Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Empat Tahun Mati, Dua PAUD di Nagari Saniangbaka Hidup Kembali
4 Agustus 2023 18:17 WIB
Tulisan dari Khairunnisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Selasa (01/08/2023), mahasiswa KKN Unand di Nagari Saniangbaka mengikuti acara pembukaan sekaligus peresmian dua PAUD yang terdapat di nagari tersebut. Beberapa hari sebelumnya, mahasiswa KKN gotong royong bersama masyarakat membersihkan dua PAUD yang berada di lokasi yang berbeda. Tidak hanya goro, mereka ikut serta memberikan ide serta kreativitasnya untuk mempercantik bangunan yang akan dijadikan tempat balita bermain dan belajar tersebut menjadi lebih menarik.
ADVERTISEMENT
“Awal-awal memang terasa berat mengingat bangunan-bangunan untuk PAUD ini kan sudah lama tidak dihuni. Ada lebih kurang empat tahun dua PAUD ini tidak aktif. Kami membersihkan gedung ini dari nol selama tiga hari. Di dalamnya pun ada banyak barang-barang yang sudah hancur. Akan tetapi, karena kita juga bersama-sama dan masyarakat juga membantu tentu yang berat itu menjadi ringan” ujar Ufi, salah seorang mahasiswa KKN Unand.
Dua PAUD tersebut bernama PAUD Bhakti Bunda 1 dan Bhakti Bunda 2 yang dulunya sempat aktif, tetapi karena lain hal dan juga datangnya pandemi menyebabkan PAUD tersebut mati selama 4 tahun. Adapun acara pembukaan lebih dulu dilakukan di Bhakti Bunda 2, sedangkan PAUD Bhakti Bunda 1 menyusul pekan berikutnya. Acara pembukaan dan peresmian PAUD di Nagari Saniangbaka dihadiri oleh Ketua Himpaudi Kec. X Koto Singkarak, Wali Nagari, Ketua KAN, dan ketua BPN Saniangbaka. Tokoh masyarakat yang juga memberikan suntikan dana berdirinya PAUD Bhakti Bunda 2, Bapak Ismael Koto, juga turut hadir dalam acara tersebut. Selain itu, pengajar, wali murid, dan mahasiswa KKN Unand turut meramaikan acara pembukaan tersebut.
ADVERTISEMENT
Saat memberikan kata sambutan, seluruh perangkat Nagari Saniangbaka dan ketua Himpaudi Kec. X Koto Singkarak mengucapkan terima kasih kepada donatur yang berperan penting dalam berdirinya kembali PAUD di Nagari Saniangbaka. Tidak lupa juga kepada mahasiswa KKN Unand yang bersedia menyumbangkan ide, tenaga, waktu, dan kreativitasnya untuk PAUD di Nagari Saniangbaka hingga hari ini hidup kembali. Selama melaksanakan KKN di Nagari Saniangbaka, mahasiswa KKN Unand juga diminta untuk menemani anak-anak di PAUD. “Kalau lebih muda kan bisa jadi anak-anak itu semakin tertarik lagi datang ke PAUD” ucap salah seorang staf pengajar di acara pembukaan tersebut.
“Selama tiga periode saya menjabat, ada 22 PAUD di Kec. X Koto Singkarak ini. Dua PAUD di Nagari Saniangbaka inilah yang benar-benar jadi beban bagi saya. Saat dapat kabar PAUD ini tidak aktif, saya berusaha berpikir bagaimana PAUD ini bisa aktif kembali. Tahun 2022 saya nego orang pusat. Saya katakan saya akan usahakan PAUD ini aktif kembali. Beberapa waktu yang lalu, saya dihubungi kembali, katanya kalau Agustus 2023 tidak bisa juga aktif kembali, maka NPSN PAUD akan dihapus. Itulah mengapa saya desak Pak wali nagari. Sebab, kurang dari 50% PAUD di kecamatan kita ini yang memiliki gedung permanen. Namun, kita di Saniangbaka gedungnya sudah permanen, tetapi sayang tidak aktif dan tidak kita manfaatkan. Alhamdulillah, berkat kolaborasi yang luar biasa, hari ini kita saksikan kembali bersama-sama dua PAUD ini hidup kembali. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ismael Koto yang turut membantu, harapannya bisa lah ya Pak PAUD Bhakti Bunda 1 juga dibantu. Masih ada beberapa fasilitas yang kurang di sana” ujar Ram Yuliana, Ketua Himpaudi Kec. X Koto Singkarak saat memberikan sambutan.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, ketua Himpaudi Kec. X Koto Singkarak menyampaikan bahwa masih banyak proses yang harus dilalui setelah ini. Mulai dari beberapa fasilitas yang masih kurang. Perizinan kembali ke pusat agar PAUD di sini kembali terdaftar di pusat. Upaya bagaimana pengajar terdaftar di Dapodik, dsb. Mendidik anak sedari usia dini itu ibarat kita menggambar di kertas putih. Apa yang akan kita tulis dan apa yang akan kita gambar. Kelak bagaimana mereka dewasa adalah hasil dari apa yang kita lukis di kertas tersebut hari ini.
Pewarta : Ica Khair