Konten dari Pengguna

Merawat Keberagaman: Tugas dan Tanggung Jawab Siapa?

Agnes Febriana Nugraheni
Guru di Sekolah Tumbuh Yogyakarta, Inclusive and Multicultural School
12 Februari 2024 13:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Agnes Febriana Nugraheni tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Untuk bisa hidup selaras dan harmonis dengan sekitar di lingkungan masyarakat yang pluralistik, sungguh diperlukan kesadaran untuk menghargai keberagaman pada setiap orang. Kesadaran untuk menghargai keberagaman tidak hadir begitu saja dalam diri setiap orang, akan tetapi merupakan sebuah kondisi yang perlu diusahakan dan diciptakan. Siapapun dapat mengambil peran untuk berkontribusi terhadap terciptanya keselarasan hidup dalam masyarakat yang beragam, termasuk halnya sekolah sebagai sebuah Lembaga Pendidikan di mana memiliki akses luas untuk mengambil peran.
ADVERTISEMENT
Hal ini selaras dengan yang dilakukan oleh SMA Tumbuh Yogyakarta. SMA Tumbuh merupakan bagian dari Sekolah Tumbuh yang dikenal sebagai salah satu pelopor sekolah inklusif dan multikultural di Yogyakarta. Sebagai sekolah yang menjunjung tinggi dan menghargai berbagai bentuk keberagaman, SMA Tumbuh mewujudkan kontribusinya terhadap upaya menciptakan keselarasan dalam masyarakat yang pluralistic dan multikultural melalui salah satu kegiatan yaitu peringatan World Interfaith Harmony 2024 yang diselenggarakan pada tanggal 31 Januari 2024.
Kegiatan yang mengusung tema “Harmony in Diversity: Coming together for Peace” tersebut dilakukan dengan mengajak seluruh siswa-siswi berkunjung dan berkegiatan di pusat Fasilitas Kerohanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (UGM), yang berlokasi di jalan Podocarpus, Sendowo, dekat dengan area asrama mahasiswa UGM. Lokasi tersebut merupakan fasilitas milik Universitas Gadjah mada (UGM) berupa komplek rumah ibadah dari lima agama yaitu Katolik, Kristen, Budha, Hindu, Konghucu, yang didirikan sebagai bentuk akomodasi terhadap kebutuhan seluruh civitas UGM dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kerohanian. Sedangkan untuk fasilitas ibadah agama Islam sudah lebih dahulu didirikan di lokasi yang berbeda. SMA Tumbuh diberikan kesempatan untuk berkegiatan dan mengaskes fasilitas di lokasi tersebut dengan melibatkan beberapa mahasiswa perwakilan dari masing-masing komunitas kerohanian sebagai fasilitator kegiatan. Beberapa dosen juga turut hadir menyambut dan memberikan speech dalam pembukaan acara tersebut.
ADVERTISEMENT
Kegiatan yang dilaksanakan dari pukul 07.30 sampai dengan pukul 12.40 tersebut dibagi menjadi beberapa sesi kegiatan. Sesi pertama diawali dengan pembukaan dan ramah tamah antara pihak SMA Tumbuh dengan pihak UGM. Dari sesi tersebut kedua belah pihak bisa saling mengenal identitas satu sama lain dan juga saling mengenalkan value yang diusung oleh masing-masing pihak terkait pendirian pusat fasilitas kerohanian UGM dan juga kegiatan peringatan World Interfaith Harmony 2024 kali ini. Sesi ke dua yaitu ibadah bersama yang dilakukan oleh siswa beserta edukator di masing-masing fasilitas ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianut. Sesi selanjutnya adalah tour keliling area dan bangunan fasilitas kerohanian. Siswa secara berkelompok mengunjungi satu-persatu fasilitas ibadah dan mencari berbagai informasi dari fasilitator mengenai detail bangunan fasilitas ibadah beserta tata cara atau tradisi beribadah dari masing-masing agama. Informasi yang mereka peroleh kemudian mereka compile menjadi konten informatif dan edukatif yang diunggah ke media sosial untuk dilombakan di tingkat sekolah. Setelah itu, masuk ke sesi terakhir yaitu sesi refleksi Bersama. Pada kesempatan tersebut beberapa siswa diminta untuk mewakili kelompoknya untuk memberikan refleksi atas seluruh kegiatan yang sudah mereka ikuti. Melalui sesi ini siswa diajak untuk menemukan nilai-nilai pembelajaran dari setiap pengalaman yang didapat sepanjang kegiatan hari tersebut. Dari kegiatan peringatan World Interfaith Harmony 2024 tersebut siswa-siswi mendapatkan pengetahuan dan wawasan baru mengenai tradisi ibadah dan keagamaan dari agama-agama lainnya, sehingga semakin menumbuhkan rasa menghargai dan toleransi terhadap umat agama lain dan segala bentuk keberagaman agama di sekitar mereka.
ADVERTISEMENT
Dari kegiatan peringatan World Interfaith Harmony 2024 yang dilaksanakan oleh SMA Tumbuh, kita melihat bahwa sekolah bisa menjadi salah satu Lembaga yang bisa mengambil peran dalam upaya menumbuhkan kesadaran untuk menghargai keberagaman pada siswa-siswinya. Harapan ke depan, akan semakin banyak orang, komunitas, institusi, maupun Lembaga yang memiliki kemauan dan kesadaran untuk turut mengambil peran dalam upaya merawat serta menumbuhkan semangat untuk menghargai keberagaman di tengah masyarakat yang pluralistik dan multikultural ini sehingga tercapai kehidupan yang selaras, aman, dan damai.
Siswa-siswi beribadah bersama di masing-masing fasilitas ibadah
Siswa-siswi melakukan tour mengunjungi semua fasilitas tempat ibadah
Tampak bangunan fasilitas ibadah beberapa agama