Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Alibaba dan SoftBank Bakal lego Saham GoTo Rp 15,58 T? Ini Penjelasan Perusahaan
24 Oktober 2022 17:17 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hal tersebut GoTo sampaikan keterangannya dalam penjelasan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (24/10). Perusahaan mengatakan, memang saat ini bersama dengan pemegang saham pra-IPO sedang menjajaki kemungkinan dilakukannya suatu penawaran sekunder (secondary offering).
“Hal itu terkoordinasi atas saham Perseroan yang dimiliki oleh pemegang saham pra- IPO, yang akan dilaksanakan setelah berakhirnya periode lock-up atas saham pada tanggal 30 November 2022, untuk memfasilitasi suatu penjualan yang terstruktur melalui pasar negosiasi,” jelas Sekretaris Perusahaan GoTo, R A Koesoemohadiani.
Perseroan tidak akan menerbitkan saham baru atau melakukan penjualan saham di dalam proses ini, sehingga tidak akan terjadi dilusi atas saham Perseroan. Lebih lanjut, Perseroan tidak akan mendapatkan penerimaan dana dari hasil penjualan tersebut.
ADVERTISEMENT
“Setiap transaksi akan bergantung pada kondisi pasar dan makro ekonomi, maupun faktor-faktor lainnya, dan tidak ada jaminan yang diberikan bahwa transaksi tersebut akan dapat terlaksana,” tambah GoTo.
Rencana Private Placement
Dalam keterangannya, GoTo juga mengatakan sehubungan dengan rencana penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement yang sampai saat ini masih mempelajari kondisi pasar dan makro ekonomi serta faktor- faktor lainnya untuk dapat melaksanakan hal tersebut.
Adapun sebelumnya, GoTo telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham untuk melakukan private placement. Di mana perusahaan akan menambah sebanyak 118.436.392.950 saham seri A. Jumlah saham itu sekitar 10% dari modal ditempatkan dan disetor
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 6 November 2024, 7:09 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini