Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Fotosintesis Tanaman dengan Pencahayaan yang Tepat
29 Mei 2024 16:41 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Khaleda Sophia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tanaman adalah organisme autotrof, artinya mereka mampu mensintesis makanan sendiri melalui proses yang disebut fotosintesis. Tanaman merupakan organisme hidup yang sangat tergantung pada fotosintesis untuk memperoleh energi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Fotosintesis merupakan proses biokimia yang sangat penting, tidak hanya bagi tumbuhan, tetapi juga bagi kehidupan di Bumi secara keseluruhan. Proses fotosintesis terjadi ketika tanaman menyerap energi matahari dan mengubahnya menjadi energi kimia yang tersimpan dalam bentuk glukosa, serta menghasilkan oksigen sebagai produk sampingan. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi efisiensi fotosintesis adalah pencahayaan.
ADVERTISEMENT
Cahaya matahari merupakan sumber energi utama yang digunakan tanaman untuk melakukan fotosintesis. Intensitas cahaya, yang diukur berdasarkan kekuatan atau jumlah foton yang diterima, berperan penting dalam menentukan efisiensi proses ini. Di musim hujan, mendung, atau di ruangan dengan pencahayaan rendah, tanaman mungkin tidak menerima cukup cahaya untuk fotosintesis secara optimal. Pada hari yang sangat panas dan cerah, beberapa tanaman dapat mengalami kerusakan daun akibat paparan sinar matahari yang berlebihan.
Tanaman harus ditanam di tempat yang mendapat cukup cahaya matahari, atau menggunakan lampu LED dengan spektrum cahaya yang sesuai. Tanaman yang ditanam di bawah naungan pohon atau bangunan lain mungkin tidak menerima cukup cahaya langsung untuk fotosintesis. Lampu LED dengan spektrum cahaya yang tidak sesuai dengan kebutuhan fotosintesis tanaman dapat menghambat proses ini.
ADVERTISEMENT
Hydrilla seperti tumbuhan lainnya, melakukan fotosintesis. Proses ini terjadi di kloroplas yang terdapat dalam sel-sel daunnya, Dalam fotosintesis, Hydrilla menggunakan energi cahaya matahari untuk mengubah CO2 dan H20 menjadi glukosa dan oksigen dengan bantuan klorofil, pigmen hijau dalam kloroplas. Hydrilla dapat beradaptasi dengan berbagai tingkat pencahayaan dalam lingkungan air. Ini terkait erat dengan kemampuan fotosintesisnya ketika terendam di air yang cukup dalam. Tanaman ini dapat menyesuaikan diri untuk mengoptimalkan penyerapan cahaya dengan menumbuhkan lebih banyak daun dan mencapai permukaan air untuk mendapatkan lebih banyak sinar matahari.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Khaleda Sophia, Mahasiswi Uin Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, Program Studi Tadris Biologi Pada Tanggal 02 November 2023, penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan variabel independen intensitas cahaya dan variabel dependen laju fotosintesis. Tanaman yang digunakan adalah Hydrilla. Intensitas cahaya divariasikan dengan menggunakan spektrum warna yang berbeda-beda dengan menggunakan mika berbagai warna. Laju fotosintesis diukur menggunakan metode spektrofotometri dan volumetri.
ADVERTISEMENT
Dalam pengamatan ini, terlihat bahwa warna-warna mika berpengaruh pada tingkat fotosintesis tanaman. Tanaman yang ditempatkan dibawah kertas mika yang lebih transparan terhadap cahaya matahari memiliki tingkat fotosintesis yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang terhalang oleh kertas mika yang lebih tebal atau lebih gelap. Hal ini menunjukkan pentingnya intensitas cahaya dalam proses fotosintesis.
Eksperimen ini memfokuskan bagaimana pewarnaan kertas mika dapat mengubah spektrum cahaya yang diterima oleh tanaman, Tanaman biasanya menggunakan cahaya biru, ungu, dan merah dalam proses fotosintesis, dan variasi warna kertas mika dapat mempengaruhi jumlah 3 cahaya tersebut yang mencapai tanaman. Hasilnya dapat menginformasikan kita tentang bagaimana komponen warna tertentu dalam cahaya matahari berkontribusi pada proses fotosintesis dan pertumbuhan.
ADVERTISEMENT
Didapatkan nya penelitian ini menunjukkan bahwa bahwa laju fotosintesis tanaman Hydrilla meningkat seiring dengan meningkatnya intensitas cahaya. Namun, setelah mencapai intensitas cahaya tertentu, laju fotosintesis mulai menurun. Intensitas cahaya merupakan faktor penting yang memengaruhi laju fotosintesis tanaman. Tanaman Hydrilla membutuhkan intensitas cahaya yang optimal untuk fotosintesis. Jika intensitas cahaya terlalu rendah, laju fotosintesis akan terhambat. Sebaliknya, jika intensitas cahaya terlalu tinggi, tanaman dapat mengalami stres dan fotosintesisnya akan menurun.
Pada penelitian ini terlihat gelembung air yang ada pada akhir fotosintesis. Gelembung yang dihasilkan dari fotosintesis Hydrilla, atau yang dikenal sebagai gelembung oksigen, merupakan indikator keberhasilan fotosintesis pada tanaman air ini. Gelembung-gelembung ini terbentuk karena pelepasan gas oksigen sebagai produk sampingan fotosintesis. Namun ditiap-tiap percobaan, terdapat perbedaan jumlah gelembung yang dihasilkan yang disebabkan oleh faktor luar. Dimulai dari intensitas cahaya, yang mana semakin tinggi intensitas cahaya, maka semakin banyak gelembung yang dihasilkan. Berikutnya faktor lainnya adalah konsentrasi karbon dioksida, yang mana semakin tinggi konsentrasi CO2, maka semakin banyak gelembung yang dihasilkan.
ADVERTISEMENT
Penelitian tersebut tidak hanya menyelidiki respons tanaman terhadap variasi cahaya, tetapi juga mendalami adaptasi mereka terhadap kondisi cahaya yang berbeda. Tanaman diketahui mungkin telah mengembangkan mekanisme khusus untuk berkinerja optimal di bawah spektrum cahaya yang berbeda, yang mungkin melibatkan perubahan dalam struktur morfologis, regulasi genetik, atau proses fisiologis. Ini menunjukkan kemampuan adaptasi yang luar biasa dari tumbuhan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan mereka untuk memaksimalkan proses vital seperti fotosintesis, yang merupakan fondasi dari kehidupan di planet ini.