Bahlil Mau Benahi Hilirisasi Bauksit yang Disebut Mangkrak

20 September 2024 16:09 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (tengah) mengikuti rapat kerja bersama Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/9/2024). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (tengah) mengikuti rapat kerja bersama Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/9/2024). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan akan membenahi industri hilirisasi komoditas bauksit yang disebut mangkrak.
ADVERTISEMENT
Saat ditanya terkait progres pengembangan hilirisasi bauksit, Bahlil hanya menjawab singkat bahwa pemerintah akan terus melakukan perbaikan.
"Saya pikir bertahap-tahap kita akan melakukan perbaikan," tegasnya kepada awak media di kantor Kementerian ESDM, Jumat (20/9).
Bahlil mengatakan, pekan depan dirinya bersama Presiden Jokowi akan meresmikan fasilitas pengolahan bauksit Smelter Grade Alumina (SGAR) yang di Mempawah, Kalimantan Barat. Ini merupakan proyek alumina raksasa yang digarap PT Bauksit Alumina Indonesia (PT BAI).
PT BAI merupakan hasil konsorsium antara PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) dan PT Indonesia Asahan Alumunium (INALUM) di bawah Holding BUMN Pertambangan (MIND ID).
Tambang bauksit Antam di Tayan. Foto: Michael Agustinus/kumparan
Proyek ini akan mencapai tahapan Commercial Operation Date (COD) pada Februari 2025. Adapun, proses pengolahan bauksit menjadi alumina sudah bisa dilakukan pada kuartal IV 2024.
ADVERTISEMENT
Jika sudah beroperasi, pabrik ini bisa memproduksi 1 juta ton alumina per tahun dengan estimasi bahan baku bauksit sebanyak 3,3 juta ton per tahun. Proyek ini terbagi dalam dua fase dan menelan nilai investasi sekitar USD 1,7 miliar.
"Besok saya mendampingi Bapak Presiden Jokowi ke Pontianak untuk meresmikan salah satu smelter bauksit Borneo Alumina Indonesia, itu punya BUMN kolaborasi Inalum dengan Antam," jelasnya.
Meskipun demikian, Bahlil enggan menjelaskan lebih lanjut terkait nasib proyek pengembangan smelter bauksit lain yang kebanyakan masih mangkrak.
"Nanti kita kaji Kita akan membuat strategi agar bisa realisasinya," pungkas Bahlil.
Berdasarkan catatan Kementerian ESDM, terdapat 7 pembangunan fasilitas pengolahan mineral atau smelter bauksit dengan progres di atas 50 persen tapi tidak sesuai dengan kondisi di lapangan.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut menyebabkan ekspor komoditas bauksit tetap disetop per Juni 2023, tidak seperti tembaga yang mendapatkan relaksasi ekspor hingga Mei 2024 mendatang lantaran progres smelter terhambat pandemi COVID-19.
Tujuh smelter yang sempat dipertanyakan progresnya adalah PT Quality Sukses Sejahtera, PT Dinamika Sejahtera Mandiri, PT Parenggean Makmur Sejahtera, PT Persada Pratama Cemerlang, PT Sumber Bumi Marau, PT Kalbar Bumi Perkasa, PT Laman Mining.
Adapun saat ini, ada empat smelter yang telah beroperasi di Indonesia, yakni PT Indonesia Chemical Alumina, PT Bintan Alumina Indonesia, PT Well Harvest Winning Alumina Refinery, dan PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (Ekspansi).