Konten dari Pengguna

Mengungkap Sisi Trauma dari Korban Pelecehan Seksual

Khayla Rizky Tiani
Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
11 Desember 2022 22:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Khayla Rizky Tiani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: https://www.canva.com/design/DAFUKGS663g/C21mbPjd_ABnVRTErSkSMw/view?utm_content=DAFUKGS663g&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=sharebutton
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: https://www.canva.com/design/DAFUKGS663g/C21mbPjd_ABnVRTErSkSMw/view?utm_content=DAFUKGS663g&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=sharebutton
ADVERTISEMENT
"Traumamu bukan salahmu, tetapi penyembuhan adalah tanggung jawabmu."
Maraknya kasus pelecehan seksual membuat semua orang tidak asing lagi dengan tindak kekerasan yang satu ini. Pelecehan seksual merupakan kejahatan yang dilakukan oleh sekelompok orang atau individu yang tidak bertanggung jawab.
ADVERTISEMENT
Kasus ini juga tidak hanya dilakukan oleh laki-laki terhadap perempuan saja, tetapi perempuan pun dapat melakukannya terhadap laki-laki. Kasus pelecehan seksual juga tidak mengenal umur dalam memakan korban. Rata-rata umur korban kasus pelecehan seksual di Indonesia adalah 13-18 tahun dan 25-40 tahun.
Nah, pelecehan seksual ini juga memberikan dampak yang sangat serius bagi para korbannya, salah satunya adalah trauma. Yuk, kita cari tahu apa itu trauma. Trauma psikis dalam psikologi diartikan sebagai kecemasan hebat dan mendadak akibat peristiwa di lingkungan seseorang yang melampaui batas kemampuannya untuk bertahan, mengatasi atau menghindar (Roan, 2003).
Apakah Trauma Itu Membekas?
Trauma merupakan salah satu bentuk dari luka psikologis yang dapat memengaruhi daya intelektual, emosional, serta perilaku di kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari buku berjudul Trauma dan Pemulihannya yang ditulis oleh Dr. Kusmawati Hatta, M.Pd. Trauma sendiri bisa disebabkan oleh banyak hal, bisa terjadi kapan saja, dan dapat dirasakan oleh siapa saja.
Trauma sendiri mendatangkan banyak akibat, salah satunya adalah “Post traumatic stress disorder”. PTSD ditandai dengan perasaan dihantui dengan masalah traumatis yang pernah dirasakan, penderita PTSD sendiri cenderung memisahkan diri dengan orang lain karena merasa berbeda dan takut dikucilkan.
Trauma pastinya akan selalu membekas bagi korban pelecehan seksual, karena adanya rasa luka yang besar dan ketakutan akan terjadinya hal tersebut. Rasa sakit dan rasa trauma dari korban pastilah sangat besar, sehingga timbul rasa sulit untuk melepaskan dan melupakan rasa sakit yang ada.
ADVERTISEMENT
Apa Saja Sih Macam-Macam Trauma yang Dirasakan Akibat Pelecehan Seksual?
Ada beberapa macam trauma yang dikemukakan oleh www.halodoc.com, yaitu:
1. Depresi
Salah satu macam trauma yang dapat dirasakan akibat pelecehan seksual adalah depresi. Korban yang mengalami pelecehan seksual kerap mengalami depresi sehingga sering menyalahkan diri sendiri dan memiliki emosi yang tidak stabil seperti tiba-tiba suka marah, menyakiti diri sendiri, putus asa, dan masih banyak lagi faktor lainnya.
2. Gangguan Stress Pasca Trauma (PTSD)
Peristiwa pelecehan seksual juga dapat memberikan trauma berupa gangguan stress pasca trauma kepada para korbannya. PTSD ini menyebabkan korban mempunyai perasaan cemas, lebih gampang stress, perubahan perilaku dan emosi, hingga memiliki kecenderungan untuk mengelak.
3. Sulit Menjalin Hubungan dengan Orang Lain
ADVERTISEMENT
Banyak sekali korban pelecehan seksual yang merasakan trauma sehingga sulit untuk menjalin hubungan sosial dengan orang lain. Hal ini disebabkan para korban merasa dirinya tidak pantas serta malu akan peristiwa yang sudah terjadi kepada dirinya.
Bisakah Trauma Itu Disembuhkan?
Rasa trauma juga harus diatasi, seperti yang dilansir dari www.klikdokter.com berikut ini adalah beberapa cara untuk mengatasi trauma, yaitu:
1. Konsul dengan Psikolog atau Psikiater
Konsul dengan orang yang ahli dapat memberikan sebuah ketenangan hati dan mendapatkan solusi yang memang kita butuhkan, selain itu jika kondisi orang yang mengalami trauma parah, maka akan mendapatkan juga obat yang penggunaannya memang memberikan ketenangan.
2. Menerima dan Terbuka dengan Masa Lalu
Dengan menerima masalah yang telah berlalu, orang yang merasakan trauma akan mendapatkan ketenangan dan bisa lebih cepat meninggalkan rasa trauma tersebut, tetapi hal ini harus diiringi dengan perasaan berdamai dengan masa lalu.
ADVERTISEMENT
3. Bersabar
Sabar merupakan suatu pikiran yang merelakan dan mengikhlaskan masalah yang telah berlalu, dengan lebih bersabar kita dapat berdamai dengan masalah yang lalu dan juga mengurangi rasa trauma, walaupun bersabar dengan rasa trauma yang ada memang tidak mudah setidaknya hal ini dapat membantu.
Nah, itulah beberapa penjelasan mengenai sisi trauma dari korban pelecehan seksual. Maka dari itu kita perlu lebih berhati-hati dan waspada terhadap lingkungan dimana kita berada. Jangan menganggap pelecehan seksual merupakan hal yang wajar untuk dilakukan kepada kita ataupun orang lain. Tetap saling menjaga dan jangan takut untuk bersuara dalam menghadapi trauma yang dialami akibat pelecehan seksual.
Sumber:
Dirgayunita, A. (2016). Gangguan Stres Pasca Trauma Pada Korban Pelecehan Seksual dan Pemerkosaan. Journal An-Nafs: Kajian Penelitian Psikologi, 1(2), 185–201.
ADVERTISEMENT
Hatta, K. (2016). Trauma dan Pemulihannya suatu kajian berdasarkan kasus pasca konflik dan tsunami. In Dakwah Ar-Raniry Press.