Badai PHK Raksasa Teknologi: Google hingga Twitter

22 Januari 2023 7:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Kantor Google. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kantor Google. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Ketidakpastian ekonomi global di tengah ancaman resesi terus berdampak pada bisnis sektor teknologi. Hal ini menyebabkan sejumlah perusahaan teknologi raksasa dunia harus mengambil langkah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap ribuan karyawannya.
ADVERTISEMENT
Terbaru, Microsoft dan induk perusahaan Google, Alphabet, melakukan PHK terhadap ribuan karyawannya. Situasi ini menunjukkan bahwa sektor teknologi semakin terpuruk di tengah ancaman inflasi yang berdampak pada angka pengangguran.
Berikut fakta-fakta pemecatan ribuan karyawan teknologi raksasa dunia Microsoft dan Google, Sabtu (22/1).

Microsoft

Microsoft secara resmi mengumumkan akan memangkas ribuan karyawannya dalam waktu dekat. Rencananya, posisi yang diperkirakan akan dikurangi adalah divisi sumber daya manusia dan teknik.
Langkah ini diambil lantaran permintaan melambat dan prospek ekonomi global yang memburuk.
"Dari perspektif gambaran besar, putaran lain PHK yang tertunda di Microsoft menunjukkan lingkungan tidak membaik, dan kemungkinan terus memburuk," kata analis Morningstar, Dan Romanoff.
Berdasarkan laporan dari Sky News yang dikutip oleh Reuters, Microsoft berencana untuk memangkas sekitar 5 persen tenaga kerjanya atau sekitar 11 ribu orang. Sementara itu, Insider melaporkan bahwa perusahaan berencana untuk memangkas perekrutan staf sebanyak sepertiga.
ADVERTISEMENT
Microsoft memiliki 221 ribu karyawan full time dengan 122 ribu di antaranya adalah warga AS dan 99 ribu lainnya merupakan karyawan internasional, per 30 Juni 2022.
Kondisi Microsoft sedang berada di bawah tekanan untuk mempertahankan tingkat pertumbuhan di unit cloud-nya Azure, setelah beberapa kuartal penurunan di pasar komputer pribadi merugikan Windows dan penjualan perangkat. Sebelumnya pada ada pertengahan tahun 2022, Microsoft telah memecat 1.000 karyawan di beberapa divisi.

Google

Alphabet, induk perusahaan Google mengumumkan akan melakukan PHK terhadap 12.000 karyawannya. Hal itu disampaikan dalam pernyataan tertulis di laman Google, Jumat (20/1). Pernyataan tersebut ditulis langsung oleh CEO Google dan Alphabet, Sundar Pichai.
Sundar mengatakan bahwa selama pandemi Google berekspansi terlalu cepat dan bisnis yang dikembangkan berbeda dengan bisnis yang sedang mereka hadapi sekarang.
ADVERTISEMENT
"Selama dua tahun terakhir kami telah melihat periode pertumbuhan yang dramatis. Untuk mencocokkan dan mendorong pertumbuhan itu, kami merekrut untuk realitas ekonomi yang berbeda dari yang kami hadapi saat ini,” tulis Sundar Pichai dalam keterangan resminya.
Google menyebut akan memenuhi kewajiban sebagai perusahaan, seperti membayar penuh selama periode pemberitahuan (60 hari), pesangon dibayar minimum 16 kali gaji, mengganti bonus dan liburan yang tersisa, hingga 6 bulan tanggungan kesehatan.
Mengutip New York Times, Google punya 187 ribu karyawan per September 2022, naik dari 150 ribu karyawan setahun sebelumnya. Google mengatakan PHK meliputi karyawan dari berbagai bidang dan departemen.
Sebelum Microsoft dan Google, langkah serupa juga diambil perusahaan raksasa teknologi lainnya, seperti Microsoft, Meta, Amazon hingga Twitter.
ADVERTISEMENT