Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Ada Libur Panjang, Perputaran Uang Mei 2024 Diproyeksi Tembus Rp 150 T
26 Mei 2024 18:30 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Perputaran uang selama libur panjang atau long weekend pada minggu kedua dan keempat Mei 2024 diproyeksi mencapai Rp 150 triliun. Angka itu jauh lebih kecil ketimbang perputaran uang periode Lebaran 2024 yang ditaksir mencapai Rp 200 triliun.
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyebut masyarakat banyak menghabiskan uangnya untuk berkunjung ke objek wisata terdekat.
"Prediksi perputaran uang selama libur panjang sebesar Rp 80 hingga Rp 150 triliun. Bulan Mei masyarakat memang masih punya waktu untuk berlibur, tapi yang berbeda adalah lokasi liburan dekat dengan lokasi rumah," kata Bhima kepada kumparan, Minggu (26/5).
Bhima menjelaskan, di momen liburan kali ini pengeluaran terbesar masih berada di segmen menengah ke atas. "Masyarakat bawah uang untuk belanja liburan bisa dikatakan sudah tidak ada," imbuhnya.
Meskipun lebih kecil dari angka perputaran uang selama Lebaran 2024, Bhima menilai efek libur berdampak positif pada peningkatan sektor ritel, industri makanan minuman, akomodasi hingga transportasi.
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) mencatat kinerja transaksi sistem pembayaran tetap tumbuh kuat. Pada April 2024, transaksi BI-RTGS (Bank Indonesia Real Time Gross Settlement) atau sistem transfer dana elektronik antara bank meningkat 18,65 persen yoy mencapai Rp 13.112,22 triliun.
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan transaksi BI-FAST tumbuh 56,70 persen yoy sehingga mencapai Rp 612,90 triliun. Sementara nominal transaksi digital banking tercatat Rp 5.340,92 triliun atau tumbuh sebesar 19,08 persen yoy dan nominal transaksi Uang Elektronik (UE) meningkat 33,99 persen yoy sehingga mencapai Rp 90,44 triliun.
“Nominal transaksi QRIS tumbuh 194,06 persen yoy, dengan jumlah pengguna mencapai 48,90 juta dan jumlah merchant 31,86 juta,” kata Perry dalam konferensi pers di Kantor Pusat BI, Rabu (22/5).
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Perry mencatat nominal transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM atau Debit mengalami penurunan yang cukup tajam.
"Nominal transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM/Debit turun sebesar 12,49 persen yoy mencapai Rp 619,19 triliun. Kemudian, nominal kartu kredit masih meningkat 11,67 persen yoy mencapai Rp 34,39 triliun," ungkapnya.
Dari sisi pengelolaan uang Rupiah, jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) meningkat 2,64 persen yoy menjadi Rp 1.058,23 triliun.