Bapanas Klaim Stok Beras Aman, Ada Kuota Impor 900 Ribu Ton Belum Dieksekusi

30 Agustus 2024 14:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja menurunkan beras dari kapal di Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (22/2/2024). Foto: Budi Candra Setya/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja menurunkan beras dari kapal di Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (22/2/2024). Foto: Budi Candra Setya/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, memastikan pasokan beras aman hingga akhir 2024. Dia menyebut, produksi beras dalam negeri sedang baik.
ADVERTISEMENT
“Stok kita kan, sekarang 1,34 juta ton dan kita akan terus, saya juga sudah menugaskan ke Bulog 600.000 ton untuk pengadaan dalam negeri karena sekarang produksinya lagi baik,” kata Arief di Istana Negara Jakarta, Jumat (30/8).
Arief membeberkan data pasokan beras tiga bulan terakhir produksinya mencapai 2,5 juta ton. Kendati begitu, Arief mengatakan bahwa impor beras akan tetap dilakukan guna memenuhi stok pasokan beras.
“Masih ada yang memang harus disiapkan, yang terakhir itu sekitar 900.000 ton yang belum dieksekusi,” ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, mengatakan bahwa produksi beras pada Oktober 2024 akan menjadi yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta pada Rabu (28/2/2023). Foto: Widya Islamiati/kumparan
Menurut dia, meningkatnya produksi beras merupakan hasil dari digencarkannya pompanisasi dan optimalisasi lahan (Oplah) oleh pemerintah.
ADVERTISEMENT
"Artinya pompanisasi dan Oplah yang kita lakukan itu tepat. Dan itu bukan data Kementan, tapi data BPS jadi tidak bisa dibantah lagi. Sekarang pertanian tidak mengeluarkan data, kami hanya dari BPS," katanya usai agenda rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI di Jakarta, Senin (26/8).
Ia menjelaskan, peningkatan dari Agustus ke Oktober itu akan berjumlah lebih dari satu juta ton beras dibandingkan bulan yang sama di tahun 2023. Dengan artian, jika nilai harga pasar Rp10.000/kg, maka tambahan dari produksi beras senilai Rp 10 triliun.