Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
APTISI Kolaborasi dengan Pemprov Jabar Cetak Generasi Unggul
25 Juli 2024 11:48 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari SEVIMA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah IV-A Jawa Barat menggelar Halalbihalal yang dihadiri oleh para pengurus PTS se-Jabar dan pimpinan LLDIKTI Wilayah lV Jabar dan Banten, ABPPTSI Jabar, dan APPERTI, yang dilaksanakan di Gedung APTISI Jabar, 2 Mei 2024.
ADVERTISEMENT
Ketua APTISI Jabar Wil lV-A Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom menyampaikan, bersinergi dengan berbagai Institusi Perguruan Tinggi dan Pemerintah Daerah, merupakan keharusan demi mencetak generasi penerus bangsa.
“Tentunya kita menginginkan PTS di Jabar menjadi pilihan generasi muda untuk menempuh pendidikan, tanpa terbentur oleh persoalan biaya. Program KIP dari Pemerintah menjadi solusi, selain itu yang penting mutu pendidikannya, kita berkomitmen lakukan hal itu,” kata Eddy.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Prov Jawa Barat Herman Suryatman mengatakan, Pemda Provinsi siap untuk berkolaborasi dengan lembaga pendidikan tinggi dalam pembangunan Jabar guna mencapai kesejahteraan masyarakat.
“Permasalahan di lapangan yang hanya bisa diselesaikan dengan cepat apabila seluruh pihak bahu membahu dan bekerja sama mencapai tujuan utama, yakni kesejahteraan masyarakat. Apa pun institusinya, profesinya, saya kira bagaimana kita bisa mewujudkan," ujarnya dalam sambutan.
ADVERTISEMENT
Herman mencontohkan, sejumlah permasalahan yang menurutnya menjadi PR bersama antara lain angka kemiskinan 7,62 persen, penanganan tengkes (stunting) dengan program Zero New Stunting, dan angka pengangguran 7,44 persen atau sekitar 3,5 juta warga Jabar.
Bicara kesejahteraan, menurut Herman, salah satu prioritasnya adalah menurunkan angka pengangguran secara signifikan.
"Dari angka statistik menunjukkan saat ini pengangguran Jawa Barat 7,44 persen, 3.5 juta kurang lebih rakyat Jabar masih menganggur. Saya curiga ini adalah para sarjana lulusan perguruan tinggi, lulusan SMA/SMK, juga SMP," ungkap Herman.
Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah IV-A Jawa Barat menggelar Halal bi halal yang dihadiri oleh para pengurus PTS se Jabar dan pimpinan LLDIKTI Wil lV Jabar dan Banten, ABPPTSI Jabar dan APPERTI, yang dilaksanakan di Gedung APTISI Jabar, Kamis (2/4/2024).
ADVERTISEMENT
Ketua APTISI Jabar Wil lV-A Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom menyampaikan, bersinergi dengan berbagai Institusi Perguruan Tinggi dan Pemerintah Daerah, merupakan keharusan demi mencetak generasi penerus bangsa.
“Tentunya kita menginginkan PTS di Jabar menjadi pilihan generasi muda untuk menempuh pendidikan, tanpa terbentur oleh persoalan biaya. Program KIP dari Pemerintah menjadi solusi, selain itu yang penting mutu pendidikannya, kita berkomitmen lakukan hal itu,” kata Eddy.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Prov Jawa Barat Herman Suryatman mengatakan, Pemda Provinsi siap untuk berkolaborasi dengan lembaga pendidikan tinggi dalam pembangunan Jabar guna mencapai kesejahteraan masyarakat.
“Permasalahan di lapangan yang hanya bisa diselesaikan dengan cepat apabila seluruh pihak bahu membahu dan bekerja sama mencapai tujuan utama, yakni kesejahteraan masyarakat. Apa pun institusinya, profesinya, saya kira bagaimana kita bisa mewujudkan," ujarnya dalam sambutan.
ADVERTISEMENT
Herman mencontohkan, sejumlah permasalahan yang menurutnya menjadi PR bersama antara lain angka kemiskinan 7,62 persen, penanganan tengkes (stunting) dengan program Zero New Stunting, dan angka pengangguran 7,44 persen atau sekitar 3,5 juta warga Jabar.
Bicara kesejahteraan, menurut Herman, salah satu prioritasnya adalah menurunkan angka pengangguran secara signifikan.
"Dari angka statistik menunjukkan saat ini pengangguran Jawa Barat 7,44 persen, 3.5 juta kurang lebih rakyat Jabar masih menganggur. Saya curiga ini adalah para sarjana lulusan perguruan tinggi, lulusan SMA/SMK, juga SMP," ungkap Herman.
Sumber: RRI