Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Proyek ini dibangun oleh perusahaan properti terbesar di Sydney, Australia, Crown Group. Perusahaan milik diaspora asal Indonesia, Iwan Sunito, itu berkongsi dengan Badan Usaha Milik Daerah Provinsi DKI Jakarta, PT Jaya Ancol.
CEO Crown Group, Iwan Sunito, mengungkapkan proyek di pesisir utara Jakarta itu merupakan proyek hunian vertikal pertama, yang akan dia bangun di luar Australia.
“Bahkan desain awalnya saja sudah menyiratkan bahwa ini merupakan hunian vertikal kelas Dunia,” kata Iwan melalui pernyataan tertulis, Selasa (30/7).
Proyek hunian vertikal ini akan menjadi satu-satunya proyek hunian di Jakarta, yang memiliki akses langsung ke pantai dan Laut Jawa. Bangunannya terhubung melalui dermaga, yang bisa jadi tempat sandar kapal-kapal pesiar.
Dermaga itu, papar Iwan, juga difungsikan sebagai fasilitas publik untuk menikmati keindahan suasana matahari terbenam di utara Jakarta.
ADVERTISEMENT
Pemerhati properti, Indra Utama, menilai keberadaan bangunan tersebut akan membuat Jakarta semakin dikenal di mancanegara. “Menara hunian ini akan menjadi pusat perhatian, untuk setiap pesawat yang akan mendarat di Bandara Soekarno Hatta.”
Bangunan di atas lahan 4,7 hektare tersebut, didesain oleh arsitektur dunia asal Jepang, Koichi Takada. Secara fungsional, bangunan itu merupakan hunian mixed-use. Yakni hunian yang menggabungkan konsep beach house, hunian vertikal, hotel bintang lima, serta pusat kuliner.
Pembangunan di Ancol itu diperkirakan butuh waktu delapan tahun, dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 5 ribu orang.
“Hunian vertikal ini merupakan salah satu proyek hunian dengan tingkat persiapan terumit yang pernah kami hadapi selama sejarah berdirinya Crown Group,” pungkas Iwan.