Bapanas Ingatkan Prabowo, Cadangan Beras Harus di Atas 2 Juta Ton Jelang Pilkada

4 September 2024 13:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah pekerja memikul karung beras di Gudang Bulog, Medan, Sumatera Utara, Selasa (28/5/2024). Foto: Yudi Manar / ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pekerja memikul karung beras di Gudang Bulog, Medan, Sumatera Utara, Selasa (28/5/2024). Foto: Yudi Manar / ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menuturkan Bapanas telah mewanti-wanti tim presiden terpilih, Prabowo Subianto, untuk mengamankan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) usai menjabat mulai Oktober 2024.
ADVERTISEMENT
Arief bilang, setelah menghadapi pergantian pemimpin pada Oktober 2024, Indonesia akan mengalami masa critical time yang membutuhkan CBP tinggi.
“Kami sudah sampaikan kepada tim dari presiden elect, pada saat pergantian pimpinan negara di bulan Oktober kemudian November (sampai) Februari ini critical time. Sehingga CBP khususnya Bulog harus miliki, dan angkanya kami berharap bisa di atas 2 juta (ton) karena stok hari ini hanya 1,3 juta ton,” kata Arief dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (4/9).
Arief menjelaskan, posisi CBP per 2 September 2024 sebesar 1,39 juta ton yang terdiri dari stock on hand sebesar 1,31 juta ton dan dalam perjalanan sebesar 84,75 ribu ton. Stok yang ada di dalam negeri tersebut tersebar di seluruh gudang Perum Bulog di kabupaten/kota di Indonesia.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, di Gedung Merah Putih KPK, Jumat (2/2). Foto: Hedi/kumparan
Di sisi lain, Arief juga mewanti-wanti posisi CBP jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Sebab menurut dia saat akan ada pesta demokrasi, kebutuhan beras nasional kerap kali meningkat.
ADVERTISEMENT
“Nanti 27 November (Pilkada serentak) itu menjadi sangat kritikal, biasanya peningkatan kebutuhan beras jelang Pilkada, jelang Pilpres itu sangat tinggi apalagi pada waktu produksi tiga bulan terakhir di akhir tahun ditambah nanti dua bulan di awal tahun,” jelas Arief.
Arief kemudian mengutip data survei Kerangka Sampel Area (KSA) dari Badan Pusat Statistik (BPS) amatan Juli 2024 update per 22 Agustus.
Data dari survei tersebut menunjukkan akan adanya peningkatan produksi beras pada Agustus, September dan Oktober masing-masing 2,85 juta ton, 2,87 juta ton dan 2,59 juta ton. Meningkat dari produksi beras Juni sebanyak 2,06 juta ton dan Juli 2,05 juta ton.
Selain itu, angka produksi pada Agustus hingga Oktober juga lebih besar dari angka konsumsi sebesar 2,58 juta ton per bulan. Sehingga, Arief menilai, saat ini merupakan waktu yang tepat bagi pemerintah menyerap hasil produksi dalam negeri untuk CBP.
ADVERTISEMENT
“Ini waktunya kita mempersiapkan stok cadangan pangan pemerintah, sehingga kami hari ini sangat intens untuk menyiapkan cadangan pangan pemerintah khususnya beras,” terang Arief.