Badan Otorita Lobi Ehang hingga Wisk untuk Operasikan Taksi Terbang di IKN

8 Desember 2023 13:27 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN Nusantara, Mohammed Ali Berawi. Foto: Akbar Maulana/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN Nusantara, Mohammed Ali Berawi. Foto: Akbar Maulana/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Otorita IKN Nusantara melobi perusahaan-perusahaan luar negeri agar mau mengoperasikan taksi terbang di IKN Nusantara pada Juli 2024 nanti. Perusahaan tersebut berasal dari China, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
"Hyundai dari Korsel itu yang Sky Taxi, kita jajaki juga dari Amerika, Boeing Wisk namanya. Itu kita sedang lakukan penjajakan," kata Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN Nusantara, Mohammed Ali Berawi, saat ditemui di Ayana MidPlaza Jakarta, Jumat (8/12).
Selain itu juga ada EHang, perusahaan asal China. EHang adalah perusahaan yang meluncurkan kendaraan terbang tanpa awak pertama di dunia pada 2016 lalu. Sebelum mengoperasikan taksi terbang di IKN tahun depan, EHang sudah menguji coba kendaraan terbang logistik tanpa awak di Bandara Budiarto, Curug, Tangerang.
Kendaraan logistik tanpa awak tersebut bertipe EHang 216. Kendaraan terbang logistik tanpa awak tersebut memiliki kapasitas angkut maksimum 250 kg dengan daya jelajah hingga 35 km, berkecepatan maksimal 130 km/jam.
ADVERTISEMENT
Taksi terbang EHang 216 lepas landas saat menjalani Demo Flight di wilayah Klungkung, Bali, Jumat (26/11/2021). Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTO
"Kemarin yang uji coba EHang itu untuk kargo. Daerah kita kan gunung-gunung, ini akan memudahkan bila butuh transportasi seperti untuk mengangkut alat-alat medis, kemarin sudah uji coba," kata Ali.
Sedangkan untuk tipe taksi terbang EHang khusus penumpang memiliki spesifikasi tinggi badan pesawat 1,93 m, dengan lebar badan pesawat 5,73 m, berdaya jelajah 30 km, kapasitas mengangkut 620 kg, dan memiliki kecepatan maksimal 130 km/jam.
"Kalau untuk Hyundai yang besar, 5 passenger 4 penumpang 1 pilot. Itu rencana Juli 2024," ungkap Ali.
Ali menambahkan, investasi di IKN tidak hanya dilakukan untuk mendatangkan teknologi maju, tetapi juga untuk pengembangan industri dalam negeri.
"Mau saya ada peningkatan kapasitas perusahaan, peningkatan SDM kita dengan pengembangan bersama. Jadi yang dikembangkan di IKN ini co-creation, enggak hanya ambil produknya, tapi ada pengembangan bersama," tutur Ali.
ADVERTISEMENT