Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Bappebti: Jumlah Investor Aset Kripto Tembus 20,9 Juta per Agustus 2024
9 Oktober 2024 18:13 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sementara itu, nilai transaksi aset kripto mencapai Rp 48,92 triliun pada Agustus 2024. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 15,54 persen dari bulan sebelumnya yang mencatatkan Rp 42,34 triliun.
Sejak Januari hingga Agustus 2024, total nilai transaksi aset kripto melonjak hingga Rp 391,01 triliun, mengalami pertumbuhan sebesar 360,03 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencatatkan nilai Rp 149,3 triliun. Tether USD (USDT), Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), USD Coin (USDC), dan Pepe (PEPE) mendominasi transaksi kripto di Indonesia.
Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi Bappebti, Tirta Karma Senjaya menjelaskan, bahwa pertumbuhan signifikan ini juga dipengaruhi oleh meningkatnya minat masyarakat terhadap aset kripto sebagai alternatif investasi.
"Pertumbuhan nilai transaksi aset kripto di Indonesia didorong oleh kombinasi meningkatnya literasi digital masyarakat dan peran kripto sebagai alternatif investasi yang menarik. Kami melihat USDT, Bitcoin dan Ethereum sebagai instrumen dominan yang terus menarik minat investor di Indonesia," ujar Tirta, dalam keterangan tertulis, Rabu (9/10).
ADVERTISEMENT
Salah satu platform aset kripto, PT Pintu Kemana Saja (Pintu) memastikan akan terus mengedukasi masyarakat mengenai aset kripto. Pintu merupakan platform aplikasi crypto all-in-one yang sudah berlisensi penuh Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK).
“Kami hadir memberikan edukasi di Unair bersama Bappebti yang membahas dasar-dasar kripto dan blockchain, serta perspektif aset kripto dari sisi akuntansi. Antusias yang sangat tinggi tersebut membuat kami kembali lagi ke Unairuntuk memberikan lagi pemahaman lebih mendalam tentang fundamental aset kripto,” ujar Community Lead Pintu, Nafila Tri Hutami.
Nafila menambahkan, edukasi harus dilakukan secara konsisten dan bertahap, sehingga mahasiswa bisa mendapatkan informasi yang menyeluruh sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada aset kripto.
“Tanggung jawab terhadap edukasi akan terus kami jalankan agar peningkatan jumlah investor ini dapat sejalan dengan tumbuhnya literasi dan pemahaman yang matang mengenai aset kripto dan teknologi blockchain serta berbagai risiko yang ada," tambahnya.
ADVERTISEMENT