Bahlil: Subsidi LPG Tetap, Listrik dan BBM Masih Dievaluasi

4 November 2024 13:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers di kantornya, Senin (4/11/2024). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers di kantornya, Senin (4/11/2024). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyampaikan pemerintah telah memutuskan untuk mempertahankan skema subsidi LPG tanpa ada perubahan.
ADVERTISEMENT
"Kami sudah memutuskan untuk LPG kami mengusulkan kepada Bapak Presiden untuk tidak dilakukan koreksi apa-apa. Artinya untuk LPG masih berlaku seperti sekarang ini. Itu yang kami akan usulkan kepada Bapak Presiden. Karena ini terkait dengan UMKM, ibu rumah tangga, konsumsi rumah tangga, jadi kami harus lihat," kata Bahlil kepada wartawan di kantornya, Senin (4/11).
Namun, untuk subsidi listrik dan BBM, pemerintah masih melakukan evaluasi mendalam. Bahlil menekankan bahwa keputusan tersebut harus diambil dengan hati-hati, terutama setelah mempertimbangkan laporan dari beberapa lembaga terkait seperti Pertamina, BPH Migas, dan PLN.
"Namun untuk subsidi listrik sama BBM, kami masih melakukan exercise yang mendalam karena kita harus hati-hati," ungkapnya.
"Karena kita harus menunggu laporan dari teman-teman dari Pertamina, BPH Migas, dan PLN secara mendalam. Kalau sudah selesai, dalam waktu tidak lama, satu minggu dari sekarang, itu sudah ada formulasinya yang tepat untuk kami laporkan kepada bapak presiden,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Selain evaluasi subsidi, Bahlil juga menyampaikan bahwa skema Bantuan Langsung Tunai (BLT) tengah menjadi salah satu opsi yang dipertimbangkan pemerintah dalam kebijakan subsidi energi.
"BLT-nya salah satu opsi dan akan diputuskan nanti pada hari yang tepat. Dan opsinya saya pikir lebih mengerucut ke sana," katanya.
Dalam skema subsidi yang dievaluasi, pemerintah mempertimbangkan untuk tetap mempertahankan subsidi bagi beberapa segmen seperti kendaraan umum berpelat kuning.
"Karena nanti gini, andaikan pun terjadi subsidi, nanti sebagian kayak kendaraan umum, pelat kuning, itu masih kami pertimbangkan untuk tidak dicabut subsidinya," jelas Bahlil.
Ia menambahkan bahwa pemerintah tetap berkomitmen menjaga subsidi yang tepat sasaran, baik dalam bentuk tunai maupun barang, sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
"Jadi subsidi tetap ada, cuma ada yang berbentuk cash dan ada yang berbentuk barang," pungkasnya.
ADVERTISEMENT