara signifikan.
ADVERTISEMENT
Di sinilah letak arti penting pidato perdana Presiden Prabowo kemarin yang sangat-sangat memberi harapan bagi pemberantasan korupsi di negeri ini, di mana Prabowo dengan tegas, lugas, dan secara berterus terang menyatakan bahwa masih terlalu banyak kebocoran dan penyelewengan.
Korupsi di negara kita ini jelas-jelas akan membahayakan masa depan kita dan masa depan anak-anak dan cucu-cucu kita kata Prabowo. Prabowo juga dengan berani mengungkap bahwa praktik korupsi tersebut lebih banyak merupakan kolusi di antara para pejabat politik, pejabat pemerintah di semua tingkatan, dengan pengusaha-pengusaha yang nakal, pengusaha-pengusaha yang tidak patriotik.
Akibat dari kolusi tiga pihak ini benar-benar sudah sangat kita lihat dan rasakan bagaimana dampak dan zalimnya. Oleh karena itu, usaha Prabowo untuk memberantas praktik-praktik busuk yang mereka lakukan jelas tidak mudah. Sebab, dengan kombinasi kekuasaan dan kekuatan uang yang mereka miliki tentu akan bisa berbuat apa saja bagi memuluskan maksudnya.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, masyarakat tidak boleh diam apalagi membiarkan Prabowo berjuang sendiri. Rakyat harus ikut membantu Prabowo secara bersungguh-sungguh, karena jika kita gagal menciptakan pemerintahan yang bersih di era kepemimpinannya ini--maka nasib Rakyat Indonesia ke depan tentu akan semakin buruk dan semakin tertindas oleh tindak rakus dan tamak dari oligarki politik, penguasa dan pengusaha busuk yang memang akhir-akhir ini sudah sangat-sangat terasa.
Untuk itu, kita meminta kepada Prabowo sebagai tanda keseriusannya dalam memberantas korupsi supaya di minggu-minggu pertama pemerintahannya, Prabowo memerintahkan kepada anak buahnya untuk membuat penjara untuk menampung para menteri dan pejabat, politisi, dan pengusaha busuk yang terbukti telah melakukan praktik-praktik tidak terpuji yang telah merugikan rakyat dan keuangan negara.
ADVERTISEMENT
Ini penting dilakukan oleh Prabowo sebagai sinyal kepada para bawahannya bahwa beliau memang tidak main-main dengan kata-kata yang telah disampaikannya. Semoga kehadiran Prabowo sebagai presiden benar-benar merupakan obat dan solusi bagi rakyat dan bangsa serta negara ini. Semoga.