Bank Syariah Indonesia Akan Terus Layani dan Kembangkan UMKM

17 Desember 2020 11:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi Pers Penandatanganan Akta Penggabungan Tiga Bank Syariah Milik Himbara pada Rabu (16/12).  Foto: Dok PMO Integrasi Bank Syariah BUMN
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi Pers Penandatanganan Akta Penggabungan Tiga Bank Syariah Milik Himbara pada Rabu (16/12). Foto: Dok PMO Integrasi Bank Syariah BUMN
ADVERTISEMENT
Semangat dan komitmen tiga bank syariah milik Himbara yang bersatu menjadi Bank Syariah Indonesia akan terus mendukung Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) seperti yang sudah dilakukan selama ini. Persentase penyaluran bagi UMKM dari tiga bank syariah yang akan merger ini diproyeksikan akan mencapai 23 persen pada Desember 2021 dari total pembiayaan.
ADVERTISEMENT
Dirut BRI Syariah, Ngatari mengatakan, dalam Rancangan Penggabungan yang sudah dipublikasikan, komitmen dukungan Bank Hasil Penggabungan (BHP) kepada UMKM telah jelas tercantum.
“Bank Hasil Penggabungan akan terus memberikan dukungan kepada para pelaku UMKM di antaranya melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan melalui produk dan layanan keuangan syariah yang sesuai dengan kebutuhan UMKM baik secara langsung maupun sinergi dengan bank-bank Himbara dan Pemerintah Indonesia,” ujar Ngatari yang juga Anggota Project Management Office Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah BUMN dalam siaran persnya, Kamis (17/12).
Keseriusan dan komitmen Bank Syariah Indonesia tercermin dari struktur pengurus dengan adanya direksi yang khusus membawahi retail banking dan UMKM di antara 10 orang jajaran Direksi yang akan memperkuat bank syariah terbesar di Tanah Air tersebut.
ADVERTISEMENT
Bank Syariah Indonesia telah merumuskan strategi khusus untuk mendukung UMKM Indonesia yang berfokus pada pertumbuhan yang sehat di sektor UKM dan Mikro dengan memanfaatkan teknologi digital demi mewujudkan mandat Pemerintah Indonesia dalam memajukan UMKM Indonesia.
Proyeksi persentase penyaluran pembiayaan untuk UMKM dari tiga bank syariah yang akan bergabung hingga akhir Desember tahun depan sebesar 23 persen. Selain itu, bank hasil penggabungan siap untuk berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan termasuk Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), serta organisasi kemasyarakatan lainnya untuk memajukan pelaku UMKM di Tanah Air.
“Dukungan bagi UMKM tidak akan kendor, karena merekalah tulang punggung perekonomian nasional. Bank Syariah Indonesia akan menjadi bagian ekosistem dan sinergi pemberdayaan pelaku usaha UMKM, mulai dari fase pemberdayaan hingga penyaluran KUR Syariah. Untuk menjangkau pelaku UMKM hingga pelosok, kami akan bekerja sama dengan berbagai pihak dan pemangku kepentingan di seluruh Indonesia untuk mencapai proyeksi dana disalurkan untuk UMKM mencapai Rp 53,83 triliun,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Konferensi Pers Penandatanganan Akta Penggabungan Tiga Bank Syariah Milik Himbara pada Rabu (16/12). Foto: Dok PMO Integrasi Bank Syariah BUMN
Hingga September lalu, nilai total pembiayaan UMKM yang dimiliki ketiga bank syariah Himbara mencapai Rp 36,36 triliun. Jumlah itu terdiri dari pembiayaan UMKM milik PT Bank BRI Syariah Tbk sebesar Rp 18,7 triliun, PT Bank Syariah Mandiri Rp 11,67 triliun, dan PT Bank BNI Syariah Rp 5,99 triliun.
Di tempat terpisah, Direktur Bisnis Ritel BRI Syariah, Fidri Arnaldy mengatakan, UMKM merupakan kelompok nasabah terbesar yang dilayani perusahaan. Karena itu, porsi penyaluran pembiayaan dari BRI Syariah bagi UMKM sudah mencapai 46 persen dari total portofolio pembiayaan BRI Syariah. Untuk penyaluran KUR sendiri, per 27 November 2020, BRI Syariah telah menyalurkan Rp4,457 triliun Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap 116.756 nasabah, atau hampir 100 persen dari plafon tahun ini.
ADVERTISEMENT
Fidri menegaskan, Posisi kuat BRI Syariah sebagai bank syariah mitra UMKM akan menjadi fondasi bagi Bank Syariah Indonesia untuk terus memberi dan meningkatkan layanan terjangkau bagi pelaku usaha nantinya.
“Kami akan terus membantu dan hadir untuk pelaku UMKM, karena merekalah para pahlawan ekonomi Indonesia yang harus selalu didukung dan dikembangkan. Jadi tidak benar kalau ada yang mengatakan Bank Syariah Indonesia akan meninggalkan UMKM. Insya Allah akses pembiayaan serta layanan terjangkau terus kami berikan untuk mereka, baik sebelum merger efektif berlaku maupun pasca penggabungan resmi berjalan nanti,” ujar Fidri.
Di tempat terpisah, Direktur Bisnis Ritel dan Jaringan BNI Syariah Iwan Abdi mengatakan, selama ini perusahaan telah banyak menjalin kerja sama untuk membantu para pelaku usaha kecil dan mikro. Hal ini dipastikan akan tetap berlanjut nantinya, saat BNI Syariah resmi bergabung dengan BRI Syariah dan BSM.
ADVERTISEMENT
“BNI Syariah telah resmi ditunjuk pemerintah sebagai salah satu bank penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR). Selama ini kami sudah bekerja sama dengan sejumlah perusahaan untuk pembiayaan investasi bagi pedagang, agar mampu memiliki tempat usaha. Selain itu ada juga kerja sama dengan Serikat Ekonomi Pesantren (SEP) atau Yayasan Simpul Energi Pesantren guna pemanfaatan produk dan jasa layanan kami, serta pemberian pembiayaan warung mikro di lingkungan mereka,” ujarnya.
Sementara SEVP Individual & SME Banking Bank Syariah Mandiri Wawan Setiawan berkata hingga September lalu tren kenaikan persentase pembiayaan UMKM yang disalurkan BSM terus meningkat. Hingga akhir September, penyaluran pembiayaan BSM bagi UMKM mencapai 14 persen dari total plafon.
“Peningkatan ini pasti akan terus berlanjut di masa depan, saat BSM sudah bertransformasi bersama dua bank syariah lain menjadi Bank Syariah Indonesia. Selama ini kami telah memiliki sistem terkini untuk membantu bisnis UMKM, salah satunya dengan menghadirkan layanan Mandiri Syariah Net agar pelaku UMKM bisa bertransaksi secara cepat dan mudah sesuai perkembangan zaman,” ujar Wawan.
ADVERTISEMENT