Babak Baru Transisi Energi Pertamina Menuju NZE: Bangun PLTS di Jababeka

12 Januari 2023 13:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kawasan industri Jababeka. Foto: Dok. Jababeka
zoom-in-whitePerbesar
Kawasan industri Jababeka. Foto: Dok. Jababeka
ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) memasuki babak baru dalam program transisi energi, mendukung peta jalan menuju net zero emission (NZE). Holding BUMN migas itu bekerja sama dengan Jababeka untuk membangun PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) di kawasan industri yang dikelolanya.
ADVERTISEMENT
Kerja sama tersebut ditargetkan untuk membangun PLTS dengan kapasitas 230 kWp. Keberadaan PLTS ini menjadikan Kawasan Industri Jababeka sebagai Net Zero Industrial Cluster pertama di Asia Tenggara. Jababeka juga menjadi satu dari 12 Net Zero Industrial Cluster di seluruh dunia.
Pembangunan PLTS ini diresmikan oleh Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana; Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati; Chief Executive Officer Pertamina New and Renewable Energy, Dannif Danusaputro; Dan Direktur Utama Jababeka, Tjahjadi Rahardja pada Rabu (11/1).
Menurut Dadan, potensi energi surya di Indonesia dapat mencapai 207,8 gigawatt (GW). Hal ini disebabkan Indonesia berada di garis khatulistiwa yang mendapatkan panas matahari sepanjang tahun, terutama saat musim kemarau.
ADVERTISEMENT
"Sangat potensial bagi Indonesia untuk terus mengembangkan PLTS sebagai sumber energi bersih. Pemerintah sangat mendukung kerjasama sejenis demi menciptakan iklim industry dan ekosistem bisnis yang green di Indonesia,” kata Dadan.
Terpasang di Kawasan Industri Jababeka, PLTS yang mampu menghasilkan listrik sebesar 308 MWh per tahun itu berpotensi mengurangi emisi karbon atau CO² sebesar 258 ton per tahun dan siap beroperasi untuk mendukung terwujudnya Green Industrial Estate Jababeka.
Manajemen Pertamina meresmikan pembangunan PLTS hasil kerja sama dengan Kawasan Industri Jababeka disaksikan Dirjen EBTKE, Dadan Kusdiana. Foto: Dok. Pertamina
Dalam sambutannya, Nicke Widyawati menyampaikan kerja sama ini sangat bermanfaat, tidak hanya menciptakan energi bersih. Namun juga bisa menjadi contoh bagi perusahaan-perusahaan lain. “Kolaborasi ini sejalan dengan target pemerintah dalam transisi energi. Di samping itu, proyek ini akan memberikan benefit bagi tenant industri di Jababeka dalam meningkatkan pemanfaatan energi baru terbarukan,” ujar Nicke.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Dannif menyampaikan, kerja sama ini sangat strategis, karena pengembangan energi bersih akan menjadi salah satu fokus bisnis Pertamina di masa depan. Tidak hanya Pertamina, menurutnya, industri-industri lain juga akan mulai untuk terlibat aktif dalam pemenfaatan energi baru terbarukan ini.
“Kami sangat menyambut baik sinergi ini, mengingat inisiatif ini mendukung upaya penurunan emisi. Pertamina NRE sangat antusias untuk menyediakan solusi bagi industri yang memiliki komitmen untuk meningkatkan pemanfaatan energi hijau,” tutur Dannif.
Tjahjadi menjelaskan visi Jababeka untuk menjadi pioner dalam green industrial estate. Hal itu antara lain diwujudkan melalui kolaborasi ini. Jababeka mengambil langkah nyata dengan pemanfaatan energi surya sebagai energi terbarukan.
“Dengan ini kami berkolaborasi bersama Pertamina NRE dan mendukung peran Pertamina dalam transisi energi,semoga bisa menjadi langkah awal mewujudkan Net Zero Industrial Cluster yang bisa menjadi benchmark bagi lokasi industry lainnya,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Jababeka mengelola kawasan ekonomi di Cikarang, Tanjung Lesung, Kendal, dan Morotai, serta merupakan ‘rumah’ dari lebih dari 2.000 tenan industri yang berasal dari 30 negara. Untuk pengembangan PLTS sendiri pada keseluruhan kawasan tersebut punya potensi sampai kapasitas 75 MW.