Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Anggota Bank Dunia Jadi Pemegang Saham Emiten Anteraja (ASSA)
1 Agustus 2023 11:55 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Institusi keuangan internastional atau The International Finance Corporation (IFC ) resmi menjadi pemegang saham PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) melalui konversi obligasi konversi menjadi saham. IFC merupakan anggota Bank Dunia .
ADVERTISEMENT
Dengan lewatnya tanggal terakhir masa konversi obligasi konversi menjadi saham, 27 Juli 2023, IFC menggunakan haknya untuk mengubah obligasi konversi tersebut menjadi 97.443.900 lembar, atau setara dengan 2,64 persen dari total saham ASSA.
Investasi IFC kepada ASSA tersebut berawal dari tujuan strategis mereka di Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan sektor logistik dan konektivitas dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja baru, pada pertengahan 2021 IFC telah menyuntikkan pinjaman, melalui obligasi konversi yang bisa dikonversi menjadi kepemilikan saham, dengan total sebesar US$31 juta kepada ASSA.
”Kami yakin masuknya IFC yang merupakan anggota dari Bank Dunia ini sebagai pemegang saham Perseroan akan memperkuat citra ASSA sebagai perusahaan yang kredibel baik di mata para mitra bisnis maupun investor publik,” kata Direktur Utama ASSA, Prodjo Sunarjanto, dalam keterangan resmi, Selasa (1/8).
ADVERTISEMENT
ASSA memiliki tiga bisnis utama, yaitu bisnis mobilitas (rental kendaraan, jasa pengemudi, Jasa Logistik car sharing), bisnis jual-beli kendaraan (Lelang-JBA dan Online-to-Offline used car dealers-Caroline), serta end-to-end logistic (logistik dan kurir ekspress Anteraja ). Perusahaan optimistis akan dapat laba dua digit akhir tahun ini.
Prodjo melihat masing-masing bisnis pilar ASSA memiliki peluang pertumbuhan yang bagus di tahun 2023, sejalan dengan kondisi perekonomian yang membaik. Perusahaan percaya ASSA mampu membukukan kinerja yang lebih baik, seiring dengan bisnis rental yang secara konsisten terus bertumbuh.
"Pada bisnis ekosistem kendaraan bekas juga menunjukkan demand dan supply yang mengalami turnaround di tahun ini. Selain itu bisnis logistik ASSA juga terus dikembangkan menuju penyedia solusi logistik end-to-end yang terintegrasi, dengan dukungan kinerja operasional Anteraja yang sudah jauh lebih baik,” kata Prodjo Sunarjanto.
ADVERTISEMENT
Pada Semester 1 2023 ini, ASSA mencatatkan pendapatan sebesar Rp 2,39 triliun, turun 24,7 persen secara tahunan (yoy) dari Rp 3,17 triliun pada periode yang sama tahun 2022, sejalan dengan penurunan pendapatan dari segmen express delivery akibat dari normalisasi permintaan pengiriman parsel dari e-commerce.
Beban pokok penjualan juga tercatat Rp 1,82 triliun, turun 28,6 persen yoy, dari Rp 2,55 triliun. Perseroan yang per 30 Juni 2023 memiliki total aset senilai Rp 7,40 triliun, dengan total kas dan setara kas sebesar Rp 727,39 miliar.
Pada periode ini, ASSA mencatatkan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 39,24 miliar, lebih tinggi dibandingkan perolehan laba bersih pada akhir tahun 2022 sebesar Rp 3,70 miliar.
ADVERTISEMENT