Banyak yang Gagal, Ini Daftar Wilayah Food Estate Jokowi dalam 10 Tahun

23 Januari 2024 13:04 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi Greenpeace soal Food Estate. Foto: Dok. Greenpeace
zoom-in-whitePerbesar
Aksi Greenpeace soal Food Estate. Foto: Dok. Greenpeace
ADVERTISEMENT
Proyek food estate alias lumbung pangan di era Presiden Jokowi menuai pro dan kontra. Poin ini dibahas cukup sengit, antara tim Prabowo-Gibran yang klaim ini berhasil, dengan dua paslon lain Anies-Muhaimin dan Ganjar Mahfud yang mengkritik food estate gagal.
ADVERTISEMENT
Pada awal periodenya di tahun 2015, Presiden Jokowi kembali mengembangkan lumbung pangan untuk komoditas padi di Merauke dengan target luas lahan 1,2 juta hektar. Untuk tahap awal, waktu itu Jokowi merencanakan akan disiapkan 10 ribu hektar dahulu.
"Apakah ada hasilnya? Hasilnya nol besar. Tidak ada satu pun bekas rice estate di Merauke yang 1,2 juta hektar itu," kata Guru Besar Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB), Dwi Andreas Santosa kepada kumparan.
Kemudian pada tahun 2020, Jokowi kembali membangun food estate di Kalimantan Tengah, termasuk food estate di Gunung Mas. Dwi mengatakan hasilnya tetap sama, food estate yang dibangun Jokowi itu juga gagal.
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat meninjau lumbung pangan nasional di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Gagalnya food estate yang dicanangkan pemerintah sejak Soeharto sampai Jokowi itu menurutnya jadi salah satu faktor kenapa produktivitas pertanian Indonesia tidak bisa meningkat seperti yang diharapkan melalui lumbung pangan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Dan bagaimana ceritanya? Gagal total juga. Karena gagal semua, sudah barang tentu tidak signifikan, tidak ada perannya sama sekali untuk meningkatkan produksi," pungkas Dwi.
Setelah itu, Jokowi membuka food estate-food estate baru di berbagai lokasi. kumparan merangkum beberapa food estate di era Presiden Jokowi.
Presiden Joko Widodo meninjau ladang jagung di Food Estate, Keerom, Papua, Kamis (6/7/2023). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden

Food Estate Kalimantan Tengah

Pengerjaan food estate di Kalimantan Tengah ini dimulai 2021, menargetkan 30 ribu hektar. Pada 2022 luas food estate di Kalteng menjadi 60 ribu hektar, kemudian sampai akhir 2025 ditargetkan bisa mencapai 1,4 juta hektar.
Beberapa titik food estate di Kalimantan Tengah yang jadi rencana pemerintah, adalah di Pulang Pisang yang ditargetkan 10 ribu hektar, dan di Kabupaten Kapuas seluas 20 ribu hektar. Jokowi juga membuka proyek food estate di Kabupaten Gunung Mas dengan target luas 30 ribu hektar.
ADVERTISEMENT
Sayangnya target pemerintah itu tidak berjalan mulus, Wahana Lingkungan Hidup (WAHLI) Kalimatan Tengah memantau dari lokasi, menyebut bahwa penanaman singkong di salah satu lokasi food estate Kalteng, di Kabupaten Gunung Mas gagal, kemudian pemerintah beralih menanam jagung.
Direktur WALHI Kalteng, Bayu Herinata, mengatakan setelah mangkrak hampir 2 tahun sejak dibuka 2021, food estate yang berlokasi di Kabupaten Gunung Mas itu baru mulai digarap lagi pada akhir tahun 2023.
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menhan Prabowo Subianto meninjau lahan yang akan dijadikan Food Estate atau lumbung pangan baru di Kapuas, Kalteng. Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
"Kondisi hari ini sebagian besar dari 700-an hektar mangkrak lahannya. Lahan yang ada mungkin hanya 30 persen dari 700 hektar yang ditanami kembali dengan komoditas jagung. Ada beberapa juga singkong yang ditanam berbarengan dengan jagung yang ditanam Kementan," kata Bayu kepada kumparan.
ADVERTISEMENT
Seharusnya bila jagung mulai ditanam akhir tahun 2023, kata Bayu, musim panen akan dilakukan pada Januari 2024 ini. Namun, hingga kemarin (22/1) WALHI Kalteng belum melihat belum ada lokasi pemanenan di sana.
Sementara klaim dari Kementerian Pertanian, menyatakan food estate Gunung Mas sudah panen jagung seluas 10 hektar dan singkong seluas 3 hektar.
"Kalimantan Tengah berhasil melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi lahan hingga mampu panen padi dengan produktivitas 5 ton per hektar," kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman.

