Analis Jelaskan Kerugian Saham BREN Didepak dari Indeks FTSE Russell

26 September 2024 12:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), Rabu (29/5/2024). Foto: Barito Renewables Energy
zoom-in-whitePerbesar
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), Rabu (29/5/2024). Foto: Barito Renewables Energy
ADVERTISEMENT
Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee menanggapi mengenai didepaknya saham PT Barito Renewable Energy Tbk (BREN) dari indeks global bergengsi FTSE Russell pada Kamis (19/9).
ADVERTISEMENT
Menurutnya, indeks FTSE Russell kerap menerima dana triliun rupiah dari lembaga investasi global. Sebab, FTSE Russell sebagai acuan fund manager asing untuk menanamkan investasi dengan kategori large cap.
"Jadi kalau seandainya FTSE memasukkan BREN dalam indeksnya, maka para fund itu akan mengalokasikan dananya untuk membeli saham BREN gitu," katanya kepada kumparan, Kamis (26/9).
Hans yang merupakan analis pasar saham ini bilang hilangnya BREN dari indeks FTSE Russell sebagai kerugian emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu ini.
"Jadi tentu mungkin ini akan relatif agak merugikan bagi BREN sendiri gitu," tambah dia.
Menurut catata perusahaan, saat ini ada empat pemegang saham mayoritas BREN antara lain: PT Barito Pacific Tbk (BRPT), Green Era Energy Pte Ltd (GE), Jupiter Tiger Holdings, dan Prime Hill Funds, memegang 97 persen saham perseroan saat proses penerbitan saham perdana (initial public offering/IPO).
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Pakar investasi, pasar modal, keuangan, dan perbankan, Adler Haymans Manurung mengaku kerugian perseroan usai sahamnya didepak dari indeks large cap FTSE Russell. Ia juga sepakat mengatakan kondisi saham BREN akan mengurangi kepercayaan investor lokal.
"Artinya, investor akan sedikit menghindar dari saham tersebut, investor lokal yang hanya akan memperhatikan saham tersebut," imbuhnya.