Anggaran Infrastruktur Turun di 2025, Proyek BUMN Karya Berpotensi Terganggu

25 Agustus 2024 13:02 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo perusahaan konstruksi milik negara Wijaya Karya (Wika). Foto: AP Photo/Dita Alangkara
zoom-in-whitePerbesar
Logo perusahaan konstruksi milik negara Wijaya Karya (Wika). Foto: AP Photo/Dita Alangkara
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi mematok anggaran infrastruktur dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPBN) 2025 senilai Rp 400,3 triliun. Angka ini turun dibandingkan alokasi tahun lalu Rp 422,7 triliun.
ADVERTISEMENT
Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad, menilai turunnya anggaran infrastruktur tahun depan bisa berpengaruh pada proyek BUMN karya tahun depan, kecuali proyek yang dapat Penyertaan Modal Negara (PMN).
“Siap-siap lampu kuning bagi BUMN Karya karena proyek infrastrukturnya langsung drop, kecuali yang PMN," katanya kepada kumparan, Minggu (25/8).
Direktur Eksekutif Indef, Tauhid Ahmad, di Jakarta, Rabu (6/12/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
Tauhid menyarankan agar BUMN karya mengincar proyek yang berasal dari swasta. Tapi, saat ini proyek swasta yang butuh banyak pembangunan ada di sektor migas dan pertambangan. Karena itu, BUMN karya harus menyesuaikan portofolio sesuai dengan arah investasi yang dirancang pemerintah agar tidak lagi bergantung pada kucuran APBN.
“Dia harus mengubah strategi ke arah investasi ke depan. Jadi enggak tergantung pada pemerintah. Biar lebih fit dengan perkembangan ke depan. Kalau kita baca situasi begini kan berarti pemegang saham di sektor infrastruktur harus tahan-tahan dulu lah enggak mungkin beli,” katanya.
ADVERTISEMENT