Food Estate di Keerom Papua

Food estate di Kabupaten Keerom Papua dibangun Presiden Jokowi dengan target luas 10 ribu hektar untuk komoditas jagung. Tahun 2024 ini ditargetkan land clearing dan pengolahan tanah sudah mencapai 2.500 hektar. Per Maret 2023 lalu, baru ditanami 100 hektar jagung.
ADVERTISEMENT
Pada Juli 2023, panen jagung dari penanaman pertama di Maret 2023 menghasilkan panen 7 ton per hektar. Jumlah itu kata Jokowi sangat bagus karena panen jagung nasional rata-rata hanya 5,6 ton per hektar.
Terbaru, klaim dari Kementerian Pertanian menyebut food estate di Kabupaten Keerom Papua ini telah mampu panen jagung seluas 500 hektar.
"Begitu pula di Sumba Tengah NTT dan Kabupaten Keerom Papua yang telah mampu panen jagung seluas 500 hektar. Food estate tersebut sudah berhasil panen," kata Amran.
Tanaman jagung di dalam kantung plastik polibag di area proyek food estate Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Foto: Walhi Kalteng

Food Estate di NTT

Untuk food estate di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), pemerintah menyiapkan Kabupaten Belu, Kabupaten Sumba Tengah, dan Kabupaten Sumba Timur sebagai daerah pengembangan lumbung pangan dengan komoditas jagung dan sorgum. Di Sumba Timur ditargetkan akan ditanami sorgum di lahan seluas 1.000 hektar.
ADVERTISEMENT
Food estate di Kabupaten Sumba Tengah per Februari 2021 baru tersedia 5.000 hektar, di mana 3.000 hektar ditanam padi dan 2.000 hektar ditanam jagung. Target Jokowi adalah untuk memperluas lahan food estate di sini mencapai 10.000 hektar, yang nantinya dibagi 5.600 hektar untuk padi dan 4.400 hektar untuk jagung.
Sementara food estate di Kabupaten Belu Nusa Tenggara Timur ditargetkan seluas 500 hektar. Bila itu tercapai, Presiden Jokowi berencana akan ekspansi di wilayah sekitarnya, dia mengatakan ada potensi lahan datar seluas 15 ribu hektar.
Pada Maret 2022, lahan di food estate Belu NTT ini sudah dibuka seluas 53 hektar untuk penanaman komoditas jagung.
Terbaru, klaim dari Kementerian Pertanian menyebut food estate di Sumba Tengah NTT ini sama seperti food estate di Keerong Papua, yang mampu panen jagung seluas 500 hektar.
ADVERTISEMENT
Kementerian PUPR bantu bangun infrastruktur food estate di Humbahas. Foto: Dok. Kementerian PUPR

Food Estate di Sumatera Utara

Food estate di Sumatera Utara terletak di Kabupaten Humbang Hasundutan, digarap pemerintah sejak tahun 2022 untuk sentra produksi bawang merah, bawang putih, kentang, kubis, dan cabai.
Sampai Juni 2023, total luas tanam pada food estate ini mencapai 482,84 hektar. Data Pemda Kabupaten Humbang Hasundutan mencatat food estate ini telah berhasil produksi 392 ton kentang, 165 ton bawang merah, 294 ton kubis, 271 ton cabai, 93 ton jagung, 26 ton tomat, dan 13 ton bawang putih.
Ke depan rencananya luas lahan food estate ini akan ditambah 100-200 hektar untuk penanaman cabai, di mana bibit gratis disediakan oleh Kementerian Pertanian.

Food Estate Baru di Gresik

Pada Agustus 2022 Presiden Jokowi meluncurkan food estate baru di Gresik Jawa Timur. Lumbung pangan ini disiapkan untuk komoditas mangga.
ADVERTISEMENT
Food estate untuk komoditas mangga di Gresik ini ditargetkan bisa ditanam di 1.000 hektar lahan di empat kecamatan di Kabupaten Gresik Jawa Timur.
Jokowi menargetkan food estate tersebut sudah bisa mulai produksi di tahun ketiga, artinya mulai produksi di tahun 2025 nanti. Sasaran pasarnya adalah untuk ekspor ke Timur Tengah, China, Jepang, sampai Eropa.