Bank Mega Syariah Targetkan Pembiayaan Konsumer Tumbuh Lebih dari 30% di 2024

28 Maret 2024 17:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bank Mega Foto: Antara/Audy Alwi
zoom-in-whitePerbesar
Bank Mega Foto: Antara/Audy Alwi
ADVERTISEMENT
Bank Mega Syariah menargetkan pembiayaan konsumer dapat tumbuh lebih dari 30 persen tahun ini. Direktur Utama Bank Mega Syariah, Yuwono Waluyo mengatakan, hingga kuartal I 2024, pembiayaan konsumer telah tumbuh lebih dari 16 persen secara tahunan.
ADVERTISEMENT
"Pertumbuhan pembiayaan consumer pada kuartal 1 tahun 2024 sangat baik, terbukti dengan lebih dari 16 persen dari periode yang sama di 2023. Diharapkan, pembiayaan consumer dapat tumbuh lebih 30 persen di 2024 ini," ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (28/3).
Yuwono mengatakan, Bank Mega Syariah terus menggarap pembiayaan di segmen konsumer di tahun ini. Pada pembiayaan konsumer, fokus produk yang diberikan adalah Flexi Home yaitu Pembiayaan Kepemilikan Properti dengan harga spesial di 2024.
Disamping itu, terdapat juga Flexi Sejahtera yaitu pembiayaan rumah bersubsidi. Produk lainnya dari pembiayaan konsumer adalah Flex Mitra, produk pembiayaan tanpa agunan, khusus untuk para pegawai dari perusahaan-perusahaan yang telah bekerjasama dengan Bank Mega Syariah.
"Adapun Flexi Home menjadi produk yang memiliki kontribusi terbesar pada 2023 yaitu lebih dari 47 persen dari total pembiayaan konsumer di 2022," terangnya.
ADVERTISEMENT
Sejalan dengan hal tersebut, Bank Mega Syariah berhasil mencatatkan hasil yang positif di tahun 2023. Bank Mega Syariah mencatatkan laba bersih sebesar Rp 238,72 miliar, tumbuh sebesar 2,77 persen secara tahunan.
Pertumbuhan laba ini didorong oleh kinerja pendapatan dan penyaluran dana yang tumbuh mencapai 31 persen secara tahunan, mencapai total Rp 1,21 triliun dari Rp 920,53 miliar pada tahun 2022.
"Pada kuartal I 2024, diproyeksikan akan terjadi pertumbuhan positif di beberapa parameter finansial seperti pertumbuhan aset, pembiayaan, dan dana pihak ketiga," pungkasnya.