Bahlil Cek Kilang Balikpapan, Pastikan Suplai BBM ke Daerah 3T Aman saat Nataru

15 Desember 2024 11:25 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat melakukan pengecekan langsung ke Refinery Unit (RU) V Balikpapan di Kalimantan Timur pada Sabtu (14/12/2024). Foto: Kementerian ESDM
zoom-in-whitePerbesar
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat melakukan pengecekan langsung ke Refinery Unit (RU) V Balikpapan di Kalimantan Timur pada Sabtu (14/12/2024). Foto: Kementerian ESDM
ADVERTISEMENT
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengecek langsung ke Refinery Unit (RU) V Balikpapan di Kalimantan Timur pada Sabtu (14/12).
ADVERTISEMENT
Hal ini dilakukan Bahlil untuk memastikan fasilitas dan layanan sektor energi, khususnya Bahan Bakar Minyak (BBM), akan beroperasi secara optimal menyambut periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
"Pemerintah dengan PT Pertamina (persero) memastikan bahwa ketersediaan BBM untuk Natal dan Tahun Baru sekaligus suplai ke daerah tertinggal sampai daerah terluar, alhamdulillah clear aman, gak ada masalah. Stok ketersediaan BBM bisa sampai 20 hingga 21 hari," kata Bahlil melalui keterangan tertulis, Minggu (15/12).
Berdasarkan data Pertamina, ketahanan stok BBM nasional hingga per 12 Desember 2024 meliputi Pertalite dengan coverage day selama 18,47 hari, Pertamax (20,58 hari), Pertamax Turbo (32,60 hari), Solar (16,75 hari), Pertamax Dex (36,93 hari), dan Avtur (32,11 hari).
ADVERTISEMENT
Sehingga, Bahlil memastikan ketersedian pasokan BBM tersebut tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan Nataru saja, tetapi juga untuk aktivitas perekonomian terutama di wilayah yang jauh dari perkotaan, seperti nelayan, petani dan lain-lain.
Kilang RU V Balikpapan merupakan kilang pengolahan minyak terbesar kedua di Indonesia dengan kapasitas kilang 260 Kilo Barrel Per Day (KBPD) atau 25,2 persen dari total kapasitas kilang yang dimiliki Pertamina, luas area kilang 283.82 Ha dan jumlah pekerja 1.771 pekerja.
Lebih lanjut, Bahlil menegaskan pemerintah juga berupaya meningkatkan produksi dan coverage day BBM nasional melalui proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) yang digarap oleh PT Kilang Pertamina Balikpapan (KBP).
Di sisi lain, Bahlil juga mengungkapkan berdasarkan hasil pengecekan, perkembangan penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut belum sesuai dengan target yang ditetapkan. Sehingga dia mendorong untuk terus melakukan percepatan penyelesaian.
ADVERTISEMENT
"Tadi saya lihat tinggal minornya dan progres pekerjaannya itu sudah mencapai 91 persen. Saya akui berdasarkan presentasi dari teman-teman Pertamina itu ada terjadi defisit progres. Namun saya sudah minta kepada mereka dipercepat, awalnya bulan September (2025), tapi saya minta dimajukan dengan cara apa pun agar bisa menuju ketahanan energi," terang Bahlil.
Bahlil menilai pembangunan RDMP Balikpapan diproyeksikan akan menggenjot produksi minyak nasional sehingga membantu mengejar cita-cita swasembada energi.
"Penambahan kilang ini akan bisa menghasilkan produksi minyak jadi sebesar 100 ribu barel per hari. Dulunya 260 ribu barel per hari, sekarang tinggal nambah 100 ribu barel per hari. Jadi totalnya 360 ribu barel per hari. Ini kalau bisa kita selesaikan dalam waktu cepat, maka akan mengurangi impor kita," tutur Bahlil.
ADVERTISEMENT
Proyek RDMP Balikpapan sendiri akan mampu meningkatkan kapasitas kilang dari 260 KBPD menjadi 360 KBPD, meningkatkan kualitas produk dari EURO II menjadi EURO V, hingga meningkatkan produk BBM dari 197 KBPD menjadi 339 KBPD dan produk LPG dari 48 Kilotonnes Per Annum (KTPA) menjadi 384 KTPA.