Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Aging Population di Depan Mata, RI Diharap Keluar dari Jebakan Kelas Menengah
26 November 2024 13:41 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Indonesia bakal memasuki era aging population atau meningkatnya jumlah penduduk lansia dibanding penduduk produktif. Untuk itu, Indonesia diharap sudah keluar dari middle income trap atau jebakan negara kelas menengah saat era tersebut tiba.
ADVERTISEMENT
“Saya ingat bahwa setelah periode ini, Indonesia akan memasuki era aging population, di mana proporsi usia lanjut akan naik dua kali lipat dari tahun 2000 ke 2045. Sehingga kita melihat bahwa ini adalah momentum yang harus kita kejar agar saat aging population itu terjadi, kita sudah keluar dari middle income trap,” ungkap Direktur BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo dalam Social Security Summit 2024 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan pada Selasa (26/11).
Anggoro bilang kondisi tersebut dapat membuat jumlah sandwich generation atau generasi yang harus menghidupi generasi setelah dan sebelumnya dapat meningkat.
“Tentu saja jika itu terjadi, akan meningkatkan dependensi rasio penduduk non produktif kepada pekerja produktif yang akan dikenal dengan sandwich generation,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Ia menyingkap situasi ini tentu akan membuat para pekerja akan menghadapi kesulitan utamanya para pekerja yang tidak memiliki jaminan sosial ketenagakerjaan. Selain itu, jika situasi ini tidak dihadapi dengan tepat maka akan ada kemiskinan baru yang muncul.
“Jadi pekerja produktif akan lebih berat lagi tahun berikutnya karena non produktif lebih banyak. Kondisi ini tentunya akan menahan laju perekonomian dan akan memicu munculnya kemiskinan baru yang tentu saja bagi masyarakat yang tidak memiliki jaring pengaman,” ungkapnya.
Anggoro tidak memungkiri untuk keluar dari negara berpenghasilan menengah memang dipenuhi banyak tantangan. Namun saat ini Indonesia dapat memanfaatkan peluang bonus demografi dengan baik untuk mendukung hal tersebut.
“Tentu saja kita melihat banyak juga negara-negara berpenghasilan menengah, banyak juga yang mengalami stagnasi dan sulit untuk bisa bertransisi masuk ke penghasilan tinggi. Nah ini juga sesuatu yang kita hadapi. peluang bonus demografi hingga 2035 ini seharusnya dapat kita manfaatkan dengan baik,” kata Anggoro.
ADVERTISEMENT