Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, kembali angkat suara soal kasus keuangan yang membelit BUMN asuransi PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Ketua Umum Partai Demokrat itu, sebelumnya mempersilakan kasus itu dipersalahkan ke masa lampau.
ADVERTISEMENT
"Saya sampaikan komentar ringan saya. Intinya, kalau memang tak satupun di negeri ini yang merasa bersalah dan tak ada pula yang mau bertanggung jawab, ya salahkan saja masa lampau," katanya melalui akun resmi facebook miliknya, Senin (27/1).
Pernyataan itu pernah dia sampaikan melalui staf pribadinya, Ossy Dermawan, pada 26 Desember 2019 lalu.
Kali ini, SBY membandingkan upaya penyelesaian kasus Jiwasraya, dengan Bank Century yang terjadi di masa pemerintahannya lalu. Menurutnya, penyelesaian kasus Jiwasraya akan menyelematkan negara dari krisis yang lebih besar.
Menurutnya, setelah berbagai pro kontra dalam kasus Jiwasraya, kini merupakan waktunya untuk melakukan koreksi dan perbaikan total. Karena membiarkan penyimpangan seperti ini terjadi, dan terus terjadi, dia nilai sebagai sebuah kejahatan.
ADVERTISEMENT
Koreksi dan perbaikan total, lanjut SBY , perlu dilakukan terlepas dari besar kecilnya uang negara yang raib dalam kasus Jiwasraya ini. "Tindakan demikian akan dapat menyelamatkan Indonesia dari krisis yang lebih besar lagi di masa depan," ujar SBY.
Pada saat kasus Bank Century terjadi, SBY juga menyebut banyak rumor yang berkembang. Termasuk yang menyerang pemerintahan dan kepemimpinannya.
"Namun saya tetap tenang. Saya juga tak takut dengan dibentuknya Pansus. Bahkan tak pernah menghalanginya. Padahal koalisi pendukung pemerintah cukup kuat waktu itu. Jumlah anggota DPR RI dari Partai Demokrat juga sangat besar, 148 orang," kata SBY.
Berikut pernyataan lengkap SBY terkait kasus Jiwasraya , yang disampaikan di akun facebook miliknya: