Banyak Bank Sudah Masuk Layanan PayLater, Jumlah Akun Melebihi Kartu Kredit

4 November 2024 10:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi paylater. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi paylater. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kredit BNPL di industri perbankan terus mencatatkan pertumbuhan yang tinggi. Per September 2024 baki debet kredit Buy Now Pay Later (BNPL) tumbuh 46,42 persen yoy menjadi Rp 19,81 triliun dengan total jumlah rekening 19,82 juta.
ADVERTISEMENT
Saat ini, tren BNPL digandrungi karena kemudahan dan fleksibilitasnya. Banyak bank besar di Indonesia berdasarkan catatan kumparan saat ini sudah mulai memiliki layanan PayLater.
Salah satunya adalah Bank Central Asia (BCA) yang memiliki layanan PayLater melalui MyBCA. PayLater dari BCA tersebut dapat digunakan oleh nasabah yang sudah memiliki BCA ID, layanan ini juga memiliki berbagai pilihan tenor cicilan mulai dari satu, 3, 6 sampai 12 bulan.
Di akhir 2023, Bank Mandiri (Persero) juga meluncurkan layanan PayLater yang dapat diakses lewat Livin’ by Mandiri. Layanan ini hanya dapat digunakan oleh nasabah Mandiri dengan melihat saldo dan transaksi nasabah.
Dikutip dari laman Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau BRI juga diketahui memiliki layanan PayLater. Layanan dari BRI ini terdapat pada aplikasi Ceria yang menawarkan pinjaman dari Rp 500 ribu sampai Rp 20 juta. Bunga yang diberikan dari PayLater ini merupakan bunga ringan 1,42 persen flat per bulan.
ADVERTISEMENT
Selain ketiga bank tersebut, Bank BTPN melalui Jenius juga sudah memiliki layanan PayLater sejak Maret 2023. Dikutip dari laman resmi Jenius, layanan ini dapat memberi limit Rp 500 ribu ketika pengguna mengaktifkan Jenius PayLater. Selain itu, layanan ini juga dapat langsung dipakai untuk pembayaran QRIS.
Dalam catatan kumparan, Bank Negara Indonesia (Persero) atau BNI juga sedang mengembangkan produk BNPL dengan menggandeng pihak ketiga yaitu Shopee PayLater. Dengan kerja sama tersebut, BNI melakukan proses penyaluran dana (disburse) kepada nasabah Shopee.
Pada Juli lalu, Direktur Technology and Operations BNI, Toto Prasetio, mengatakan BNI belum bisa memasang fitur BNPL di aplikasi wondr by BNI untuk menghindari tumpang tindih dengan Kredit Tanpa Agunan (KTA).
ADVERTISEMENT
BNI juga dapat mengintegrasikan penilaian kredit atau credit scoring dari BNI dan Shopee PayLater.

Pengguna PayLater Terus Meningkat, Lampaui Kartu Kredit

Plt Kepala Departemen Literasi, Inklusi, dan Komunikasi OJK, M. Ismail Riyadi, bilang kalau OJK mencatat penggunaan PayLater baik di perbankan maupun perusahaan pembiayaan (multifinance), seluruhnya mencatatkan pertumbuhan.
Pefindo Credit Bureau (IdScore) mencatat kalau pengguna PayLater banyak berasal dari Generasi Z. Ismail mengungkap kalau PayLater digandrungi di kalangan anak muda karena dapat memudahkan pemenuhan sehari-hari sesuai kemampuan finansial.
Jika dibandingkan dengan jumlah akun kartu kredit, akun pengguna BNPL jauh lebih banyak. Pada semester I 2024, tercatat ada sekitar 38,12 juta akun yang fasilitas kredit BNPL, hampir tiga kali lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah akun kartu kredit.
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan baik dari industri perbankan maupun multifinance, OJK mencatat pinjaman pada layanan PayLater Rp 28,05 triliun per September 2024. Angka ini meningkat jika dibandingkan dengan posisi per Agustus 2024 sebesar Rp 26,37 triliun.