31 LRT Buatan INKA Beda Spesifikasi, Wamen BUMN Pastikan Layak Operasi

3 Agustus 2023 11:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kanan), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kedua kiri) saat naik LRT Jabodebek di Jakarta, Kamis (3/8/2023). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kanan), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kedua kiri) saat naik LRT Jabodebek di Jakarta, Kamis (3/8/2023). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo sempat menyoroti 31 LRT Jabodebek buatan PT INKA (Persero) seluruhnya berbeda spesifikasi, baik dari dimensi, berat, bahkan kecepatan dan pengeremannya.
ADVERTISEMENT
Perbedaan spesifikasi ini pun dikeluhkan oleh pihak Siemens, selaku pengembang software LRT Jabodebek. Siemens harus menyesuaikan perbedaan spesifikasi LRT dengan memperluas toleransi software-nya.
Meski demikian Tiko, sapaan akrab Kartika, memastikan seluruh 31 LRT Jabodebek sudah kalibrasi dengan baik dan layak operasi mulai Agustus 2023 alias bulan ini.
Selain soal spesifikasi kereta, Tiko juga mengakui ada salah desain dari proyek LRT Jabodebek, salah satunya longspan (jembatan bentang panjang) dari Gatot Subroto menuju Rasuna Said Kuningan.
Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo, pidato dalam event Telkom Digiland 2023 di Istora Senayan Jakarta, Sabtu, 8 Juli 2023. Foto: Dok. Telkom
Dia menjelaskan longspan yang dibangun PT Adhi Karya Tbk (Persero) didesain dengan kondisi keterbatasan lahan. Desain ini menyebabkan kecepatan LRT harus melambat di 28 km/jam, dari normalnya 80 km/jam.
"Secara alignment sudah didesain lengkung yang paling optimal untuk mengakomodasi adanya keterbatasan lahan dan sesuai trase yang telah ditetapkan, termasuk design kemiringan sebagai counter atas gaya sentrifugal kereta," jelasnya kepada kumparan, Kamis (3/8).
ADVERTISEMENT
"Sehingga untuk kecepatan LRT nantinya kira-kira 80 km/jam, namun di longspan memang akan melambat ke sekitar 28 km/jam," sambung Tiko.
Menurutnya, desain dan hasil produk LRT Jabodebek sudah melalui diskusi dan koordinasi yang intensif dengan berbagai pihak dan sudah diuji oleh Komite Keselamatan Jalan dan Jembatan (KKJTJ) secara statis dan dinamis berikut pembebannya.
"Serta sudah diberikan sertifikat oleh Menteri PUPR, dan LRT siap beroperasi penuh di bulan ini, Agustus 2023," terangnya.