Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Berbahasa Matematika
11 Desember 2024 15:23 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Khayla Zahraenisa Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Banyak yang mengakui bahwa matematika adalah ilmu pasti, meskipun cukup banyak orang yang tidak begitu menyukai pelajaran ini. Selain itu, matematika dianggap sebagai bahasa universal yang mampu menjelaskan suatu fenomena alam atau bahkan struktur sosial secara kompleks. Sedangkan bahasa merupakan modal dasar manusia dalam berkomunikasi yang bertujuan agar satu sama lain dapat saling memahami. Jika hanya dilihat sekilas, bahasa dan matematika mungkin tampak seperti dua bidang yang berbeda. Namun, keduanya memiliki cukup banyak kesamaan, termasuk dalam membentuk pola pikir manusia, serta keterkaitan keduanya dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Persamaan Bahasa dan Matematika
Bahasa dan matematika adalah alat dalam komunikasi. Bahasa menyampaikan suatu makna melalui kata-kata. Di dalamnya terdapat tata bahasa yang mengatur cara menyusun kalimat, seperti subjek, predikat, dan objek. Sementara matematika menyampaikan makna melalui angka, simbol, dan pola. Begitupun di dalamnya yang terdapat aturan operasi, notasi, dan formula. Meskipun cara penyampaiannya berbeda, bahasa dan matematika sama-sama membutuhkan struktur dalam penyusunannya.
Selanjutnya, bahasa dan matematika berperan sebagai media ekspresi. Gagasan dan perasaan dalam bahasa, diungkapkan melalui tulisan atau lisan. Sedangkan matematika dapat digunakan dalam penyampaian ide-ide abstrak secara logis.
Selain dua hal tersebut, bahasa dan matematika sama-sama mengedepankan presisi. Kesalahan dalam penggunaan kata atau angka dapat mengubah keseluruhan makna yang ada. Seperti dalam bahasa, perbedaan antara kata “sudah” dan “akan” dapat mengubah makna waktu. Demikian pula dalam matematika, kesalahan kecil dalam perhitungan dapat menghasilkan jawaban yang salah.
ADVERTISEMENT
Hubungan keduanya dalam membentuk pola pikir
Bahasa dan matematika memiliki peran signifikan dalam membentuk pola pikir yang logis juga kreatif. Ketika seseorang mempelajari bahasa, mereka mengasah kemampuan analisis dan sintesis melalui proses membaca dan menulis. Seperti pada saat membaca sebuah cerita, seseorang perlu menganalisis alur, konflik, dan karakter, serta menyusun interpretasi secara logis agar lebih memahami cerita tersebut.
Mempelajari matematika dapat mengasah pola pikir logis dan sistematis. Ketika menyelesaikan masalah dalam matematika, seseorang terlebih dahulu memahami data, mengidentifikasi pola, lalu menerapkan formula yang sesuai. Proses-proses ini memerlukan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, yang juga relevan dalam penggunaan bahasa.
Hubungan keduanya sangat terlihat dalam pembelajaran. Sebagai contoh, penggunaan narasi atau cerita untuk menjelaskan suatu konsep matematika dalam bentuk soal cerita. Dengan mengintegrasikan kemampuan literasi bahasa dan logika matematika, siswa dapat memahami teks, menerjemahkannya ke dalam bentuk persamaan, kemudian menyelesaikan masalah yang ada. Proses ini melatih kemampuan siswa dalam menganalisis, interpretasi dan penyelesaian masalah. Selain contoh tersebut, diskusi di dalam kelas juga dapat mendorong siswa untuk berkomunikasi, menggunakan bahasa guna mendeskripsikan pemikiran matematis mereka.
ADVERTISEMENT
Penelitian oleh Setiawan (2020), menunjukkan bahwa siswa yang memiliki kemampuan literasi bahasa yang baik cenderung lebih mampu memahami soal matematika berbasis cerita dibandingkan dengan siswa yang memiliki kemampuan literasi rendah. Hal ini membuktikan bahwa antara bahasa dan matematika memiliki suatu kerterkaitan yang erat.
Keterkaitan dalam Kehidupan
Keterkaitan antara bahasa dan matematika tidak hanya relevan pada saat pembelajaran di sekolah, melainkan juga dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan berbahasa, membantu seseorang untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan memahami suatu informasi. Sedangkan kemampuan matematika, membantu seseorang dalam mengambil atau membuat suatu keputusan yang rasional, seperti dalam mengatur keuangan, merancang bangunan, atau menganalisis data.
Contoh nyata keterkaitan antara bahasa dan matematika dapat kita temukan dalam dunia bisnis. Ketika menyusun laporan keuangan, data matematika seperti angka pendapatan, pengeluaran, juga laba disampaikan melalui bahasa dalam bentuk laporan naratif. Hal ini membantu para pembaca yang tidak memiliki latar belakang matematika untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas.
ADVERTISEMENT
Begitupun dengan teknologi yang kita gunakan pada kehidupan sehari-hari, seperti ponsel yang terdapat berbagai aplikasi. Ini merupakan hasil perpaduan antara matematika dan bahasa. Perangkat lunak di dalamnya menggunakan algoritma matematika, sedangkan yang terlihat oleh pengguna dirancang agar lebih mudah dipahami menggunakan bahasa.
Meskipun bahasa dan matematika berbeda, namun memiliki kesamaan dan saling melengkapi. Keduanya merupakan alat komunikasi yang memiliki struktur dan presisi. Bahasa dan matematika juga berkontribusi dalam membentuk pola pikir logis dan kreatif, serta memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari-hari.
Hubungan diantara keduanya mengajarkan bahwa kemampuan berbahasa dan bernalar matematika adalah keterampilan yang sangat bermakna bagi manusia. Dengan mengintegrasikan serta memahami keduanya, seseorang dapat menjadi lebih analitis, adaptif, dan produktif dalam berbagai aspek kehidupan.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya, bahasa dan matematika bukanlah dua hal yang terpisah. Keduanya bekerja sama dalam membentuk cara pikir seseorang. Menguasai matematika berarti memiliki kemampuan memahami logika alam semesta dan menguasai bahasa membantu mengungkapkan logika dengan jelas serta lebih bermakna.