Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Banjir Diskon Jelang Penutupan Gerai Central Neo Soho
16 Januari 2019 7:54 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
ADVERTISEMENT
Central Departement Store di Neo Soho, Jakarta Barat, dalam beberapa hari ini diserbu masyarakat. Mereka memadati gerai fashion asal Thailand itu untuk memburu barang diskon.
ADVERTISEMENT
Bukan diskon awal tahun. Diskon itu diberikan lantaran akan gerai ritel ini akan segera ditutup.
kumparan menyambangi gerai Central Neo Soho di Jakarta Barat itu dan mendapati sejumlah fakta. Berikut rangkumannya:
1. Masyarakat Padati Central Neo Soho Mulai Pukul 11.00 WIB
Pengunjung datang memadati gerai Central Neo Soho sejak pukul 11.00 WIB pagi. Mal dibuka sejak pukul 10.00 WIB setiap hari. Hal ini, dikatakan Public Relations Department Manager PT Central Retail Indonesia Dimas Wisnu Wardana, merupakan salah satu bentuk animo masyarakat yang tidak ingin kehilangan momen.
“Kami melihatnya masyarakat tidak mau kehilangan momen, kalau diskon tidak semua barang-barang disini diskon besar-besaran,” katanya kepada kumparan.
2. Kacamata Bermerek Didiskon 30-90 Persen
ADVERTISEMENT
Salah satu barang yang paling banyak diincar para pengunjung adalah produk kacamata hitam dengan brand terkenal. Saking murahnya, dari pantauan kumparan, hanya dalam waktu lima menit kacamata yang dipajang di tiga rak langsung habis.
Tak heran, kacamata hitam asli merek Rayban misalnya dijual seharga Rp 400 ribu saja dari harga aslinya yang mencapai Rp 5 juta.
3. Beli Sepatu Keds Dapat Potongan Harga 50 Persen
Merek sepatu ini sudah banyak diincar oleh kalangan muda sejak masuk ke Central Neo Soho Departemen Store. Berbagai jenis sepatu Keds dijual hanya di kisaran harga Rp 400 ribu hingga Rp 500 ribu per item.
4. Karyawan Kewalahan Layani Pembeli
ADVERTISEMENT
Padatnya pengunjung yang memadati Central Neo Soho membuat para karyawan kewalahan. Mereka bahkan harus membatasi jumlah pengunjung yang masuk. Saat ditanya kumparan, satpam yang menjaga pintu masuk Central Neo Soho mengaku antrean panjang di kasir membuat seluruh karyawan lelah.
“Kami dari pagi terus melayani pelanggan. Kalau tidak dibatasi begini maka akan datang terus dan semakin banyak,” katanya kepada kumparan.
5. Neo Soho Ungkap Kontribusi Penjualan Sales Hanya 10 Persen
Public Relations Department Manager PT Central Retail Indonesia Dimas Wisnu Wardana mengungkapkan, penjualan sales yang diberikan gerai Central Neo Soho Departemen Store hanya berkisar 10 persen. Meski mengalami pertumbuhan, kontribusi ini masih terbilang kecil dibanding gerai Neo Soho di Mall Grand Indonesia yang mampu mencapai 90 persen penjualan sales tiap bulan.
ADVERTISEMENT
“Kami memang mengalami growth tapi untuk capaian penjualan segitu memang kecil. Berhubung karena ini juga mal baru, kami sulit memetakan kebutuhan masyarakat di sini arahnya ke mana,” katanya.
6. Neo Soho Mulai Beralih ke Online
Central Departement Store menilai, pergeseran konsumen yang ingin lebih cepat dan praktis sebagai salah satu hal yang harus dikembangkan. Karena itu, mereka memutuskan untuk menutup salah satu gerainya yang ada di Jakarta Barat dan fokus mengembangkan bisnis online.
Dengan begitu, Central akan fokus dengan satu gerai pusat saja yang ada di Mall Grand Indonesia.
“Kami bersiap menghadapi hal tersebut dengan menghadirkan omni channel Central lewat Central on demand via whatssap dan line official account kami di @CentralStoreId," kata Public Relations Department Manager PT Central Retail Indonesia Dimas Wisnu Wardana.
ADVERTISEMENT