Anak Usaha Bukit Asam (HBAP) Raih Kredit Refinancing dari Bank Mandiri Rp 19,2 T

30 September 2024 13:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penandatanganan Agreement Refinancing Existing Loan PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP), yang akan dialihkan dari The Export-Import Bank of China (CEXIM) kepada Bank Mandiri di Plaza Mandiri Jakarta, Senin (30/9/2024). Foto: Ghifari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penandatanganan Agreement Refinancing Existing Loan PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP), yang akan dialihkan dari The Export-Import Bank of China (CEXIM) kepada Bank Mandiri di Plaza Mandiri Jakarta, Senin (30/9/2024). Foto: Ghifari/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP), anak perusahaan dari PT Bukit Asam Tbk (PTBA), mendapat fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) senilai USD 1,27 miliar atau Rp 19,2 triliun (kurs saat ini Rp 15.127) guna pemenuhan kebutuhan listrik nasional.
ADVERTISEMENT
Fasilitas kredit tersebut disetujui dengan penandatanganan Agreement Refinancing Existing Loan PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP), anak perusahaan dari PT Bukit Asam Tbk, yang akan dialihkan dari The Export-Import Bank of China (CEXIM) kepada Bank Mandiri.
"Yang di refinancing USD 1,27 billion dan itu Mandiri sekarang tidak hanya memberikan lending atau bank loan atau kredit, tapi juga satu paket," ujar Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi di Plaza Mandiri, Senin (30/9).
Selain itu, Bank Mandiri juga akan mendukung kebutuhan bisnis PTBА, termasuk layanan digital seperti Livin' by Mandiri, KOPRA by Mandiri, dan berbagai produk keuangan lainnya.
"Jadi semua solusi transaksi keuangan juga kita siapkan. Kita terus mengembangkan kemampuan untuk membantu semua nasabah meng-cover ekosistemnya dengan digitalisasi. Jadi semuanya sudah kita lengkapi semua," ujar Darmawan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Arsal Ismail menjelaskan, nilai tersebut merupakan jumlah kredit yang diambil alih oleh Bank Mandiri dari The Export-Import Bank of China (CEXIM) yang total nilainya sebesar USD 1,68 miliar atau sekitar Rp 25,4 triliun.
"Kita pinjam dari CEXIM bank itu USD 1,68 miliar dengan 2 x 660 megawatt atau kurang lebih 1.320 megawatt. Yang di-takeover, karena ini kan loannya kan 75 persen 25 persen. Nah itu sekitar USD 1,27 miliar equivalent kalau dengan ukur sekarang kurang lebih Rp 20 triliun," kata Arsal.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir mendukung fasilitas kredit yang diberikan oleh Bank Mandiri kepada PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP).
ADVERTISEMENT
"Saya tentu menyambut bagaimana ketika Bank Mandiri bisa memberikan fasilitas pendanaan yang kompetitif dibandingkan juga Bank-Bank global," kata Erick.
"Karena kita tahu proyek ini kan didanai sebelumnya dari pendanaan luar negeri, ya dininya juga lebih tinggi sedikit bunganya. Nah kita Competitiveness ternyata kita bisa memberikan pendanaan yang lebih baik," ujarnya.
Adapun PLTU MT Sumsel 8 merupakan pembangkit listrik berkapasitas 2x660 megawatt (MW) yang terletak di Desa Tanjung Lalang, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.
PLTU ini menyuplai listrik ke PLN untuk memenuhi kebutuhan kelistrikan Sumatera. Jumlah batu bara yang dibutuhkan pembangkit ini sebesar 5,4 juta ton.