Konten dari Pengguna

Stres Kerja: Bom Waktu yang Mengintai Karyawan

Kifah Poetri Permata
Mahasiswa jurusan administrasi publik Universitas Negeri Surabaya
6 Desember 2024 15:02 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kifah Poetri Permata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber ilustrasi stres kerja by iStock
zoom-in-whitePerbesar
Sumber ilustrasi stres kerja by iStock
ADVERTISEMENT
Belakangan ini kasus kesehatan mental menjadi momok di kalangan masyarakat. Banyak yang mengira kesehatan mental itu tidak jauh berbeda dengan kesehatan fisik, ini yang membuat minimnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan mental, mereka belum menyadari bahwa kesehatan mental juga sangat penting demi keberlangsungan hidup seseorang. Walaupun ada masyarakat yang menyadari tentang pentingnya kesehatan mental, namun masih ada juga yang menganggap itu bukan permasalahan yang signifikan. Kepedulian masyarakat kepada para penderita gangguan mental seringkali tidak tepat dan malah memperburuk atau memperparah keadaan. Padahal gangguan mental jika tidak diatasi dengan baik akan berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan juga akan menurunkan kualitas hidup seseorang. Banyak permasalahan yang menjadi pemicu dari kesehatan mental ini. Diantaranya stres di tempat kerja yang mengacu pada tekanan, tuntutan, dan ekspektasi berlebihan yang berhubungan dengan pekerjaan.
ADVERTISEMENT
Ada faktor lain yang mengakibatkan kesehatan mental terganggu di tempat kerja, seperti adanya lingkunga kerja yang tidak sehat, tuntutan kerja yang berlebihan, beban kerja yang berat, jam kerja yang panjang, kurangnya penyampaian informasi yang jelas, ketidakamanan dalam bekerja, dan kurangnya kebebasan dalam pengambilan keputusan. Adanya kasus seperti ini seharusnya perusahaan lebih memperhatikan kesehatan mental karyawan. Perusahaan sebaiknya menyediakan layanan konseling atau psikolog bagi karyawan yang membutuhkan. Perusahaan juga bisa menerapkan program EAP (Employee Assistance Program) yang menyediakan layanan dukungan, termasuk konseling, bantuan keuangan. Sebaiknya perusahaan menyesuaikan tugas dan tanggung jawab karyawan untuk mengurangi beban kerja yang dapat menyebabkan stres, memberikan cuti sakit yang cukup pada karyawan yang sakit untuk dia memulihkan diri.
ADVERTISEMENT
Pendidikan dan kesadaran tentang kesehatan mental juga penting. Banyak karyawan mungkin tidak menyadari bahwa mereka mengalami stres yang berlebihan atau tidak tahu cara mengatasinya. Dengan mengedukasi karyawan tentang tanda-tanda stres dan cara mengelolanya, perusahaan dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih suportif. Dengan memahami dan mengatasi faktor-faktor penyebabnya, serta menciptakan lingkungan kerja yang mendukung, kita dapat membantu individu mengatasi stres dan menjaga kesehatan mental mereka. Ini bukan hanya tentang kesejahteraan individu, tetapi juga tentang menciptakan tempat kerja yang lebih produktif dan harmonis.
Stres kerja dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik, mental, serta produktivitas kerja.
- Dampak negatif pada kesehatan fisik seperti: adanya nyeri otot, nyeri tulang dan sendi, gangguan pencernaan, gangguan jantung, gangguan pernafasan, gangguan sistem imun, sakit kepala, insomnia dan beberapa penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi.
ADVERTISEMENT
- Dampak negatif pada kesehatan mental meliputi: depresi, gangguan kecemasan, gangguan kepribadian, memiliki rasa cemas yang tinggi, mudah frustasi, kehilangan kepercayaan diri, mudah tersinggung dalam hal apapun
- Dampak negatif pada produktivitas kerja seperti: mudah lelah, kurangnya motivasi, kepuasan kerja menurun, rendahnya produktivitas, tidak memiliki moral yang baik.
Perusahaan yang memiliki mental health awareness yang baik akan membuat para karyawan merasa lebih aman dan nyaman saat bekerja. Mereka akan cenderung lebih berani berpendapat, sehingga bisa mengekspresikan diri jadi lebih baik. Karyawan juga akan memiliki fokus kerja yang baik, serta lebih berani dalam mengambil keputusan. Dilansir dari WHO, sebuah organisasi memang harus memiliki sifat tanggung jawab untuk mendukung kesehatan mental masing-masing pegawainya dengan menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan jauh dari pengaruh faktor eksternal yang dapat menyebabkan terganggunya kesehatan mental para pegawai.
ADVERTISEMENT
Apa saja sih yang perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan mental? Tanggung jawab terbesar dalam menjaga kesehatan mental pastinya diri sendiri, bagaimana sih caranya? Bisa dilakukan dengan mencoba membiasakan diri melakukan pola hidup yang sehat seperti berolahraga yang teratur, pola makan yang sehat dan seimbang, dan pastikan tidur dengan cukup. Riset membuktikan bahwa adanya korelasi antara kesehatan fisik dengan mental kita. Olahraga yang teratur dapat menghasilkan hormon-hormon yang baik bagi tubuh sehingga menghasilkan vibes yang positif. Selain itu, meningkatkan Coping Skill juga dipandang sebagai kemampuan menghadapi stres untuk mendorong diri agar tetap terus maju mencapai tujuan hidup yang sudah ditentukan. Berusaha agar tetap waras diera sekarang memanglah hal yang tidak mudah dilakukan tanpa bantuan apapun, oleh karena itu penting untuk meminta pertolongan pada ahlinya atau pada orang lain.
ADVERTISEMENT