Bahan Baku Susu Ikan di Indramayu Bisa Penuhi Kebutuhan 169 Ribu Anak

18 September 2024 18:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Founder Berikan Bahari Indonesia, Yogie Arry, di pabrik pengolahan susu ikan di Indramayu, Rabu (18/9/2024).  Foto:  Fariza/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Founder Berikan Bahari Indonesia, Yogie Arry, di pabrik pengolahan susu ikan di Indramayu, Rabu (18/9/2024). Foto: Fariza/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Berikan Bahari Indonesia mengklaim sebagai pionir dalam produksi bahan baku susu ikan, Hidrolisat Protein Ikan (HPI). Perusahaan tersebut terletak di Indramayu, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Founder Berikan Bahari Indonesia, Yogi Arie, mengatakan perusahaan bisa memproduksi bahan baku susu ikan tersebut hingga 30 ton per bulan.
Berdasarkan simulasinya, Yogi menyebut 30 ton HPI per bulan itu bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan susu ikan 169.000 anak sekolah di Indonesia, jika produk itu masuk dalam menu program Makan Bergizi Gratis.
"Kalau dengan simulasi otonomi protein kita kemarin, harusnya dengan satu industri HPI kapasitas 30 ton per bulan, ini kita bisa mengcover untuk kebutuhan susu ikan dalam kemasan 120 ml itu adalah untuk 169.000 anak sekolah," ungkapnya saat konferensi pers di pabrik pengolahan susu ikan Indramayu, Rabu (18/9).
Yogi menjelaskan, pabrik yang memproduksi HPI di Indramayu ini merupakan hulu dari industri susu ikan. Perusahaan memiliki pabrik turunannya di Bekasi, yang memproses lebih lanjut HPI menjadi susu ikan bubuk dan mengemasnya.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, kata dia, pada dasarnya HPI tidak hanya diproses menjadi susu ikan saja, melainkan produk olahan lain seperti kue, makanan kering, hingga pupuk.
"Bayangkan kalau misalnya ada banyak industri-industri HPI itu berdiri di masing-masing daerah, terbayang otonomi protein itu akan terjadi, sirkular ekonomi akan terbentuk," tutur Yogi.
Dia juga memastikan bahwa perusahaannya telah menguasai teknologi produksi HPI, membangun mesin pengolahannya secara mandiri, dan memberdayakan nelayan di sekitarnya.
"Harapannya dari kami di Berikan, protein ini bisa menjadi sebuah narasi yang baik bahwa sebenarnya produksi susu ikan itu adalah produksi anak bangsa, produksi yang teknologinya sudah kita kuasai," tegasnya.
Saat ditanya terkait pembahasan bersama pemerintah terkait susu ikan masuk dalam program Makan Bergizi Gratis, Yogi hanya menyebutkan pihaknya masih dalam tahap sounding alias promosi.
ADVERTISEMENT
"Kalau hubungannya dengan pemerintah yang jelas kita sudah sounding, dan juga tentang konsep otonomi protein ini. Nah sekarang porsinya saya menunggu. Ini saya dibantu oleh kementerian, ada KKP. Itu utk menjembatani untuk kemungkinan jadi program MBG," tandas Yogi.