Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Bappenas Gandeng Inggris Kerja Sama Pembangunan Berkelanjutan dan Ekonomi Hijau
17 September 2024 13:00 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Pembangunan Nasional (Bappenas ) bekerja sama dengan Kementerian Pembangunan Inggris untuk isu Sustainable Development Goals (SDGs) atau pembangunan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, menyebut kerja sama yang akan dilakukan meliputi berbagai sektor mulai pengentasan kemiskinan, isu iklim hingga percepatan SDGs.
Menurut Suharso, sektor prioritas lainnya dalam kerja sama ini adalah pembangunan ekonomi berkelanjutan, kesetaraan gender dan inklusi sosial, energi bersih dan terbarukan, inovasi industri hijau dan infrastruktur ramah lingkungan, kota dan komunitas berkelanjutan, aksi iklim dan lingkungan hidup, serta sektor lainnya.
"Program keuangan hijau, kesehatan, pembangunan digital, tanggap bencana, dan pendekatan nexus dalam rangka percepatan SDGs,” kata Suharso dalam sambutannya pada penandatanganan MoU bersama Menteri Pembangunan Inggris, Anneliese Dodds, di Menara Bappenas, Jakarta, pada Selasa (17/9),
Kerja sama tersebut juga sudah dibahas oleh Indonesia dan Inggris agar sesuai untuk mendukung Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Indonesia. Selain itu, Suharso menyebut kerja sama ini sesuai dengan agenda pembangunan global
ADVERTISEMENT
“Kami membahas arah kerja sama di sektor-sektor yang mendukung target pembangunan Indonesia yang dituangkan dalam Jangka Panjang Nasional. Rencana Pembangunan, Rencana Jangka Menengah Nasional, serta Agenda Pembangunan Global, termasuk kebijakan terkait Tujuan Pembangunan Berkelanjutan,” lanjut Suharso.
Nantinya, dalam sektor hijau, kerja sama ini akan berfokus pada isu strategis seperti perubahan iklim, konservasi hutan dan sumber daya alam, pengembangan energi rendah karbon, pembangunan perkotaan dan transportasi berkelanjutan, kesehatan serta manajemen bencana.
Anneliese menambahkan kerja sama ini merupakan upaya Indonesia dan Inggris dalam mencapai Net Zero Emission. Dia bilang walau Inggris dan Indonesia terpisah jauh, visi untuk mencapai hal tersebut tetap sama dan dapat dikerjakan bersama.
“Terdapat banyak kesempatan untuk membangun kemanusiaan bagi rakyat kita, sementara memastikan pembangunan hijau dan berkelanjutan sehingga kita berdua (Indonesia dan Inggris) berusaha mencapai Net Zero. Meskipun kita terpisah dengan jauh, negara kita bersatu dengan nilai-nilai yang berkongsi dan visi yang sama untuk kemajuan,” kata Anneliese.
ADVERTISEMENT
Ia melihat isu iklim sangat penting karena dapat berdampak pada beberapa hal seperti konflik sampai migrasi besar-besaran.
“Saya tidak hanya membahas soal konektivitas fisik, tetapi juga contoh-contoh krisis yang menggantikan satu sama lain. Bencana alam yang sering diakibatkan oleh krisis iklim sekarang berhubungan dengan konflik, migrasi besar, dan kekurangan air bersih dan makanan,” kata Anneliese.