Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kunjungan ke Museum Kars: Wisata Edukatif Karst di Wonogiri
8 Agustus 2023 9:42 WIB
Tulisan dari Kelompok 1 Posko Jatiroto-Tempursari, Semin, Nguntoronadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Wonogiri—Sebanyak 30 mahasiswa dari berbagai program studi Kuliah Kerja Nyata Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Angkatan 111, pada Sabtu, 29 Juli 2023 dengan penuh semangat dan antusiasme, telah melakukan kunjungan ke Museum Kars Wonogiri yang terletak di Desa Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Kunjungan ini didampingi oleh seorang tour guide yang menyenangkan dan informatif. Kunjungan ini merupakan program kerja kolaborasi dalam rangka memperkenalkan edukasi sejarah mengenai bebatuan karst khususnya di Wonogiri.
ADVERTISEMENT
Perjalanan ke Museum Kars Wonogiri pun disuguhi pemandangan bukit-bukit karst wonogiri yang membentang. Jalanan di Pracimantoro yang naik turun menambahkan keelokan bentang alam di Kabupaten Wonogiri khususnya bukit-bukit karst. Memasuki wilayah Museum Kars disambut dengan gapura khas museum dan kawasan pedesaan Gebangharjo. Selain menjadi tempat wisata edukatif, keberadaan Musuem Kars juga menumbuhkan potensi ekonomi terutama bagi masyarakat yang tinggal di sekitar Museum Kars. Keberadaan Museum Kars di Wonogiri khususnya Pracimantoro merupakan tempat yang ideal karena museum dikelilingi oleh bentang alam karst.
Museum Kars dibangun atas inisiasi Departemen Energi & Sumber Daya Mineral dan Badan Geologi pada tahun 2008 dan diresmikan pada 30 Juni 2009 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Bangunan 3 lantai dengan ikon piramida di atasnya ini pernah direnovasi pada tahun 2017 karena mengalami bencana banjir hingga menenggelamkan lantai 1. Pembangunan Museum Kars sebagai pemenuhan tujuan untuk mendukung Kawasan Eco Karst dan Global Geopark Gunungsewu. Berdiri di lahan seluas 25 hektar dengan luas bangunan 300 m2, museum ini digagas sebagai museum karst terbesar se-Asia Tenggara. Kawasan berdirinya Museum Kars dikelilingi oleh tujuh gua, di antaranya Gua Sodong, Gua Sonya Wuri, Gua Sapen, Gua Mrica, Gua Gilap, Gua Potro-Bunder, dan Gua Tembus.
ADVERTISEMENT
Wilayah karst terjadi akibat dari proses CaCo3 sehingga menimbulkan penampakan sungai bawah tanah yang unik. Wilayah Indonesia terdiri dari 15,4 juta hektar wilayah yang tersusun dari batuan karbonat yang merupakan inti utama penyusun bentang alam kars. Tidak mengherankan bahwa wilayah Indonesia sekitar 8.2 persen-nya merupakan luas bentang alam karst. Fenomena banyaknya karst tersebut merupakan potensi pemanfaatan dan pengetahuan karst di Indonesia menjadi daya tarik sendiri. Oleh karena itu, Museum Kars didirikan sebagai sarana pengetahuan yang edukatif, informatif, dan dengan media pembelajaran yang unik.
Para rombongan kelompok KKN langsung naik ke lantai dua karena lantai 1 sedang dilakukan acara seminar. Pada lantai 2 disuguhkan pemaparan edukatif yang berjudul “Karts untuk Ilmu Pengetahuan”. Tour guide membantu menjelaskan tiap-tiap diorama fenomena karst mulai dari sejarah terbentuknya karst, fenomena karst di berbagai wilayah di Indonesia dan negara-negara lainnya. Touer guide pun menjelaskan secara sederahana sehingga dapat dipahami dengan mudah dan saksama, seringkali pun para mahasiswa melontarkan pertanyaan-pertanyaan sehingga perjalanan di museum lebih interaktif.
ADVERTISEMENT
Memasuki lantai 3 merupakan ruangan auditorium, para mahasiswa memasuki ruangan dan menonton sejarah dan fenomen terbentuknya karst di berbagai wilayah melalui layar LCD. Para mahasiswa sangat menyimak putaran video yang ditampilkan karena merupakan pengalaman yang baru dan menyenangkan dapat memasuki Museum Kars dengan berbagai hal baru. Selama kurang lebih 15 menit di ruangan lantai 3 para mahasiswa turun ke lantai satu karena belum mempelajari bagian di sana.
Pada lantai 1 terlihat replika dan bentuk gugusan perbukitan. Terlihat juga pemanfaatan karst sebagai olahan bangunan, ukir-ukiran, dan pemnafaatan ornamen lainnya. Pada sisi lainnya juga terlihat kondisi masyarakat yang hidup di wilayah karst mulai dari masyarakat purba hingga masyarakat modern. Setelah selesai perjalanan mengelilingi museum para mahasiswa asyik mengabadikan momen-momen di dalam museum dengan bersua foto. Selain menampilkan diorama yang informatif tata letak dan desain isi museum pun sangat indah untuk diabadikan.
ADVERTISEMENT
Kemudian, bangunan ini resmi menjadi museum berdasarkan Museum ini menampilkan berbagai jenis batuan karst, stalaktit, stalakmit, dan beragam formasi geologi lainnya yang sangat langka dan memukau. Melalui kunjungan ini, mahasiswa KKN diajak untuk memahami proses pembentukan batuan karst yang unik serta keunikan dari geologi wilayah Wonogiri yang menjadi daya tarik utama museum ini.
Selain mengenal Museum Kars Pracimantoro, para mahasiswa KKN juga dibimbing untuk mengamati berbagai fenomena alam yang ada di Wonogiri. Dengan pendampingan tour guide yang menyenangkan dan informatif, mahasiswa diajak untuk mengenal lebih dekat pesona alam yang tersembunyi di kawasan ini. Fenomena alam seperti gua-gua indah, air terjun yang mempesona, dan keanekaragaman flora dan fauna yang melimpah menjadi bagian dari eksplorasi yang tak terlupakan bagi para peserta.
ADVERTISEMENT
Kegiatan kunjungan ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru bagi mahasiswa KKN UIN Sunan Kalijaga Angkatan 111 tentang kekayaan alam dan budaya yang dimiliki oleh Kabupaten Wonogiri. Selain itu, kunjungan ini juga diharapkan dapat meningkatkan apresiasi para mahasiswa terhadap keberagaman dan keindahan alam Indonesia.
Kami berharap kunjungan ini akan memberikan dampak positif tidak hanya bagi para mahasiswa KKN, tetapi juga bagi masyarakat setempat dan wilayah sekitar. Semoga kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi upaya pelestarian alam dan budaya di Wonogiri serta memotivasi generasi muda untuk menjadi agen perubahan yang peduli terhadap lingkungan dan warisan budaya bangsa.
Terima kasih kepada Museum Kars Wonogiri dan pihak-pihak terkait yang telah memberikan dukungan dan kerjasamanya dalam menyelenggarakan kunjungan ini. Semoga kerjasama yang baik ini dapat terus terjalin untuk kegiatan-kegiatan berikutnya.
ADVERTISEMENT